Kenalan Yuk ama Kpop Idol Representasi LGBTQ

Menjadi LGBTQ itu tak mudah. Apalagi menjadi idola yang LGBTQ. Tapi sejumlah Kpop idol berhasil mengalahkan rintangan ini, dan menjadi diri mereka sendiri tanpa harus kehilangan daya untuk berkarya.

Bagaimana kamu membayangkan seorang Kpop idol? Jika ia perempuan, kita akan cenderung mengimajinasikan citra yang imut, talented, cantik, dan bubbly. Dan jika idol itu adalah laki-laki, kita akan membayangkan bagaimana maskulin dan karismatiknya ia di atas panggung. 

Namun pernahkah kamu membayangkan seorang idol sebagai representasi LGBTQ? Ternyata di tengah industri Kpop yang cenderung serba homogen, beberapa idol berani hadir untuk menjadi representasi dari kelompok minoritas LGBTQ. 

Perjalanan idol dengan ekspresi gender yang berbeda di panggung Kpop masih tak mudah. Pengakuan sejumlah idol bahwa mereka transgender membawa tantangan tersendiri bagi para idol ini. Mengingat budaya patriarki di Korea Selatan masih mendominasi. Tak jarang, setelah mengungkap orientasi seksualnya, para idol ini mendapat serangan bertubi. 

Gak cuma hate speech, pengungkapan ini juga membuka risiko ditinggalkan para fans. Tapi rasa harus diperjuangkan, karena cinta adalah cinta.  

Lantas, cara apa yang ditempuh idol Kpop ini dalam mengungkapkan orientasi seksualnya? Masing-masing idol punya cara berbeda. Dilansir scmp.com, beberapa memilih came out dengan cara mengumumkannya di televisi. 

Ada juga yang merilis pernyataan lewat agensi mereka. Ada juga yang membuka orientasi seksualnya di platform yang dia miliki sehingga dia bisa berkomunikasi langsung dengan penggemarnya. Cara yang terakhir ini dilakukan Jiae eks personil Wassup. 

“Tak mudah, berat untuk menjadi LG ataupun BT,” tulis Jiae di Instagramnya pada 15 Juli lalu.  

Pro kontra muncul setelah pengakuan Jiae ini, dan serangan terhadap dirinya sempat membuat Jiae mengalami guncangan mental. Namun ia bertahan dengan pilihannya dan tetap melanjutkan berkarya. Dan tidak sedikit fansnya yang bertahan dan mendukung apapun pilihan Jiae. 

“Mohon tidak melihat saya sebagai pendosa. Lebih baik kalian mengurus urusan kalian, bukan saya,” demikian Jiae menanggapi mereka yang menyerang pilihannya.

Selain Jaie, siapa aja sih idol-idol KPop lainnya yang udah came out atau terus terang mengaku sebagai LGBTQ itu? Berikut Konde.co merangkum beberapa di antaranya, yuk kenalan!

Som Hyein

Mantan kontestan Idol School, Mnet Som Hyein baru-baru ini telah terbuka pada publik tentang orientasi seksualnya. Mnet secara terbuka mengakui bahwa dirinya adalah biseksual. banyak pro dan kontra setelah ia mengumumkan hal itu, sebab tak sedikit pula yang menghujat atau bahkan memaki keputusannya.

Som Hyein juga berencana akan membuat sebuah lagu tentang perjalanannya menemukan seksualitas pada album berikutnya. Meski sempat hiatus pada 2017 lalu, Som Hyein kini mulai kembali berkecimpung dalam dunia permusikan Kpop.

Holland

Soloist satu ini sejak awal debutnya secara terbuka mengakui orientasi seksualnya sebagai gay, nama debut Holland juga dipilih dari negara Belanda atau Holland yang meresmikan pernikahan sesama jenis di dunia.

Dalam beberapa video klip dari albumnya, Holland kerap menyelipkan bagaimana cinta adalah cinta, tak peduli bagaimana orientasi seksualnya. Seperti Som Hyein, Holland juga kerap menerima hate speech dari warganet Korea Selatan. 

