Firrina Sinatrya, Kampanye Anak Perempuan Papua

Luviana- www.Konde.co

Jakarta, Konde.co – Firinna Sinatrya ingin mewujudkan mimpinya bagi anak-anak di Papua. Hal ini diungkapkan Firinna, seorang model perempuan saat launching #BERANIMIMPI yang diadakan Wahana Visi Indonesia (WVI) di Jakarta, minggu lalu.

“Saya bisa melakukan apa saja, saya bisa mencangkul dan mengerjakan banyak hal untuk anak-anak Papua.”

Tahun ini dengan semangat yang sama bahkan lebih besar lagi, Firrina Sinatrya berkontribusi dalam kampanye #BERANIMIMPI untuk Papua. Lebih tepatnya, untuk pembangunan honai untuk belajar dan sarana sanitasi di 3 sekolah di Desa Sapalek,  Distrik Napua, Wamena, Papua.

Dalam kampanye  #BERANIMIMPI ini Firrina akan menjadi ambassador WVI dan mengajak semua orang terutama anak-anak muda untuk bisa berkontribusi membuat perubahan di Indonesia.

Firrina Sinatrya merupakan seorang artis kelahiran Jakarta. Firrina terjun dalam dunia hiburan dengan membintangi sinetron pertamanya yang berjudul Cinta SMU.  Saat itulah namanya mulai dikenali masyarakat sebgai seorang publik figur. Kemudian Firrina menapaki dunia perfilman denngan membintangi beberapa film layar lebar diantaranya yang berjudul Catatan Akhir Sekolah (2005) sebagai Lisa dan Lentera Merah (2006) sebagai Wulandari. Saat itulah tawaran untuknya terus saja mengalir dengan membintangi sinetron, film dan ftv lainya.

Baginya, terjun di dunia sosial seperti menjadi ambassador untuk anak-anak Papua seperti ini memang sesuatu yang sudah lama ingin dilakukannya.

#BERANIMIMPI sendiri merupakan Online Fundraising Competition yang diinisiasi oleh Wahana vIsi Indonesia dengan tujuan untuk mengumpulkan dana bagi kebutuhan anak Indonesia yang kurang beruntung.

Misi Berani Mimpi 2017 adalah mendirikan Honai Belajar Anak di Kampung Sapalek, Distrik Napua dan Sanitasi Sekolah, yang akan digunakan oleh adik-adik kita di Papua yang selama ini tidak memiliki bangunan sekolah dan toilet sekolah.

Tiga orang pemenang yang berhasil mengumpulkan dana terbanyak akan diundang mengikuti Voluntourism Trip ke Papua untuk berbagi inspirasi sambil menikmati keindahan alamnya.

Masalah pendidikan masih menjadi masalah terbesar di Papua. Secara khusus, ada sekitar 180 anak di Desa Sapalek, Papua yang selama ini bersekolah dengan menumpang di kantor desa dan hanya bisa beroperasi di Hari Sabtu. Ijin untuk membangun Sekolah sudah keluar dari Dinas Pendidikan, akan tapi belum ada dana tersedia untuk membangun sekolah tersebut.

Melalui Berani Mimpi, Wahana Visi Indonesia mengajak kita  semua untuk mewujudkan dibangunnya Honai Belajar Anak – sebuah bangunan sekolah untuk adik-adik kita di Papua.

Selain Honai Belajar Anak, #BERANIMIMPI juga diadakan untuk mendirikan fasilitas sanitasi (WC) di 3 sekolah di Wamena, Papua. Selama ini, banyak anak Papua yang terkena diare karena kurangnya kebersihan. Fasilitas sanitasi yang bersih di sekolah sangat dibutuhkan agar anak dapat tumbuh dan belajar dengan kondisi lingkungan yang sehat.

Tim Konde.co

Konde.co lahir pada 8 Maret 2016 untuk mengelola ruang publik dari sudut pandang perempuan dan minoritas sebagai bagian dari kesadaran dan daya kritis, menghadirkan penerbitan artikel di website, produksi video/ film, dan informasi/ pengetahuan publik.Kini dikelola oleh individu-individu yang mempunyai kesamaan dalam memandang perempuan dan minoritas.
Republikasi artikel ini, klik tombol di bawah

Creative Commons License

1. Silakan lakukan republikasi namun tidak boleh mengedit artikel ini, cantumkan nama penulis, dan sebut bahwa artikel ini sumbernya dari konde.co, tautkan URL dari artikel asli di kata “konde.co”. Anda bebas menerbitkan ulang artikel ini baik online maupun cetak di bawah lisensi Creative Commons.

2. Artikel kami juga tidak boleh dijual secara terpisah atau menyebarkannya ke pihak lain demi mendapatkan keuntungan material.

Let's share!