Tahukah Kamu: 17 Mei Adalah Hari IDAHOBIT Untuk Menghapus Kebencian Terhadap LGBT

Hari ini setiap tanggal 17 Mei, seluruh dunia memperingati hari International Day Against Homophobia, Biphobia, Intersexism and Transphobia (IDAHOBIT) agar setiap orang bebas dari kebencian, kekerasan dan diskriminasi

Setiap tanggal 17 Mei seluruh dunia merayakan International Day Against Homophobia, Biphobia, Intersexism and Transphobia (IDAHOBIT) atau Hari Internasional melawan Homofobia, Bipobia dan Bifobia, hari dimana seluruh dunia memperingati agar semua menjamin martabat setiap orang untuk bebas dari segala bentuk kebencian seperti kekerasan, diskriminasi dan pelecehan.

Peringatan IDAHOBIT pertama kali dilakukan secara internasional pada tahun 2004 untuk mendapatkan perhatian dari para pengambil kebijakan, politisi, pemerintah dan masyarakat agar menghilangkan atau menghapuskan rasa kebencian terhadap LGBTIQ.

Di Indonesia sendiri, IDAHOBIT mulai diperingati sejak tahun 2007 dan dilakukan secara serentak di kota-kota besar Indonesia seperti Jakarta, Yogyakarta, Surabaya dan Purwokerto.

Kebencian terhadap kelompok LGBTI atau Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender-Transeksual, dan Interseks menjadikan peringatan ini menjadi peringatan yang sangat penting dilakukan. Kondisi LGBTIQ selama ini kerap mendapatkan kekerasan, penangkapan dan pembubaran kegiatan atau forum yang diadakan oleh kelompok LGBTIQ. Kebencian dan kekerasan ini dilakukan terhadap kelompok LGBTIQ di ranah privat maupun publik, dalam bentuk kekerasan dalam rumah tangga, kekerasan domestik, bullying yang mengakibatkan drop out sekolah, pemecatan dari tempat kerja hingga perkosaan. 

Di sektor kerja misalnya, data Aliansi Stop Kekerasan dan Pelecehan di Dunia Kerja menuliskan soal diskriminasi dan pelecehaan yang dialami LGBTIQ, misalnya mereka sulit mengakses pekerjaan, terutama pekerjaan di sektor formal, karena banyak pemberi kerja yang homophobic dan karena lingkungan umumnya tidak ramah terhadap kaum LGBT.

Diskriminasi kerja yang dirasakan juga beragam, misalnya, berupa komentar atau guyonan tentang LGBT yang seksis, mengalami diskriminasi pada tahap evaluasi dan promosi  kerja. Di kalangan LGBT, transgender yang paling sering menjadi sasaran kekerasan fisik

Tekanan terhadap LGBTIQ di Indonesia makin lama makin kuat, hampir semua orang menganggap bahwa LGBTIQ adalah penyakit yang harus disenbuhkan. Banyak orang yang tidak paham mengenai LGBTIQ dan membuat stigma. Homophobia seperti penyakit menular yang diajarkan dari satu orang ke orang lain.

Homophobia tidak hanya ada di Indonesia saja tetapi juga terjadi di semua belahan dunia. Oleh sebab itu setiap tanggal 17 Mei selalu diadakan perayaan IDAHOBIT. Tanggal 17 Mei 1990 tersebut WHO (World Health Organization) sebagai badan kesehatan dunia secara resmi juga menyatakan bahwa homoseksual bukan penyakit/gangguan kejiwaan.

Peringatan IDAHOBIT merupakan refleksi bagaimana kita diingatkan bahwa masih banyak LGBTIQ yang mendapakat perlakuan sangat tidak manusiawi, sering mendapatkan diskriminasi,danmendapatkan kekerasan karena identitas mereka.

Menurut beberapa penelitian, dalam peringatan IDAHOBIT ini, hormat atau respect dan pelukan akan punya dampak yang sangat besar bagi perasaan dan kesehatan seseorang. Pelukan begitu sederhana namun sangat menyenangkan. Jadi, hentikan kekerasan dan mari berpelukan.

(Foto/ ilustrasi: Pixabay)

Tim Konde.co

Konde.co lahir pada 8 Maret 2016 untuk mengelola ruang publik dari sudut pandang perempuan dan minoritas sebagai bagian dari kesadaran dan daya kritis, menghadirkan penerbitan artikel di website, produksi video/ film, dan informasi/ pengetahuan publik.Kini dikelola oleh individu-individu yang mempunyai kesamaan dalam memandang perempuan dan minoritas.
Republikasi artikel ini, klik tombol di bawah

Creative Commons License

1. Silakan lakukan republikasi namun tidak boleh mengedit artikel ini, cantumkan nama penulis, dan sebut bahwa artikel ini sumbernya dari konde.co, tautkan URL dari artikel asli di kata “konde.co”. Anda bebas menerbitkan ulang artikel ini baik online maupun cetak di bawah lisensi Creative Commons.

2. Artikel kami juga tidak boleh dijual secara terpisah atau menyebarkannya ke pihak lain demi mendapatkan keuntungan material.

Let's share!