6 Tips Hidup Sebagai Janda Agar Bahagia

Menjadi janda adalah sebuah perjalanan baru dalam hidup saya. Tentu saja saya tidak pernah diajarkan bagaimana menjadi janda semasa sekolah dulu. Dulu saya cuma diajarkan, habis lulus sekolah, lalu kuliah dan menikah. Tidak ada tips bagaimana menjadi janda

Jadi cerita ini berdasar pengalaman saya saat menjadi janda newbie. Tak mudah memang menjadi janda newbie, apalagi dengan uang yang pas-pasan, dengan saya yang sok berjiwa mandiri dan sok kuat.

Artinya setelah saya pisah dengan suami saya kala itu, saya tak mau lagi tinggal dengan keluarga besar karena menghindari omongan tetangga dan saudara, jadi saya putuskan untuk hidup sendiri.

Beberapa tips menjadi janda newbie yang bisa kamu praktekkan:

1.Cari kost murah

Karena dana terbatas, akhirnya saya cari kost di pemukiman padat penduduk.

Setelah memperkenalkan diri bahwa saya adalah seorang janda (karena pasti saat kenalan ditanya sudah menikah belum? Mau tinggal sama siapa?), maka saya harus pasrah pada segala isi pikiran tetangga kost atau pemilik kost terhadap saya

2.Hutang untuk menghindari banyak mengobrol

Selanjutnya adalah entah kenapa saya merasa lebih nyaman jika tidak ngobrol lebih dalam dengan tetangga, karena tidak nyaman saja membicarakan pernikahan yang buruk.

Maka saya menyiasatinya dengan berpura-pura meminjam uang kepada tetangga baru, dengan tujuan saya akan dijauhi karena dikira tukang berhutang. Dan berhasil, mereka takut dengan saya dan tak banyak mengajak saya ngobrol setelah itu

3.Selalu bilang: sudah menikah

Tentu saja untuk bertahan hidup di masa sulit ini, kita harus bekerja. Kepada rekan kerja, jika ditanya sudah berumah tangga atau belum, maka saya akan jawab, sudah pernah nikah.

Berhubung pekerjaan baru saya di kantor gereja, yang prinsipnya membenci perceraian, maka saya sudah pasti akan tertekan. Tapi karena saya orangnya selalu bisa bercerita dengan baik dan mempengaruhi orang lain, entah kenapa mereka bisa menerima status saya, bahkan tidak lagi menganggap perceraian sebagai sebuah hal yang berat

4.Pada saudara: cerita yang perlu saja

Untuk menjawab pertanyaan sanak famili yang kaget dengan status baru saya sebagai janda, untuk memuaskan ego mereka, ya sudah saya cerita sedikit saja kejadian pilu dalam rumahtangga saya.

Karena kalau saya jawab biasa saja kog menjadi janda itu, nanti malah dikira saya orang yang gampangan dan mudah menyerah terhadap sesuatu, padahal saya bahagia banget jadi janda.

Tentu saja ini biar membuat mereka sedikit berpihak kepada saya. Bahkan ada yang ingin meniru jejak saya karena saya dianggap berani. Saudara lain yang tidak berpihak pada saya, tidak usah saya pikirkan

5.Kepada sahabat-sahabat lama, saya ceritakan persoalan saya

Tentu saja saya merayakan sedikit perpisahan ini dengan mengajak mereka makan-makan, karena mereka adalah orang-orang yang selalu menyemangati saya dengan mengingatkan bahwa saya yang bintang kelas semasa SMA dan tidak pantas disakiti oleh siapapun

6.Saya tak butuh pengakuan: tidak usah buktikan kepada siapapun bahwa setelah jadi janda hidup akan lebih baik

Karena tolok ukur hidup lebih baik di mata orang lain itu, pastilah cuma sekedar penampilan semakin cantik, tambah kaya, tambah keren, punya pengganti suami baru yang lebih ganteng dan kaya. Padahal kenyataannya setelah lama menjanda, saya malah makin hidup seadanya (hampir ngenes).

Tapi hal-hal itu tidak terlihat di mata orang lain, justru mereka melihat bahwa saya justru makin mengenal diri sendiri, bisa main sepuasnya, bebas, dan tidak tertekan lagi, hal-hal seperti itu yang saya dapatkan dari perjalanan baru ini. Walau jujur saya juga ingin tambah cantik dan kaya!

Ika Ariyani

Staf redaksi Konde.co
Republikasi artikel ini, klik tombol di bawah

Creative Commons License

1. Silakan lakukan republikasi namun tidak boleh mengedit artikel ini, cantumkan nama penulis, dan sebut bahwa artikel ini sumbernya dari konde.co, tautkan URL dari artikel asli di kata “konde.co”. Anda bebas menerbitkan ulang artikel ini baik online maupun cetak di bawah lisensi Creative Commons.

2. Artikel kami juga tidak boleh dijual secara terpisah atau menyebarkannya ke pihak lain demi mendapatkan keuntungan material.

Let's share!