Ormas Islam Fundamentalis Membubarkan Acara LadyFast

Poedjiati Tan – www.konde.co

Ormas Islam Fundamentalis kembali beraksi, kali ini yang menjadi sasarannya
adalah acara workshop LadyFast.  

Acara LadyFast
diprakarsai oleh komunitas Kolektif Betina yang rencananya berlangsung pada 2 –
3 April 2016 di Survive Garage, Jl. Bugisan Selatan no. 11, Kasihan, Bantul,
Yogyakarta. Acara ini dipaksa bubar oleh Ormas
fundamentalis.

Sejumlah saksi yang hadir dalam acara tersebut menyatakan bahwa awal pembubaran terjadi ketika kelompok Ormas fundamentalis ini berdatangan secara bertahap. Pertama, mereka datang sekitar 8 orang lalu tak
lama kemudian datang lagi dan hampir sekitar 30 orang. Mereka tidak menggunakan
pakaian atau atribut tertentu, ada yang berpakaian sipil dan ada pula yang
berpakain loreng. Mereka merekam dan mengambil foto orang yang berada di acara.

Ketika
panitia bersitegang dengan para penyerang. tiba-tiba terdengar letusan senjata api yang
diduga dari polisi yang berpakaian sipil.

Acara LadyFast ini bertujuan untuk saling menguatkan para perempuan “empowering
each other
”. Melalui berbagai medium yaitu: musik, workshop, pemutaran film, diskusi,
sharing session, pameran karya, lapak arts and crafts, dan lainnya. Sebagian
besar partisipan dan narasumber pun berasal dari kolektif ini sendiri.

LadyFast merupakan bentuk inisiatif untuk menunjukkan bahwa sebuah
kumpulan atau kolektif perempuan dapat mengorganisir acara untuk dirinya
sendiri yaitu kebutuhan dan keinginan mereka sendiri, dengan konsep dan cara yang
juga telah mereka tentukan sendiri. Harapandengan diadakannya LadyFast adalah para perempuan
di manapun dapat tergerak untuk berkumpul dan mengorganisir acaranya sendiri
dengan konsep dan cara dari ranah yang berbeda-beda. 

Acara yang
berisi pameran seni, lapak kerajinan, workshop dan sharing tersebut sudah berlangsung sesuai
recana sejak siang hari. Acara musik dimulai sekitar 19.30 WIB hingga akhirnya pada
sekitar pukul 22.30 WIB saat band Dendang Kampungan baru memulai penampilannya. Tiba-tiba beberapa orang masuk ke lokasi dan berteriak memerintahkan untuk
bubar.Menurut saksi mata yang berada
di lokasi terlihat ada polisi  yang datang bersama dengan Ormas tersebut. Semakin
lama Ormas-Ormas ini berdatangan semakin banyak.  

Mereka
berteriak-teriak “Allahuakbar’,dan mulai meringsek perlahan kedalam sambil terus
mengintimidasi.Panitia dan para
peserta yang hadir mencoba  bertahan dan melawan. Ada yangmencoba bernegoisasi sampai
akhirnya terjadi adu mulut
dan fisik dengan Ormas.Acarayangdiinisiasi olehkomunitas
kolektif betina yang sebagian besar anggotanyaperempuan ini juga dipadati olehanak-anak karena rata-rata para ibu dan perempuan yang datang mengajak anak-anak mereka. Namun dalam pernyataan pers disebutkan, para Ormas seperti tidak peduli.

Saksi yang dihubungi konde.co menyatakan bahwa beberapa panitia acara dan pengelola berusaha bernegoisasi dengan pihak
polisi dan Ormas, namun beberapa Ormas tetap ngotot dan semakin agresif,  sehingga terjadi pemukulan, cemoohan, teriakan
terus terjadi. Mereka minta semua segera meninggalkan lokasi.

Panitia berusaha bertahan di lokasi, beberapa perempuan yang membawa
anak-anak berusaha pergi meninggalkan lokasi untuk menyelematkan diri. Kabar terakhir,
ada beberapa orang yang dibawa oleh polisi. Pihak Survive Garage telah
menutup tempat acara terebut, namun Ormas
ini kemudian mendobrak pintu belakang dan melakukan sweeping di dalam survive garage.
Beberapa peserta akhirnya pulang, namun beberapa panitia masih berada di lokasi. Mereka sangat menyesalkan acara damai ini berujung pada kekerasan.

Tim Konde.co

Konde.co lahir pada 8 Maret 2016 untuk mengelola ruang publik dari sudut pandang perempuan dan minoritas sebagai bagian dari kesadaran dan daya kritis, menghadirkan penerbitan artikel di website, produksi video/ film, dan informasi/ pengetahuan publik.Kini dikelola oleh individu-individu yang mempunyai kesamaan dalam memandang perempuan dan minoritas.
Republikasi artikel ini, klik tombol di bawah

Creative Commons License

1. Silakan lakukan republikasi namun tidak boleh mengedit artikel ini, cantumkan nama penulis, dan sebut bahwa artikel ini sumbernya dari konde.co, tautkan URL dari artikel asli di kata “konde.co”. Anda bebas menerbitkan ulang artikel ini baik online maupun cetak di bawah lisensi Creative Commons.

2. Artikel kami juga tidak boleh dijual secara terpisah atau menyebarkannya ke pihak lain demi mendapatkan keuntungan material.

Let's share!