Perempuan Melawan Belenggu Semen

Estu Fanani – www.konde.co

Jakarta – konde.co. Kami akan terus berlawan dengan sekuat tenaga hingga Pemerintah mendengar kami, hingga Pak Jokowi menemui kami dan menghentikan pembangunan pabrik semen di pegunungan Kendeng Jawa Tengah.

Saat ini, kami bertambah kawan dalam perjuangan penolakan pendirian pabrik semen. Sudah bergabung para Kartini dari Grobogan. Dalam aksi Melawan Belenggu Semen ini, kami para Kartini dari Rembang, Pati dan Grobogan akan terus memaksa pemerintah dan pengambil kebijakan mendengar kami rakyat kecil ini. Kami yang bergantung pada pegunungan Kendeng yang telah menjadi ibu bagi kami karena telah memberi kehidupan dengan air yang dikandungnya. Sehingga kami bisa bertani, bisa beternak, dan bisa memenuhi kebutuhan air kami sehari-hari. Kami bisa makan dari sawah, ladang dan kebun kami, tidak harus beli. Semua karena pegunungan Kendeng menyediakan air yang banyak. Ada lebih dari 319 sumber mata air yang menyebar di daerah Kayen, Rembang dan Grobogan, belum di daerah kaki pegungan Kendeng yang lain.

Itulah mengapa kami terus berlawan. Inilah aksi kami, perjuangan kami, perjuangan untuk kita semua. Karena semen tidak hanya akan membunuh kami pelan-pelan, tapi akan menggusur kawan kami yang hidup di Jakarta, Makassar, Bali dan daerah lain atas nama pembangunan yang destruktif, yang hanya melihat kemajuan dengan pembangunan gedung pencakar langit, reklamasi untuk pusat bisnis dan hunian ekslusif, pembangunan jalan-jalan tol, dan lainnya.

Inilah semen yang sedang dilawan oleh Kartini Kendeng. Mereka berlawan agar semen tidak membelenggu kehidupan mereka sekarang dan yang akan datang (Foto: Estu Fanani)
Kartini Kendeng sedang menyemangati Ibu Sukinah yang sedang disemen kakinya. Mari terus berlawan, Kendeng Lestari, Jawa Tengah Lumbung Padi, Indonesia Merdeka 
5 Kartini Kendeng yang sudah disemen kakinya. Saat di mana kami mengijutinya dengan perasaan yang campur aduk dan air mata yang menitik berkali-kali. Saat di mana para Kartini Kendeng ini mengorbankan kebebasan pribadinya demi kelangsungan anak cucu kelak bisa menikmati air dan lingkungan yang sehat. (Foto: Estu Fanani)
Relawan yang sedang mempersiapkan bahan material untuk menyemen kaki para Kartini Kendeng. (Foto: Estu Fanani, 2016)

Tim Konde.co

Konde.co lahir pada 8 Maret 2016 untuk mengelola ruang publik dari sudut pandang perempuan dan minoritas sebagai bagian dari kesadaran dan daya kritis, menghadirkan penerbitan artikel di website, produksi video/ film, dan informasi/ pengetahuan publik.Kini dikelola oleh individu-individu yang mempunyai kesamaan dalam memandang perempuan dan minoritas.
Republikasi artikel ini, klik tombol di bawah

Creative Commons License

1. Silakan lakukan republikasi namun tidak boleh mengedit artikel ini, cantumkan nama penulis, dan sebut bahwa artikel ini sumbernya dari konde.co, tautkan URL dari artikel asli di kata “konde.co”. Anda bebas menerbitkan ulang artikel ini baik online maupun cetak di bawah lisensi Creative Commons.

2. Artikel kami juga tidak boleh dijual secara terpisah atau menyebarkannya ke pihak lain demi mendapatkan keuntungan material.

Let's share!