International Transgender Day of Visibility Ajak Transgender Tampil dan Diperhitungkan

Sejak 2009, tiap 31 Maret komunitas transgender merayakan hari International Transgender Day of Visibility(ITDV) atau Hari Visibilitas Transgender Internasional. Acara ini didedikasikan untuk merayakan keberadaan para transgender dan meningkatkan kesadaran akan diskriminasi yang dihadapi oleh transgender di seluruh dunia, serta merayakan kontribusi mereka kepada masyarakat.

Rachel Crandall adalah pelopor perayaan International Transgender Day of Visibility atau ITDV ini. Sebagai aktivis hak-hak kelompok transgender, Rachel melihat sangat sedikit hari perayaan yang khusus untuk kelompok transgender. Sehingga Rachel menginisiasi sebuah momen perayaan untuk komunitas transgender yang bertujuan agar kelompok transgender bisa tampil dan diperhitungkan, serta untuk kelompok cis-gender agar bisa belajar mengenai kelompok transgender. Momen ITDV bukanlah momen perenungan ataupun protes tetapi murni sebuah perayaan.

Menurut transgender aktivis, Colleen McTigue, komunitas transgender adalah salah satu komunitas yang paling kurang dimengerti di masyarakat. Colleen menyebutkan bahwa jumlah komunitas transgender lebih banyak dari yang dipikirkan banyak orang.

Colleen mengakui bahwa susah sekali menghitung berapa banyak populasi transgender, karena sebagian besar kelompok transgender tidak terlihat di masyarakat, “Because for the most part, transgender people are invisible in society”.

Alasan mengapa kelompok transgender, menurut Colleen, karena kelompok transgender takut menghadapi pelecehan atau kekerasan fisik. Jadi ketika seorang transgender sudah melakukan transisi ke tingkat lanjut, mereka memilih hidup sederhana, berbaur dengan masyarakat, menjalani hidup yang impikan.

Many transgender people are closeted, both before and in the latter stages of transition (‘transition’ is the process of aligning one’s apparent gender (how the world sees them) with their actual gender (how they see themselves). Prior to transition, many fear identifying themselves as transgender for fear of harassment, ridicule or attack. In the latter stages of transition, many transgender people wish simply to blend into society, to live the lives they’ve wished for all along.

Menurut Colleen, makna penting ITDV adalah untuk meningkatkan kepedulian publik terhadap kelompok transgender.

Bagi Colleen, semakin komunitas transgender terbuka, maka masyarakat akan mengerti dan akan semakin sedikit yang akan mendiskriminasikan komunitas transgeder. “The more visible we are, the greater our chances are of obtaining the specific protections against discrimination and harassment that will protect us in public spaces and private employment”. 

(Tulisan ini disadur dari tulisan Teguh Iman dalam situs http://www.suarakita.org/2016/03/international-transgender-day-of-visibility-saatnya-transgender-tampil/)

(Foto dari: Pixabay)

Teguh Iman

Penulis di Suara Kita atau Our Voice
Republikasi artikel ini, klik tombol di bawah

Creative Commons License

1. Silakan lakukan republikasi namun tidak boleh mengedit artikel ini, cantumkan nama penulis, dan sebut bahwa artikel ini sumbernya dari konde.co, tautkan URL dari artikel asli di kata “konde.co”. Anda bebas menerbitkan ulang artikel ini baik online maupun cetak di bawah lisensi Creative Commons.

2. Artikel kami juga tidak boleh dijual secara terpisah atau menyebarkannya ke pihak lain demi mendapatkan keuntungan material.

Let's share!