Kamala Harris, Wakil Presiden Amerika Yang Siap Torehkan Sejarah

Pelantikan Kamala Harris sebagai wakil presiden perempuan pertama di Amerika pada 20 Januari 2021 akan dicatat sejarah sebagai kemenangan kekuatan politik warga kulit hitam Amerika

Warga kulit hitam Amerika merupakan bagian penting dalam koalisi yang memenangkan Joe Biden dan Kamala Harris dalam pemilu presiden yang dilaksanakan November 2020 lalu.

Amerika akan melantik Kamala Harris, perempuan kulit hitam dan keturunan Asia Selatan pertama sebagai wakil presiden, yang bahkan mungkin menjadi calon presiden terkemuka dalam empat tahun ke depan. Ketika dunia mendorong keadilan rasial, Kongres Amerika bersiap menyambut beberapa tokoh kulit hitam progresif yang baru tahun depan.

Meskipun para pemimpin hak-hak sipil dan politik warga kulit hitam Amerika melihat adanya kesempatan untuk bekerjasama dengan pemerintahan Biden-Harris membangun momentum yang tercipta pada tahun 2020 ini, mereka tahu persis bahwa jalan ke depan tidak mudah mengingat susunan para pemimpin eksekutif dan legislatif yang terpecah tajam.

Mereka yang sangat mengenal Kamala Harris mengatakan ia adalah calon wakil presiden terbaik yang dapat menyelami tema pelantikan Joe Biden, yaitu “Amerika Bersatu,” karena selama bertahun-tahun ia telah menerobos berbagai penghalang demi persatuan Amerika.

Kamala Harris adalah perempuan pertama yang menjadi Jaksa Agung San Fransisco. Ia juga perempuan kulit hitam dan perempuan Amerika keturunan Asia Selatan pertama di California yang pernah menjadi senator.

Sahabatnya saat masih kuliah dan pengacara dunia hiburan Lita Rosario mengatakan Kamala Harris sebagai mahasiswa yang tidak pantang mundur saat menghadapi tantangan.

Sebagai senior di kampus mahasiswa kulit hitam Howard University tahun 1982, Rosario merupakan satu-satunya perempuan dalam tim debat kampus itu ketika ia memutuskan untuk mengundang seorang mahasiswa baru bernama Kamala Harris. Ia meraih banyak pendukung karena kepiawaiannya berdebat dalam acara mahasiswa yang disebut “The Punch Out.”

“Saya memperhatikan Kamala, kemampuan debatnya dan betapa ia memiliki argumen singkat dan tajam. Saya secara khusus melihat bagaimana ia tidak mundur ketika teman-temannya dalam acara debat itu berupaya memanfaatkan kehadiran fisik mereka dan memperkuat suara mereka untuk meraih poin kemenangan. Ia tidak terkecoh dengan semua hal itu dan tetap melanjutkan upayanya untuk menyampaikan poin-poin yang ingin disampaikannya,” ujar Rosario.

Biden dan tim transisinya telah melangsungkan pertemuan dengan berbagai pemimpin kelompok hak-hak sipil dan aktivis lapangan yang berjanji akan meminta pertanggungjawaban atas janji-janji yang disampaikan pada masa kampanye. Presiden kelompok kajian Amerika keturunan Afrika di Joint Center for Political & Economic Studies, Spencer Overton, yang telah mengenal Kamala Harris selama bertahun-tahun mengatakan ia mewakili “agen” pemilih kulit hitam yang siap melakukan perubahan politik.

“Penting ada seseorang yang menjadi penasehat bagi presiden, yang dapat memberikan masukan langsung dan jujur, serta pedoman terkait isu-isu tentang peluang , keikut-sertaan dan keadilan, dan saya kira ia mampu melakukan semua itu.”

Spencer Overton di Ketua Pusat Kajian Ekonomi dan Politik mengatakan, “Kita memahami negara ini. Kita mengira rasisme berakhir ketika Barack Obama terpilih menjadi presiden, tapi kita tahu lebih baik dari itu. Di satu sisi warga mengatakan OK Joe Biden menjadi calon presiden karena ia yang kita kira dapat mengalahkan Presiden Donald Trump.

Tetapi pada saat yang sama, ada orang-orang di dalam komunitas warga kulit hitam Amerika yang juga mengatakan harus ada perempuan kulit hitam dalam pencalonan presiden dan wakil presiden. Kamala Harris sangat luar biasa, baik dalam hal apa yang diwakilinya dan juga bakat.” [em/jm]

(Foto: Youtube)

(Sumber: Voice of America)

Tim Konde.co

Konde.co lahir pada 8 Maret 2016 untuk mengelola ruang publik dari sudut pandang perempuan dan minoritas sebagai bagian dari kesadaran dan daya kritis, menghadirkan penerbitan artikel di website, produksi video/ film, dan informasi/ pengetahuan publik.Kini dikelola oleh individu-individu yang mempunyai kesamaan dalam memandang perempuan dan minoritas.
Republikasi artikel ini, klik tombol di bawah

Creative Commons License

1. Silakan lakukan republikasi namun tidak boleh mengedit artikel ini, cantumkan nama penulis, dan sebut bahwa artikel ini sumbernya dari konde.co, tautkan URL dari artikel asli di kata “konde.co”. Anda bebas menerbitkan ulang artikel ini baik online maupun cetak di bawah lisensi Creative Commons.

2. Artikel kami juga tidak boleh dijual secara terpisah atau menyebarkannya ke pihak lain demi mendapatkan keuntungan material.

Let's share!