Lawan (Untuk Buruh Perempuan)

*Lanangjagad – www.konde.co

Ini adalah sebuah puisi yang saya tulis bagi buruh-buruh perempuan pabrik garmen yang bekerja di Jakarta. Mereka bekerja dari pagi, menjahit, memasang kancing, menghilangkan benang-benang kecil yang terselip diantara kain jahitan. Pekerjaan ini mereka lakukan hingga matahari tenggelam. Dari jam 8 pagi hingga 6 sore. Menitipkan anak-anak mereka di pagi hari setelah selesai memasak dan membersihkan seluruh rumah.

Sampai di rumah di sore hari, kembali mengurus pekerjaan rumah tangga hingga anak-anak mereka tertidur. Betapa jerih payah mereka tak terhitung harganya. Menghidupkan roda rumah, hingga menghidupkan mesin-mesin di pabrik. Tak terbilang apa yang dilakukannya untuk anak-anak mereka, dan untuk negeri yang tak berpihak pada mereka.

Ini adalah puisi berjudul “Lawan” untuk para buruh perempuan yang berani membuat perubahan:

“Lawan”

Rasa takut masih saja menghantuiku

Sampai kapan rasa takut ini akan berakhir

Aku ingin bebas dari rantai tanganmu

Tapi aku tak sanggup melawan semuanya

Sebut namaku Mawar

Tiap hari aku harus bangun pagi

Walaupun mataku masih terasa mengantuk

Aku selalu melawan rasa kantukku

Kerja sebagai buruh sangat menyita waktuku

Matahari muncul aku harus bergegas berjalan kaki

Menuju tempat kerjaku

Tidak peduli dengan kanan kiriku

Pikiranku hanya kerjaan

Entah kenapa tiba-tiba aku berpikir

Aku harus merubah semua ini

Hanya dengan satu cara

Berani melawan, perubahan pasti ada

(Foto: bantuanhukum.or.id)


*Lanangjagad, adalah aktivis buruh di Federasi Buruh Lintas Pabrik (FBLP) dan Penyiar radio komunitas buruh Marsinah FM di Jakarta. Puisi-puisinya sering ia bawakan untuk mengisi acara di Marsinah FM.

Tim Konde.co

Konde.co lahir pada 8 Maret 2016 untuk mengelola ruang publik dari sudut pandang perempuan dan minoritas sebagai bagian dari kesadaran dan daya kritis, menghadirkan penerbitan artikel di website, produksi video/ film, dan informasi/ pengetahuan publik.Kini dikelola oleh individu-individu yang mempunyai kesamaan dalam memandang perempuan dan minoritas.
Republikasi artikel ini, klik tombol di bawah

Creative Commons License

1. Silakan lakukan republikasi namun tidak boleh mengedit artikel ini, cantumkan nama penulis, dan sebut bahwa artikel ini sumbernya dari konde.co, tautkan URL dari artikel asli di kata “konde.co”. Anda bebas menerbitkan ulang artikel ini baik online maupun cetak di bawah lisensi Creative Commons.

2. Artikel kami juga tidak boleh dijual secara terpisah atau menyebarkannya ke pihak lain demi mendapatkan keuntungan material.

Let's share!