Konde.co dan Plain Movement Kampanye Literasi Digital Perempuan

Riset Microsoft terhadap pengguna internet atau netizen di Indonesia sepanjang tahun 2020 menunjukkan hasil memprihatinkan. Riset itu menunjukkan tingkat keberadaban (civility) atau tingkat “kesopanan” netizen Indonesia yang sangat rendah. Ini mengisyaratkan pada kita semua tentang pentingnya pendidikan literasi digital

Voice of America (VOA) menuliskan, laporan Microsoft yang didasarkan atas survei pada 16.000 responden di 32 negara antara April-Mei 2020 itu menunjukkan netizen di Indonesia ada di peringkat 29 atau 3 terendah dalam hal “kesopanan” atau keberadaban.

Netizen di Indonesia sangat suka menyebarluaskan berita bohong atau hoaks, menuliskan ujaran kebencian atau hate speech, melakukan diskriminasi, misogini, cyberbullying, trolling atau tindakan sengaja untuk memancing kemarahan, micro-aggression atau tindakan pelecehan terhadap kelompok marginal (kelompok etnis atau agama tertentu, perempuan, kelompok difabel, kelompok LGBTQ dan lainnya) hingga ke penipuan. Lalu juga doxing atau mengumpulkan data pribadi untuk disebarluaskan di dunia maya guna mengganggu atau merusak reputasi seseorang, hingga rekrutmen kegiatan radikal dan teror, serta pornografi.

Maka penting bagi kita untuk mengkampanyekan literasi digital terutama pada perempuan dan minoritas yang selama ini menjadi korban hate speech, diskrimininasi, misogini, dll

Feminis, Charlotte Bunch mendeskripsikan politik feminis mengenai apa itu literasi media bagi perempuan. Literasi media merupakan sarana untuk menyampaikan gagasan dan informasi. Literasi juga membuka akses bagi perempuan terhadap interpretasi realitas untuk meningkatkan kapasitas pemikiran sekaligus tindakan alternatif untuk bertindak secara kritis

Bagi feminis, literasi kemudian digunakan sebagai kritik untuk melihat naskah-naskah yang patriarkhi dan tidak berpihak pada perempuan. Kritik sastra feminis misalnya digunakan untuk mendekonstruksi politik patriarkhi yang sering direpresentasikan dalam tulisan-tulisan atau bahasa yang misoginis atau membenci perempuan.

Untuk itu www.Konde.co di tahun 2021 ini melakukan kampanye “Literasi Digital Perempuan.” Konde.co Bekerjasama dengan Plain Movement/ www.plainmovement.id menuliskan cerita-ceritamu. Kerjasama ini untuk mengajak kamu berbagi pandangan personalmu, dan menjadi bagian dari perjuangan perempuan dalam berliterasi media.

Kamu bisa cek tulisan pandangan perempuan disini: https://www.konde.co/2021/03/body-shaming-bukan-ingetin-tapi-nyakitin.html/

Yuk, ajak perempuan menulis dan memperjuangkan literasi media bagi perempuan

Kamu bisa baca di www.Konde.co soal pandangan personal perempuan ini mulai Maret-Mei 2021

(Design: Osi NF)

Tim Konde.co

Konde.co lahir pada 8 Maret 2016 untuk mengelola ruang publik dari sudut pandang perempuan dan minoritas sebagai bagian dari kesadaran dan daya kritis, menghadirkan penerbitan artikel di website, produksi video/ film, dan informasi/ pengetahuan publik.Kini dikelola oleh individu-individu yang mempunyai kesamaan dalam memandang perempuan dan minoritas.
Republikasi artikel ini, klik tombol di bawah

Creative Commons License

1. Silakan lakukan republikasi namun tidak boleh mengedit artikel ini, cantumkan nama penulis, dan sebut bahwa artikel ini sumbernya dari konde.co, tautkan URL dari artikel asli di kata “konde.co”. Anda bebas menerbitkan ulang artikel ini baik online maupun cetak di bawah lisensi Creative Commons.

2. Artikel kami juga tidak boleh dijual secara terpisah atau menyebarkannya ke pihak lain demi mendapatkan keuntungan material.

Let's share!