Kekerasan dalam Pacaran di Dunia Digital

www.Konde.co – Kekerasan dalam pacaran, tidak hanya terjadi di dunia nyata, namun juga terjadi di dunia maya atau dunia digital. Apa saja yang bisa terjadi?

Digital dating abuse atau Kekerasan Dalam Pacaran (KDP) Online adalah penggunaan teknologi yang tidak tepat karena dilakukan tanpa menghargai pasangan kita.

Sebenarnya beberapa aspek kekerasan dalam pacaran via online sudah diatur dalam Undang-Undang RI No 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Namun demikian, kasus-kasus cyber crime seperti ini kerap sulit diproses secara hukum apabila pelakunya menggunakan akun palsu yang kemudian sulit terlacak.

Lagi-lagi, kebutuhan bukti-bukti jadi sulit dipenuhi. Ternyata pemahaman perempuan untuk selalu berhati-hati dalam berinteraksi di sosial media juga diperlukan. Soalnya, sangat mungkin suatu kekerasan terjadi dimulai dari interaksi maya tersebut.

Seringnya pelaku melakukan kekerasan via digital dengan melakukan kekerasan pada korban secara emosional. Padahal, mau dilakukan secara langsung atau via digital, merendahkan, mengejek atau bahkan melecehkan pasangan sama sekali gak bisa dibenarkan. But the truth is, digital abuse can happen anytime, Nona. Makanya perlu banget untuk kita memahami apa sih ciri-ciri kekerasan dalam pacaran di ranah online itu, antaralain:

•Menghargai relationship boundaries yang sudah sama-sama ditentukan.

•Buat batasan yang membuat Nona nyaman dan tidak nyaman di ranah digital. Misalnya, perlu gak kita nulis status jadian di facebook? Nyamankah kalau kita berteman di path dengan temannya pacar? Bolehkah saling mengecek HP pasangan kita? Apakah pacar marah kalau kita curhat tentang kisah cinta kalian di social media?

•Selalu diskusikan apa yang Nona inginkan dengan pasangan, termasuk tentang batasan dalam ranah digital.

•Nona berhak punya privasi dan menikmati keseharian tanpa pacar. Jadi gak perlu takut lupa cek HP dan lama membalas tweet pacar.

•Say no to sexting, Nona! Jangan kirim sesuatu yang membuat Nona tidak nyaman, seperti permintaan pacar akan foto-foto yang terlalu vital dan pribadi. Pahami kalau Nona akan kehilangan kontrol terhadap file yang telah dikirim apabila sudah di tangan orang lain. Dia bisa saja ‘kan mem forward nya?

•Nona tidak perlu berbagi password email, social media,atau e-banking pada pacar Nona.

•Know your privacy settings, Nona. Saat ini hampir seluruh social media sudah sangat memudahkan penggunanya untuk mengatur setting privasi. Pergunakanlah kemudahan yang telah ada tersebut.

•Hati-hati jika Nona memutuskan aplikasi check-ins seperti yang ada di path atau facebook. Itu memberikan ruang bagi pacar Nona untuk memantau kemana pun Nona berada. Sampaikan juga pada sahabat bila Nona tidak ingin keberadaannya diketahui.

(Foto/Ilustrasi: Pixabay.com)

(Disadur dari: www.helpnona.com)

Tim Konde.co

Konde.co lahir pada 8 Maret 2016 untuk mengelola ruang publik dari sudut pandang perempuan dan minoritas sebagai bagian dari kesadaran dan daya kritis, menghadirkan penerbitan artikel di website, produksi video/ film, dan informasi/ pengetahuan publik.Kini dikelola oleh individu-individu yang mempunyai kesamaan dalam memandang perempuan dan minoritas.
Republikasi artikel ini, klik tombol di bawah

Creative Commons License

1. Silakan lakukan republikasi namun tidak boleh mengedit artikel ini, cantumkan nama penulis, dan sebut bahwa artikel ini sumbernya dari konde.co, tautkan URL dari artikel asli di kata “konde.co”. Anda bebas menerbitkan ulang artikel ini baik online maupun cetak di bawah lisensi Creative Commons.

2. Artikel kami juga tidak boleh dijual secara terpisah atau menyebarkannya ke pihak lain demi mendapatkan keuntungan material.

Let's share!