Meski begitu, orang tua dan keluarga Holland sangat mendukung dan tidak mempermasalahkan pilihan seksualnya. Dalam beberapa kesempatan keluarga Holland juga sangat supportive terhadap ekspresi gendernya dan karirnya di dunia Kpop.

MRSHLL

Salah satu Kpop Idol yang secara terang mengakui orientasi seksualnya yakni MRSHLL. Penyanyi yang bergelut di genre RnB ini, dalam sebuah wawancara dengan Billboard, mengakui bahwa keputusannya untuk coming out bukan hal yang mudah. 

“Aku tahu ini tidak mudah dan aku mengerti segala risiko yang aku hadapi, tapi aku hanya ingin menjadi otentik dan terbuka sejak awal,” ungkapnya pada Billboard. Meski banyak yang menentang keputusannya, MRSHLL tetap memilih untuk berkarya. Baginya, apapun pilihannya, cinta adalah cinta.

Jiae

Mantan personel girlband Wassup itu mengaku terlahir sebagai biseksual. Pendukung Jiae kerap memberikan support sejak ia coming out sebagai biseksual lewat sosial medianya. Meski masih hiatus dari dunia kpop, Jiae kini masih aktif di instagram pribadi miliknya. 

Melalui instagram, ia kerap membagi foto  kebersamaan dengan pasangannya. Tak hanya itu Jiae juga selalu mendukung kampanye kesetaraan dan keberagaman dalam beberapa postingan miliknya. 

Kang Min Soo

Rapper jebolan survival Show School Rapper musim angkatan ketiga itu mengakui dirinya sebagai biseksual. Dalam beberapa karya miliknya, Kang Min Soo mengaku banyak terinspirasi tentang bagaimana ia sering terinspirasi dari kawan-kawan LGBTQ yang masih sulit memperjuangkan cintanya.

Di akun sosial media miliknya, Kang Min Soo juga kerap memberi dukungan pada komunitas LGBTQ di korea selatan. Rapper yang terkenal dengan nama Aquinas itu juga sering mengekspresikan posisinya pada LGBTQ lewat musik atau pertunjukan seninya. 

Mamamoo

Meski tak mengaku secara terang-terangan seperti idol-idol yang telah disebutkan, namun girlband Mamamoo kerap menunjukkan support-nya pada komunitas LGBT lewat karya seninya. Dalam video klip HIP, Mamamoo berkesempatan untuk berkolaborasi dengan transgender. 

Bagi mereka apapun pilihan orientasi seksual seseorang, manusia tetaplah manusia. Selain mendukung kelompok minoritas, Mamamoo juga terkenal sebagai pendobrak stigma. Kultur idol kpop yang lekat dengan beauty standard, juga menjadi perhatian tersendiri, Mamamoo, hadir untuk mendobrak stigma.

Idol-idol di atas membuktikan bahwa apapun pilihan seksual seseorang tak berdampak pada bagaimana ia menciptakan sebuah karya. Melalui seni, banyak idol yang mempromosikan bahwa cinta adalah cinta. Keberagaman itu nyata, jika kita bisa menghargai dan menerima. Mereka berhasil membuktikan, jika menjadi berbeda itu bukanlah sebuah masalah.

Reka Kajaksana

Penulis dan Jurnalis. Menulis Adalah Jalan Ninjaku
Republikasi artikel ini, klik tombol di bawah

Creative Commons License

1. Silakan lakukan republikasi namun tidak boleh mengedit artikel ini, cantumkan nama penulis, dan sebut bahwa artikel ini sumbernya dari konde.co, tautkan URL dari artikel asli di kata “konde.co”. Anda bebas menerbitkan ulang artikel ini baik online maupun cetak di bawah lisensi Creative Commons.

2. Artikel kami juga tidak boleh dijual secara terpisah atau menyebarkannya ke pihak lain demi mendapatkan keuntungan material.

Let's share!