Tips Bagi Perempuan Melawan Perkosaan

Poedjiati Tan – www.konde.co

Akhir-akhir ini banyak sekali berita tentang perkosaan yang kita baca di media. Terus terang hal ini sangat mengkhawatirkan perempuan dan para orang tua. Saya seringkali mengajarkan beberapa tips kepada perempuan muda bagaimana caranya melindungi diri. Kita memang melawan keras segala bentuk kekerasan dan perkosaan, oleh karenanya tak ada salahnya jika kita membekali diri dengan ilmu bela diri sebagai bentuk perlindungan mandiri.

Sebagai orang yang pernah melatih Taekwondo dan menjadi atlet nasional, saya ingin berbagi beberapa tips sederhana melindungi diri bagi para perempuan. Kita tidak bisa mengharapkan orang lain atau aparat untuk melindungi diri kita. Kita boleh berdoa kepada Tuhan untuk memberikan perlindungan, namun akan lebih baik lagi jika kita bisa menolong diri kita sendiri.

1. Selalu sadar lingkungan :

Selalu sadar dan waspada bila bepergian atau sendirian di tempat umum. Coba lihat disekelilingmu, ada apa aja dan siapa aja. Apakah ada orang mencurigakan atau tidak. Apakah ada yang membuntuti kamu atau tidak. Selalu ingat wajah, pakaian, warna pakaian, dan sepatunya, ketika ada orang yang mencurigakan disekitarmu. Bila perlu, kamu bisa diam-diam memfoto tanpa sepengetahuannya.

Kalau diajak teman (khususnya yang baru dikenal) ke tempat hiburan atau makan malam di tempat umum, jangan pernah meninggalkan makanan dan minumanmu tanpa pengawasanmu. Hal ini untuk menghindari jika orang tersebut berniat jahat misalnya mencampuri minumanmu dengan obat tidur atau lainnya. Lebih baik menghabiskannya sebelum pergi atau pesan baru bila perlu. Selalu beritahu keberadaanmu ke orang lain sehingga mereka tahu kamu terakhir bertemu siapa.

2. Bila di dalam Angkutan Umum (Angkot atau taksi)

Sebelum naik angkot atau taksi lihat nomor angkot/ nomer lambung dan ciri-cirinya. Bila di angkot semua penumpangnya laki laki, sebaiknya tidak naik. Jika sudah terlanjur naik, kamu bisa SMS atau berbicara di telpon dengan teman atau keluarga dan bilang jika kamu sedang di angkot ini. Jangan naik taksi yang menggunakan kaca film gelap dan tidak ada nomer lambungnya. 

Usahakan untuk selalu membawa benda yang bisa dijadikan senjata untuk memukul, menusuk atau menyemprot. Cari benda mudah dibawa dan dipegang selama perjalanan, seperti pensil, cutter, semprotan parfum, tongsis, dll. 

3. Menghadapi Serangan Mendadak.

Bila kamu menghadapi serangan mendadak secara berhadapan, usahakan untuk tetap tenang dan sadar. Jika diserang dari depan misalnya kamu dicekik, dipepetkan ketembok atau ditindih, maka kamu dapat melakukan penyerangan ke titik-titik lemah penyerang, antara lain: mata, telinga, hidung, rahang, jakun dan leher (sekitar tulang belikat). Kamu bisa mencolok, meninju, menampar, mencakar, mencop/menonjok dengan tangan atau mengigitnya. Penting bagi kita mengutamakan keselamatan diri terlebih dahulu daripada merasa kasihan kepada pelaku. Karena belum tentu pelaku merasa kasih kepada korbannya. Pikirkan cara menyelamatkan diri!

Bila penyerang berada dihadapanmu dan memiliki jarak, maka kamu bisa menendang  kemaluanya dengan sepatumu atau menyerang titik lemah dengan menggunakan high heelmu. Bisa juga menginjak kakinya sekencang-kencangnya dengan ujung tumit sepatumu. 


4. Bila kamu diserang lebih dari satu orang .

Bila kamu diserang lebih dari satu orang, usahakan kamu bisa menangkap salah satu penyerang yang paling lemah atau paling kecil fisiknya. Peluk erat-erat dan gigit dia sekuatnya. Keluarkan keberanianmu karena itu adalah energi yang paling kuat dan membuatmu berani melawan. Ketika menangkap pelaku tersebut, usahakan dia jadi tameng kamu dari para penyerang yang lain.

5. Bila diserang dari belakang

Bila kamu diserang dari belakang, kamu bisa menggunakan siku untuk menyerang perut, ulu hati, samping kepala atau kamu bisa meninju kemaluannya dengan sekencang-kencangnya atau menginjak kakinya sekencang-kencangnya. Membenturkan kepalamu ke hidung atau dagu penyerang. Atau kamu bisa mendorong mundur dan loncat sekuatnya menjatuhkan dirimu ke tubuh dia dengan siku ditekuk untuk menyerang perutnya.

6. Menemukan senjata disekelilingmu

Bila kita diserang di tempat umum, segera cari senjata yang bisa digunakan untuk menyerang. Misal: kayu atau batu bisa digunakan untuk memukul, pasir untuk disebarkan ke matanya, atau temukan apa saja untuk menyerang lawan.

Kita juga bisa menggunakan tas sebagai senjata dengan mengayunkan ke wajah atau kepalanya. Helm bisa juga untuk menyerang atau kamu bisa menamparkan HP kamu ketelinganya. Tongsis bisa juga dijadikan senjata untuk disabetkan ke wajah, mata dan telinga. Kunci rumah atau kendaraan bermotor juga bisa dijadikan senjata untuk menyerang titik-titik lemah pelaku.

Hal paling utama yang harus selalu diingat dalam situasi penyerangan seperti ini adalah tetap mempunyai semangat melawan dan melindungi diri. Beranikan diri untuk melawan, tetap tenang dan gunakan akal untuk mencari jalan keluar.

Karena hanya semangat untuk selamat yang akan mendorong kamu untuk terus berusaha. Hilangkan pikiran bahwa kamu  lemah dan tak berdaya. Ingat ada orang-orang yang mencintaimu sedang menantimu dan mereka ingin kamu selamat. Yakinkan dirimu kamu kuat dan bisa menyelamatkan dirimu.

Banyak yang menganggap perempuan sebagai orang yang lemah, tapi saya percaya perempuan itu makluk yang paling kuat, dapat menahan sakit ketika melahirkan dan mempunyai insting yang kuat untuk menyelamatkan diri.

Sumber foto : 

surviveanddefend.com

www.womenloveselfdefense.com

www.warriorscholar.com

dirtystreetfighting.blogspot.com

Tim Konde.co

Konde.co lahir pada 8 Maret 2016 untuk mengelola ruang publik dari sudut pandang perempuan dan minoritas sebagai bagian dari kesadaran dan daya kritis, menghadirkan penerbitan artikel di website, produksi video/ film, dan informasi/ pengetahuan publik.Kini dikelola oleh individu-individu yang mempunyai kesamaan dalam memandang perempuan dan minoritas.
Republikasi artikel ini, klik tombol di bawah

Creative Commons License

1. Silakan lakukan republikasi namun tidak boleh mengedit artikel ini, cantumkan nama penulis, dan sebut bahwa artikel ini sumbernya dari konde.co, tautkan URL dari artikel asli di kata “konde.co”. Anda bebas menerbitkan ulang artikel ini baik online maupun cetak di bawah lisensi Creative Commons.

2. Artikel kami juga tidak boleh dijual secara terpisah atau menyebarkannya ke pihak lain demi mendapatkan keuntungan material.

Let's share!