13 Anggapan Salah tentang Perkosaan

Poedjiati Tan – www.konde.co 

Kasus perkosaan YY telah membuka
mata masyarakat Indonesia. Banyak orang mencari alasan pembenaran kenapa sebuah
perkosaan terjadi. Banyak kasus perkosaan yang terjadi dan seringkali perempuan
yang masih tetap disalahkan. Di dunia yang patriaki kasus perkosaan sering
dilihat dari kacamata pembenaran laki-laki. Banyak anggapan yang salah dari
setiap kasus perkosaan. Di bawah ini anggapan yang salah tentang perkosaan.  




1. Korban mengenakan pakaian yang minim

Orang selalu beranggapan
bahwa korban perkosaan  adalah perempuan
yang berpakaian seksi atau minim sehingga menggoda orang untuk memperkosanya.

Faktanya : Korban perkosaan tidak selalu perempuan berpakaian minim. Tetapi juga anak
perempuan atau anak laki-laki atau gay. Banyak korban perkosaan memakai pakaian
yang sopan bahkan ada beberapa yang berpakaian muslim.

2. Berjalan sendirian di tempat sepi atau
berbahaya

Orang beranggapan bawah
korban perkosaan berjalan di tempat yang rawan dan sepi, sendirian di
tempat yang berbahaya dan banyak orang jahatnya.  Dan seharusnya tidak sendirian
tetapi ditemani dengan laki-laki.

Faktanya : Perkosaan bisa terjadi dimana saja dan kapan saja, di siang hari, pagi
hari, bahkan di dalam rumah, kampus, kos, sekolah. 

3. Suka pulang dan kelayapan malam-malam

Orang beranggapan bahwa
perkosaan terjadi karena korban pulang malam hari atau suka kelayapan malam
hari sehingga menjadi korban perkosaan.

Faktanya : Perkosaan tidak melihat waktu dan siapa orangnya. Dan bukan berarti orang
yang sering pulang malam karena pekerjaannya atau ada keperluan untuk keluar
malam lalu layak untuk diperkosa.

4. Tingkah lakunya Menggoda atau dianggap nakal

Orang beranggapan bahwa
perempuan yang diperkosa karena dia termasuk perempuan gampangan atau nakal dan
menggoda sehingg mengundang orang untuk memperkosa.

Faktanya : Korban perkosaan adalah dari berbagai kalangan, gender, jenis kelamin, penampilan,
suku, usia, telah diperkosa tanpa alasan apapun

5. Hanya perempuan yang menarik, cantik dan gadis
yang diperkosa

Orang sering beranggapan
bahwa orang yang diperkosa itu perempuan yang menarik, cantik, seksi dan gadis
yang bisa diperkosa.

Faktanya : Siapa saja bisa jadi korban perkosaan, perempuan, anak-anak, remaja,
laki-laki muda dan berbagai usia ataupun penampilan

6. Korban yang tidak melawan dianggap menikmati
perkosaan dan ingin diperkosa

Banyak yang  beranggapan bahwa orang yang diperkosa dan tidak
melawan atau berteriak berati dia menikmati perkosaan itu.

Faktanya : Orang memiliki respon yang berbeda-beda dalam menghadapi bahaya atau
ancaman secara fisik. Ada yang melawan, histeris, meronta tapi ada pula yang
mematung diam ketakutan. Dan kadang dianggap suka sama suka bukan perkosaan

7. Korban menghayal kalau diperkosa

Seringkali orang yang
dilapori kalau dirinya diperkosa tidak percaya dan menganggap dirinya menghayal
dan ingin menjatuhkan seseorang.

Faktanya : Banyak korban perkosaan yang takut melapor kalau telah diperkosa dan
menggalami trauma yang hebat.

8. Yang memperkosa orang tidak dikenal korban

Orang beranggapan bahwa
perkosaan terjadi dan dilakukan oleh orang asing yang tidak dikenal.

Faktanya : Banyak pemerkosa adalah dari orang terdekat korban dan dikenal dengan baik,
misalnya : paman, ayah, saudara laki-laki, guru sekolah, dosen, guru agama,
pacar, tetangga, atau teman.

9. Pemerkosa orang yang kasar dan tidak
berpendidikan

Orang beranggapan para
pemerkosa adalah orang yang berpendidikan rendah atau buruh kasar.

Faktanya : Perkosaan tidak melihat latar belakang pendidikan dan pekerjaan. Mereka bisa
bekerja dibidang apa saja dengan tingkat pendidikan apa saja.

10. Pemerkosa orang yang sakit jiwa

Seringkali alasan sakit
jiwa atau anggapan dia mengalami gangguan jiwa maka dia melakukan perkosaan.

Faktanya : Pelaku tidak mengalami gangguan jiwa dan sama sekali tidak sakit.

11. Laki-laki memperkosa karena tidak mendapat
pelayanan seks dari isteri

Seringkali laki-laki
pemerkosa yang memiliki isteri mengatakan dia tidak dapat pelayanan seks dari
isterinya sehingga jadi memperkosa.

Faktanya : Banyak laki-laki hubungan seksualnya dengan isteri baik-baik tetapi tetap
menjadi pelaku. Bahkan tidak jarang suami yang memperkosa isteri tetapi tidak
dianggap sebagai perkosaan.

12. Alkohol dan narkoba penyebab ingin memperkosa

Ada anggapan bahwa
alkohol dan narkoba menjadi penyebab seseorang menjadi pemerkosa.

Faktanya : Alkohol dan narkoba tidak pernah menjadi penyebab perkosaan, dan itu
bukanlah pembenaran akan perbuatan mereka untuk memperkosa.

13. Tidak ada perkosaan dalam sebuah perkawinan

Orang beranggapan bahwa
dalam sebuah perkawinan/rumah tangga tidak akan terjadi perkosaan.

Faktanya : Banyak suami yang melakukan perkosaan terhadap isterinya dan dianggap
sebagai kewajiban isteri untuk melayani hubungan seks. Faktanya kekerasan dalam
rumah tangga sudah diatur dalam undang-undang KDRT.



Foto : Karya Andra Rizky Mahasiswa Visual Communication Design Universitas Ciputra 

Tim Konde.co

Konde.co lahir pada 8 Maret 2016 untuk mengelola ruang publik dari sudut pandang perempuan dan minoritas sebagai bagian dari kesadaran dan daya kritis, menghadirkan penerbitan artikel di website, produksi video/ film, dan informasi/ pengetahuan publik.Kini dikelola oleh individu-individu yang mempunyai kesamaan dalam memandang perempuan dan minoritas.
Republikasi artikel ini, klik tombol di bawah

Creative Commons License

1. Silakan lakukan republikasi namun tidak boleh mengedit artikel ini, cantumkan nama penulis, dan sebut bahwa artikel ini sumbernya dari konde.co, tautkan URL dari artikel asli di kata “konde.co”. Anda bebas menerbitkan ulang artikel ini baik online maupun cetak di bawah lisensi Creative Commons.

2. Artikel kami juga tidak boleh dijual secara terpisah atau menyebarkannya ke pihak lain demi mendapatkan keuntungan material.

Let's share!