Surat Perempuan untuk Presiden Jokowi di Hari Kemerdekaan

Edisi Khusus Kemerdekaan Perempuan: untuk edisi Kemerdekaan Agustus 2016 kali ini, www.konde.co akan menampilkan edisi khusus: “Refleksi Kemerdekaan Perempuan”. Refleksi kemerdekaan perempuan ini berisi kritik sekaligus evaluasi dari individu dan sejumlah kelompok tentang pentingnya kemerdekaan perempuan, ide kemerdekaan perempuan dan bagaimana refleksi mereka bagi kemerdekaan perempuan di Indonesia. Edisi khusus ini akan kami tampilkan dari tanggal 15-18 Agustus 2016. (Redaksi)

Luviana- www.konde.co

Jakarta,
konde.co – Tepat di hari Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 2016
hari ini, Kapal Perempuan mengirimkan 100 surat yang dikirimkan kepada
Presiden Jokowi. Surat ini untuk mendesak presiden agar menghapuskan
praktek-praktek perkawinan anak di Indonesia.

Perkawinan anak di Indonesia terjadi di banyak tempat. Bahkan di Asean,
Indonesia menempati peringkat kedua dalam hal jumlah perkawinan anak
setelah Kamboja. Tradisi atau budaya di sejumlah wilayah di Indonesia memang menganggap perkawinan pada usia anak sebagai suatu hal yang wajar.

Padahal perkawinan anak
akan berdampak pada kesehatan reproduksi perempuan dan masa depan
anak-anak perempuan di Indonesia. Berikut adalah beberapa surat yang
dikirimkan dari para perempuan di Bantaran Sungai Ciliwung di Jakarta
kepada Presiden Jokowi:

Tim Konde.co

Konde.co lahir pada 8 Maret 2016 untuk mengelola ruang publik dari sudut pandang perempuan dan minoritas sebagai bagian dari kesadaran dan daya kritis, menghadirkan penerbitan artikel di website, produksi video/ film, dan informasi/ pengetahuan publik.Kini dikelola oleh individu-individu yang mempunyai kesamaan dalam memandang perempuan dan minoritas.
Republikasi artikel ini, klik tombol di bawah

Creative Commons License

1. Silakan lakukan republikasi namun tidak boleh mengedit artikel ini, cantumkan nama penulis, dan sebut bahwa artikel ini sumbernya dari konde.co, tautkan URL dari artikel asli di kata “konde.co”. Anda bebas menerbitkan ulang artikel ini baik online maupun cetak di bawah lisensi Creative Commons.

2. Artikel kami juga tidak boleh dijual secara terpisah atau menyebarkannya ke pihak lain demi mendapatkan keuntungan material.

Let's share!