Tatyana Akman: Benci dengan Siulan

Setiap tahun pada 25 November- 10 Desember, Indonesia memperingati 16 hari anti kekerasan terhadap perempuan. Ini sebagai bagian dari kampanye internasional menolak kekerasan terhadap perempuan di seluruh dunia. 16 hari ini sebagai penanda masih banyak terjadinya kekerasan yang menimpa perempuan. www.konde.co menjadi bagian dari kampanye jaringan masyarakat sipil dan Komnas Perempuan #GerakBersama dan 16 FilmFestival. Dalam waktu 16 hari ini, kami akan menuliskan berbagai persoalan, ide dan perlawanan perempuan terhadap kekerasan. Selamat membaca.

Luviana- www.Konde.co

Pelecehan tingkat pertama yang dlakukan secara verbal, bisa jadi dilakukan oleh orang yang sering kita jumpai. Ketika di jalan, ada suitan atau laki-laki yang sengaja memanggil-manggil dan tanpa bertujuan. Ini sering disebut sebagai catcalling.

Banyak orang yang mungkin tak sadar bahwa ini merupakan pelecehan di jalan. Catcalling ini sangat sering terjadi dan digunakan untuk menggoda perempuan.

Tatyana Akman adalah salah satu aktris yang sudah lama gelisah dengan adanya pelecehan catcalling ini. Menurutnya pelecehan yang banyak dialami perempuan sudah mulai sejak kita keluar rumah. Di jalanan, banyak laki-laki yang kemudian bersiul, suit-suit yang sangat mengganggu. Sejak kecil dia sering menjadi korban suitan atau catcalling dari laki-laki di jalan. Ini ia alami ketika ia akan berangkat atau pulang ke rumah.

Para perempuan jadi serba salah. Jika dibiarkan, maka siulan ini tidak akan berlalu. Namun marah-marah di tengah jalan juga membuat risih karena semua orang pasti melihat dan mentertawakan. Padahal ini sebagai salah satu upaya untuk menolak pelecehan.

Namun jika semua ini dibiarkan, maka pelecehan lain akan menimpa perempuan lainnya. Serba salah semua. Tak jarang, ia juga melihat ada perempuan lain yang disenggol pantatnya atau sengaja dipegang setelah mendapatkan catcalling.

Irawati Harsono, Komisioner Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) Divisi Reformasi Hukum dan Kebijakan pada Agustus lalu dalam sebuah pertemuan konsolidasi jaringan perempuan di Jakarta, Jumat (4/8) menyatakan bahwa selain suitan, ada sejumlah pelecehan lain yang menimpa perempuan seperti jokes atau guyonan.

“Jokes, guyonan tentang pornografi yang paling banyak dilontarkan itu joke tentang tubuh perempuan. Jadi dia (pelaku kekerasan seksual) menganggap tubuh perempuan itu layak dileluconkan. Dijadikan guyonan dan menganggap tubuh perempuan sebagai obyek seks,” ujarnya.

Menurut Irawati, jika seseorang sejak lahir diajari menghormati tubuh maka peristiwa kekerasan seksual, pemerkosaan, pornografi, hingga pembunuhan tak akan terjadi.

Tatyana Akman menyatakan bahwa hal-hal inilah, suitan, guyonan harus dilawan, karena itu ia sangat senang bisa bergabung sebagai 1 dari 16 ambassador kampanye anti kekerasan terhadap perempuan #GerakBersama.

Tatyana setuju jika edukasi perlu ditanamkan di lingkungan keluarga, teman, sekolah agar laki-laki tak lagi melakukan catcalling.

(Tatyana Akman. Foto: nulis.id)

Tim Konde.co

Konde.co lahir pada 8 Maret 2016 untuk mengelola ruang publik dari sudut pandang perempuan dan minoritas sebagai bagian dari kesadaran dan daya kritis, menghadirkan penerbitan artikel di website, produksi video/ film, dan informasi/ pengetahuan publik.Kini dikelola oleh individu-individu yang mempunyai kesamaan dalam memandang perempuan dan minoritas.
Republikasi artikel ini, klik tombol di bawah

Creative Commons License

1. Silakan lakukan republikasi namun tidak boleh mengedit artikel ini, cantumkan nama penulis, dan sebut bahwa artikel ini sumbernya dari konde.co, tautkan URL dari artikel asli di kata “konde.co”. Anda bebas menerbitkan ulang artikel ini baik online maupun cetak di bawah lisensi Creative Commons.

2. Artikel kami juga tidak boleh dijual secara terpisah atau menyebarkannya ke pihak lain demi mendapatkan keuntungan material.

Let's share!