Fentia Budiman, Perawat Yang Perjuangkan Insentif Di Wisma Atlet Malah Diberhentikan

Aktivis perempuan menyesalkan pemberhentian Fentia Budiman, perawat yang memperjuangkan insentif tenaga kesehatan di Wisma Atlet, Jakarta. Lembaga Suluh Perempuan menuntut pemerintah segera membayarkan sisa insentif tenaga kesehatan lain yang belum dibayarkan

Fentia Budiman, salah satu perawat yang memperjuangkan insentif tenaga kesehatan yang menunggak diberikan sejak Desember 2020, diberhentikan atau dipurnatugaskan. Surat pemberhentian untuk Fentia diberikan pada 10 Mei 2021

Kasus ini bermula ketika sejumlah pekerja kesehatan dan relawan yang bertugas di Wisma Atlet, Jakarta mengeluhkan karena belum menerima insentif selama berbulan-bulan. Ada yang belum mendapatkan insentif sejak November 2021, namun ada yang belum mendapatkan insentif sejak Desember 2020 hingga April 2021.

Siti Rubaidah, Ketua Umum Suluh Perempuan yang mengadvokasi kasus ini menyatakan dalam pernyataan pers nya, memang ada informasi bahwa pemerintah mulai membayarkan insentif tenaga kesehatan, namun pada prakteknya, pencairan insentif yang diberikan hanya untuk satu bulan insentif saja, itu pun belum merata pada semua tenaga kesehatan.

Menurut data Suluh Perempuan, sejumlah perawat di Rumah Sakit (RS) milik Pemerintah yang mempekerjakan hampir 1500-an perawat, mengaku belum menerima insentif selama 4 bulan terakhir. Demikian pula tenaga dokter di rumah sakit yang sama, yang berjumlah 249 orang juga belum menerima insentif dalam 4 bulan terakhir.

“Situasi ini tentunya sangat disayangkan. Apalagi, sebagai pekerja di bidang kesehatan, menurut UU No 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan mereka berhak untuk memperoleh pelindungan hukum, menerima informasi, imbalan jasa dan hak sepanjang melaksanakan tugas sesuai dengan Standar Profesi, Standar Pelayanan Profesi, dan Standar Prosedur Operasional,” kata Siti Rubaidah yang dihubungi Konde.co pada 11 Mei 2021

Di tengah advokasi kasus tenaga kesehatan ini, tiba-tiba salah satu perawat dan relawan Wisma Atlet yang memperjuangan ini, Fentia Budiman diberhentikan atau dipurnatugaskan

Surat itu dikeluarkan pada 10 Mei 2021 yang berisi berdasarkan Surat Perintah Nomor Sprin/4370/V/2021/RSDCWA telah terjadi pe-murnatugasan Fentia Budiman, S.Kep Ns. Sebelumnya Fentia telah bertugas sebagai perawat dan relawan di RSDC Wisma Atlet terhitung sejak 9 April 2021 sampai dengan 8 Mei 2021.

Suluh Perempuan sangat menyesalkan keputusan RSDC Wisma Atlet yang telah mempurnatugaskan seorang relawan penanganan covid-19 di tengah perjuangannya menuntut pencairan insentif tenaga kesehatan yang menunggak sejak Desember 2020 sampai April 2021.

“Bagi Suluh Perempuan mempurnatugaskan tenaga kesehatan ini merupakan tindakan sepihak RSDC Wisma Atlet yang membungkam suara nakes untuk mendapatkan hak insentif sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/4239/2021 tentang Pemberian Insentif dan Santunan bagi Tenaga Kesehatan yang menangani Corona Virus Disease 2019 (Covid-19),” kata Siti Rubaidah

Selain itu, tenaga kesehatan yang tergabung dalam satuan relawan telah bekerja dengan seluruh pikiran, tenaga dan waktunya untuk menjalankan profesinya dengan dasar kemanusiaan dan mengambil resiko dalam pandemi dengan tingginya tingkat penularan virus COVID-19

Selama ini Suluh Perempuan mendukung upaya dan perjuangan Fentia Budiman dalam menuntut haknya dan hak-hak seluruh tenaga kesehatan di RSDC Wisma Atlet untuk pencairan insentif yang masih tertunda pembayarannya.

Suluh Perempuan mengherankan keputusan pihak RSDC Fentia Budiman yang didahului dengan pemanggilan Fentia pada tanggal 7 Mei 2021 dan meminta Fentia Budiman untuk menandatangani Berita Acara Pemeriksaan/ BAP terkait dengan perjuangannya bersama rekan-rekannya.

Kesungguhan dan kerja keras Fentia Budiman selama ini telah menghantarnya untuk menerima sejumlah sertifikat penghargaan sebagai perawat teladan antara lain: dari Menkes Terawan, Kepala BNPB (Letjen TNI Doni Monardo), Kepala Pusat Kesehatan TNI, dan penghargaan dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) atas dedikasinya dalam penanganan pandemik.

Berbagai penghargaan tersebut juga yang membawa Fentia Budiman dipercaya mewakili perawat untuk bertemu langsung dengan Menaker Ida Fauziah dalam acara peringatan Hari Buruh Sedunia 1 Mei 2021.

“Kami menyesalkan keputusan sepihak RSDC dalam pe-murnatugasan Fentia Budiman serta pengabaian atas kesungguhan dan darma baktinya bagi kemanusiaan dan menuntut pihak RSDC Wisma Atlet agar memenuhi hak insentif saudara Fentia Budiman selama bertugas menjadi perawat di RSDC Wisma Atlet,  yang menyisakan penunggakan pembayaran.”

Selain itu Suluh Perempuan menuntut agar pemerintah segera membayarkan sisa insentif sejumlah tenaga kesehatan baik di RS Wisma Atlet maupun di berbagai daerah yang masih menyisakan penundaan pembayaran

(Foto/ ilustrasi: Pixabay)

Tim Konde.co

Konde.co lahir pada 8 Maret 2016 untuk mengelola ruang publik dari sudut pandang perempuan dan minoritas sebagai bagian dari kesadaran dan daya kritis, menghadirkan penerbitan artikel di website, produksi video/ film, dan informasi/ pengetahuan publik.Kini dikelola oleh individu-individu yang mempunyai kesamaan dalam memandang perempuan dan minoritas.
Republikasi artikel ini, klik tombol di bawah

Creative Commons License

1. Silakan lakukan republikasi namun tidak boleh mengedit artikel ini, cantumkan nama penulis, dan sebut bahwa artikel ini sumbernya dari konde.co, tautkan URL dari artikel asli di kata “konde.co”. Anda bebas menerbitkan ulang artikel ini baik online maupun cetak di bawah lisensi Creative Commons.

2. Artikel kami juga tidak boleh dijual secara terpisah atau menyebarkannya ke pihak lain demi mendapatkan keuntungan material.

Let's share!