Cerita PRT: Berjualan Kue, Jalan Pintas Hidup Sulit Di Masa Pandemi

Berjualan kue adalah jalan pintas yang saya pilih pasca terkena PHK sebagai Pekerja Rumah Tangga (PRT). Saya melakukan sesuatu yang saya bisa agar hidup terus berjalan di masa pandemi

Berjualan kue. Itu yang pertamakali saya pikirkan ketika saya kehilangan pekerjaan sebagai pekerja Rumah Tangga (PRT) di masa pandemi, Saya harus memutar otak demi memenuhi kebutuhan hidup di masa pandemi ini

Walaupun suami tetap bekerja dan mendapatkan sedikit penghasilan, namun saya tetap memutuskan berjualan kue untuk menambah penghasilan demi memenuhi kebutuhan rumah tangga yang bertambah mahal di masa pandemi

Nama saya Arnida, bekerja sebagai pekerja Rumah Tangga (PRT), sudah kurang lebih selama 7 Tahun saya bekerja sebagai PRT. Terakhir  bekerja sebagai pengasuh anak, yaitu menjaga anak majikan yang berumur 3 tahun. Saya bekerja dari hari Senin sampai Jumat, dan Sabtu- Minggu diberikan libur

Majikan saya adalah majikan yang baik, di awal-awal pandemi masih tetap bekerja dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Tetapi seiring waktu pandemi belum juga usai, sudah 1,5 tahun lebih dan ini berdampak pada usaha mereka. Majikan terpaksa memberhentikan saya bekerja dengan alasan khawatir penghasilan dari usahanya berkurang dan tidak bisa membayar gajiku. Majikan mengatakan bisa menjaga dan merawat anaknya sendiri karena sekarang waktunya sudah lebih banyak di rumah

Setelah di PHK, saya bingung harus berbuat apa?. Selama ini gaji sebagai Pekerja Rumah Tangga(PRT) itu setiap bulan sangat meringankan biaya hidup sehari hari. Apalagi di masa pandemi kebutuhan rumah tangga bertambah dalam sebulan. Masker, hand sanitizer, vitamin, ramuan jamu, obat-obatan belum lagi biaya membeli paket data untuk dua anak saya yang bersekolah daring  harus standby di Handphone mereka, itu semua sudah pasti menambah pengeluaran keluarga di masa pandemi

Akhirnya saya memutuskan untuk berjualan kue-kue. Sebelum pandemi, saat Ramadhan saya berjualan kue untuk hidangan buka puasa yang saya jual dengan harga Rp 2.000/buah. Kue-kue itu saya buat sendiri. Lumayan laku, menurut pembeli kue buatanku ini enak dan juga murah, sehingga sangat cocok dengan lingkungan sekitar yang mayoritas ekonomi keluarga mereka sama dengan aku

Di masa pandemi ini saya memutuskan untuk melanjutkan berjualan kue setiap hari agar dapur di rumah tetap mengepul dan kebutuhan hidup tetap dapat terpenuhi.

Syukurlah, kue yang kujual laku dan bisa menggantikan pemasukan gaji dari bekerja sebagai Pekerja Rumah Tangga (PRT). Inilah satu-satunya yang bisa saya lakukan saat ini. Semoga kue-kue ini selalu laku dan bisa menyambung hidup kami sekeluarga.

KEDIP atau Konde Literasi Digital Perempuan”, adalah program untuk mengajak perempuan dan kelompok minoritas menuangkan gagasan melalui pendidikan literasi digital dan tulisan. Tulisan para Pekerja Rumah Tangga (PRT) merupakan kerjasama www.Konde.co yang mendapat dukungan dari Jaringan Nasional Advokasi Pekerja Rumah Tangga (JALA PRT)

Maria Histi

Pekerja rumah tangga, aktif di SPRT Sapu Lidi.
Republikasi artikel ini, klik tombol di bawah

Creative Commons License

1. Silakan lakukan republikasi namun tidak boleh mengedit artikel ini, cantumkan nama penulis, dan sebut bahwa artikel ini sumbernya dari konde.co, tautkan URL dari artikel asli di kata “konde.co”. Anda bebas menerbitkan ulang artikel ini baik online maupun cetak di bawah lisensi Creative Commons.

2. Artikel kami juga tidak boleh dijual secara terpisah atau menyebarkannya ke pihak lain demi mendapatkan keuntungan material.

Let's share!