Ibuku Nomor Satu

Luviana- www.Konde.co

Setiap orang pasti punya rahasia kecil. Rahasia kecil dalam hidupnya.

Namun jika sudah dibagikan, pasti ini namanya bukan rahasia lagi.

Dan ternyata banyak juga yang tak bisa menyimpan rahasia kecil,” Jangan bilang-bilang ya, cuma kamu saja yang tahu.”

Ini yang paling banyak terjadi. Dan memang kadang sulit menyimpannya. Ada beberapa rahasia kecil dari teman saya yang ia bagi ketika ia sudah dewasa:

1. Rahasia Pertama

Salah satu teman perempuan saya bercerita bahwa dulu ibunya pernah punya rahasia kecil. Ibunya berjanji bahwa rahasia kecilnya ini akan dibagikan pada teman saya, ketika teman saya dewasa.

Dan apakah rahasia kecilnya? Rahasia kecil yang selama ini disimpan ibunya rapat-rapat adalah: ketika ayah teman saya ini, suami dari sang ibu pernah berselingkuh. Rahasia ini ia tutup rapat hingga teman saya dewasa.

Memang ayah dan ibunya sudah lama berpisah, waktu ia kecil. Namun ibunya tak pernah mengatakan apa alasan ayahnya pergi dari rumah.

“Ibu tak pernah menceritakan sesuatu yang buruk tentang ayah ketika saya kecil. Semarah apapun ibu, seburuk apapun kondisi kami waktu itu. Ia hanya bilang, bahwa ia punya rahasia kecil yang akan ia bagikan ketika saya dewasa nanti. Setelah dewasa, saya sudah lupa jika ibu punya rahasia itu. Sampai jelang saya menikah, ibu baru menceritakannya.”

2. Rahasia Kedua

Rahasia kecil lain, saya dapatkan dari teman saya yang lain. Ia mengumpulkan semua foto orang-orang yang berpengaruh pada anaknya, sejak anaknya lahir. Foto-foto itu ia simpan rapi dalam sebuah album foto, karena dulu belum ada sosial media atau flash disk untuk menyimpan foto.

Ketika anaknya besar, foto-foto itu diperlihatkan ke anaknya.

Teman saya, sang ibu bilang,” Ini loh, nak..orang-orang yang berpengaruh besar dalam hidupmu. Ada Mbak Surti, Pekerja rumah tangga yang mengasuhmu sejak kecil, ada guru SD ibu Ema yang mengajarimu membaca, juga ada nenek uban yang mengajarimu berjalan untuk pertamakalinya.”


Menerima Rahasia Kecil

Menerima rahasia kecil ini ternyata tak mudah. Anak teman saya yang diperlihatkan foto-foto tersebut, menjadi terharu.

Namun teman saya yang ayahnya berselingkuh, ternyata tak mudah menerima itu. Sejak menerima cerita itu dari ibunya, tiap hari yang ia rasakan yaitu: marah. Bertahun-tahun ia mengalami itu.Ibunya mengajaknya healing, melakukan meditasi atas kemarahan-kemarahan itu. Ibunya bercerita bahwa dulu ibu pernah menuntut ayahnya, namun ayahnya memang bukan orang yang bertanggungjawab.

Namun dari seringnya bermeditasi dengan sang ibu, temen saya kemudian merasa bersyukur bahwa ibunya adalah orang nomor satu yang menyelamatkan hidupnya. Bapak meninggalkan mereka, dan ibu tetap tinggal bersamanya.

Bagiku, ibu adalah number one. Orang yang tak pernah mengurangi rasa sayang pada anaknya, padaku walau bapak memperlakukannya dengan buruk dan lantas pergi. Tak mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Sekarang, tak ada lagi rahasia kecil itu. Ibuku selalu punya banyak waktu untuk meditasi bersamaku.

Ibu telah menyimpannya rapat-rapat. Dan sekarang, kami menikmati ketulusan ibu, perjuangan panjang ibu bagi keluarga kami, juga rahasia kecil ibu.

Ibuku, Number One

Tim Konde.co

Konde.co lahir pada 8 Maret 2016 untuk mengelola ruang publik dari sudut pandang perempuan dan minoritas sebagai bagian dari kesadaran dan daya kritis, menghadirkan penerbitan artikel di website, produksi video/ film, dan informasi/ pengetahuan publik.Kini dikelola oleh individu-individu yang mempunyai kesamaan dalam memandang perempuan dan minoritas.
Republikasi artikel ini, klik tombol di bawah

Creative Commons License

1. Silakan lakukan republikasi namun tidak boleh mengedit artikel ini, cantumkan nama penulis, dan sebut bahwa artikel ini sumbernya dari konde.co, tautkan URL dari artikel asli di kata “konde.co”. Anda bebas menerbitkan ulang artikel ini baik online maupun cetak di bawah lisensi Creative Commons.

2. Artikel kami juga tidak boleh dijual secara terpisah atau menyebarkannya ke pihak lain demi mendapatkan keuntungan material.

Let's share!