Giliran Para Ibu Rumah Tangga, Tagih Janji Jokowi di Istana

Luviana – www.konde.co

Konde.co, Jakarta –  Aksi tagih janji pada Presiden Jokowi kembali
dilakukan Selasa (15/3/2016) hari ini. Aksi yang dilakukan para ibu-ibu rumah
tangga ini merupakan aksi di hari kedua, menyusul aksi yang dilakukan para
Lansia Senin (14/3/2016) kemarin.

Penangkapan para Lansia oleh Polres Jakarta Pusat usai aksi
kemarin tak menyurutkan semangat para ibu rumah tangga dari kampung-kampung
miskin kota di Jakarta untuk menunggu Jokowi di depan gerbang istana. Para ibu
ini rata-rata adalah ibu rumah tangga, pedagang kelontong dan bekerja sebagai buruh
di kampung-kampung miskin di Jakarta.



Aksi yang dimulai pada pukul 10 pagi WIB ini dimulai dengan
7 orang ibu yang berdiri mengenakan jas hujan berwarna hijau di pagar pembatas
istana negara. Jas hujan mereka kenakan sebagai simbol kemiskinan warga
Jakarta.

Selang beberapa menit kemudian polisi segera berdatangan di depan massa. Koordinator
aksi Urban Poor Consortium, Gugun Muhammad dalam pernyataan sikapnya menyatakan
bahwa polisi awalnya berusaha membujuk agar para ibu berpindah ke lokasi aksi
yang disiapkan polisi. 

Namun para ibu menolak dan menyatakan akan tetap bertahan di
depan istana. Namun sesudah itu, polisi tiba-tiba mendorong para ibu.

“Lima menit kemudian polisi yang semuanya laki-laki
mendorong dan menarik peserta aksi hingga
di pinggir jalan depan pembatas Tugu Monas. Namun ibu-ibu tidak berhenti,
mereka tetap melakukan aksi dengan duduk  sambil bergandengan tangan dan menyanyi,” ujar
Gugun Muhammad.

Menjelang siang, aparat kepolisian makin banyak berdatangan dan mengepung
peserta aksi. Mereka lalu mendorong peserta aksi hingga bergeser di Taman Monas.

“ Kami tak akan gentar, kami ingin tetap bertemu Jokowi hingga Jokowi
menghentikan penggusuran-penggusuran di Jakarta, ” teriak salah satu ibu
peserta aksi.

Aksi tagih janji Jokowi ini dilakukan oleh warga
kampung-kampung miskin di Jakarta yang tergabung dalam organisasi Jaringan
Rakyat Miskin Kota Jakarta (JRMK), Serikat Becak Jakarta (Sebaja), Kelompok
Pedagang Kaki Lima Jakarta dan Urban Poor Consortium (UPC). 

Aksi dilakukan untuk menagih janji Jokowi. Pada tahun 2012 lalu,
kala Jokowi mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta, Jokowi melakukan
kontrak politik dengan warga untuk tidak melakukan penggusuran di Jakarta. 

Kemudian tahun 2014 Jokowi kembali melakukan kontrak politik
dengan warga di 7 kota di Indonesia. Namun ketika ia menjadi presiden, justru
penggusuran banyak terjadi. Data LBH Jakarta menyebutkan bahwa telah terjadi 113
kasus penggusuran di Jakarta. Selain itu terdapat 500 becak yang menjadi korban
penggarukan. Hal ini tidak seperti janji-janji Jokowi ketika melakukan
kampanye.

Gugun Mohammad menyatakan bahwa mereka akan terus melakukan
aksi tiap hari hingga bertemu Jokowi yang telah melakukan kontrak politik dengan
warga.  

(Foto: Gugun Muhammad)

Tim Konde.co

Konde.co lahir pada 8 Maret 2016 untuk mengelola ruang publik dari sudut pandang perempuan dan minoritas sebagai bagian dari kesadaran dan daya kritis, menghadirkan penerbitan artikel di website, produksi video/ film, dan informasi/ pengetahuan publik.Kini dikelola oleh individu-individu yang mempunyai kesamaan dalam memandang perempuan dan minoritas.
Republikasi artikel ini, klik tombol di bawah

Creative Commons License

1. Silakan lakukan republikasi namun tidak boleh mengedit artikel ini, cantumkan nama penulis, dan sebut bahwa artikel ini sumbernya dari konde.co, tautkan URL dari artikel asli di kata “konde.co”. Anda bebas menerbitkan ulang artikel ini baik online maupun cetak di bawah lisensi Creative Commons.

2. Artikel kami juga tidak boleh dijual secara terpisah atau menyebarkannya ke pihak lain demi mendapatkan keuntungan material.

Let's share!