Dear Bucin, Kenali Sinyal Red Flag yang Bikin Hubunganmu Nggak Sehat

Layaknya sebuah pertandingan, ketika tanda bahaya atau red flag dikibarkan, maka kamu kudu mengkaji hubunganmu. Mungkin karena dia manipulatif, selingkuh atau suka melakukan kekerasan, itu tandanya kamu harus mulai kibarkan red flag

Apa itu red flag? Orang-orang sedang ramai membicarakan red flag alias tanda bahaya dalam hubungan, mungkin tanpa sadar kamu juga sedang mengalami tapi nggak menyadarinya.

Apa sih sebenarnya red flag itu? Apakah red flag berlaku untuk semua orang? Dan apakah mereka alasan untuk pergi, atau apakah masuk akal untuk mengatasi red flag dan memperbaiki hubungan? Jika kamu menyimpan pertanyaa-pertanyaan itu maka baca artikel ini sampai habis. Karena artikel ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, sekaligus menguraikan sinyal tanda bahaya yang layak diperhatikan.

Apa Itu Red Flag?

Dalam hampir semua konteks, istilah red flag adalah penanda alasan untuk berhenti. Dalam olah raga, bendera merah dikibarkan karena ada pelanggaran. Di balapan, ketika red flag dikibarkan saat lintasan terlalu berbahaya untuk dilanjutkan. Di jalanan, saat lampu merah menyala maka kita harus menghentikan kendaraan kita di jalan, dan pita merah juga penanda agar kita tidak melewati titik tertentu.

“Dalam sebuah hubungan, red flag adalah tanda bahwa seseorang mungkin tidak dapat memiliki hubungan yang sehat atau akan berbahaya secara emosional,” jelas Dr. Wendy Walsh, PhD, seorang psikolog klinis spesialis hubungan.

Dilansir verywellmind.com, tanda bahaya dalam sebuah hubungan kadang terlihat sangat jelas tapi juga sering sangat samar atau hanya berupa petunjuk bahwa ada masalah mendasar dalam sebuah hubungan. Sehingga, tak perlu heran jika banyak orang yang telat menyadari sedang terjebak dalam hubungan yang tidak sehat.

Walsh mengatakan, pada akhirnya bendera merah menunjukkan alasan untuk berhenti atau mundur dari suatu hubungan. Namun, kadang hanya sekadar bendera kuning atau peringatan yang menandakan keadaan tidak terlalu parah dan kita hanya butuh memperlambat atau mengambil jarak dengan pasangan kita atau sedikit melakukan variasi sesuai dengan kebutuhan.

“[Misalnya], bendera kuning mungkin berupa kesulitan dengan komunikasi emosional yang disadari dan dikerjakan oleh orang tersebut, sedangkan red flag bisa berupa riwayat kekerasan dalam rumah tangga, kecurangan kronis, atau kecanduan alkohol atau obat terlarang,” tambah Dr Walsh

Sinyal red flag yang harus diwaspadai

Lantas adakah cara untuk mengetahui bahwa hubungan kamu masuk kategori dalam tanda bahaya? Berikut ini sinyal-sinyal yang bisa kamu deteksi. Jika pasanganmu menunjukkan salah satu di antaranya, maka kamu perlu berbicara dengan diri sendiri, dan mengkaji masa depan hubunganmu.

Tapi Dr Walsh mengingatkan, skenario penanganan mungkin berbeda untuk satu kondisi dengan kondisi lainnya. Dia hanya mengingatkan, red flag menunjukkan masalah mendalam yang harus diatasi pasangan untuk memiliki hubungan yang sehat denganmu, dia sendiri, dan orang lain.

Nggak komunikatif

Dalam semua jenis hubungan, komunikasi adalah elemen penting agar hubungan berjalan dengan baik. Komunikasi yang baik akan mencegah salah paham. Untuk itu mereka yang sedang terlibat dalam sebuah relasi harus mau berbicara secara jujur, dan terbuka menyampaikan keinginannya masing-masing. Kedua belah pihak juga harus saling mendengarkan.

Jika pasanganmu sulit menyampaikan pendapat dan perasaannya, mengambil sikap diam saat marah, atau ogah mendengarkan pendapat kamu, maka kamu bisa mengibarkan satu bendera merah.

Melakukan kekerasan

Seseorang yang menunjukkan kekerasan padamu, orang yang kamu cintai, orang lain ataupun binatang, itu juga tanda bahaya yang serius. Ini menunjukkan dia tak mampu mengembangkan cara yang sehat untuk menyalurkan emosinya dengan benar. Dalam beberapa kasus, itu juga bisa menjadi indikasi kurangnya empati.

Tujuan yang tidak sama

Menurut Dr. Walsh, jika tujuan hubungan bertentangan, maka itu juga menjadi tanda untuk mengkaji. Bukan bendera merah memang, tapi ada masalah mendasar yang harus diselesaikan, untuk masa depan hubunganmu.

Seperti misalnya, si dia mengatakan tidak akan pernah menikah sedangkan kamu menginginkannya maka bakal pening kan? Tujuan hubungan yang perlu diselaraskan antara lain adalah di mana kamu ingin tinggal, apakah ingin memiliki anak, dan bagaimana cara menangani keuangan.

Cemburuan dan nggak percayaan

Kadang kecemburuan pasangan dirasakan sebagai perhatian pada awal suatu hubungan, tetapi ada masalah kontrol yang mendasari di bawah semua perhatian itu. Kemudian dalam hubungan, lebih mudah untuk melihat ke belakang dan menafsirkan kembali perhatian yang terus-menerus atau kemurahan hati yang berlebihan itu sebagai rasa tidak aman yang berlebihan.

Selingkuh

Hubungan yang sehat membutuhkan rasa saling percaya. Jika si dia pernah selingkuh kamu kudu hati-hati. Bahkan jika pasangan mulai menunjukkan perubahan sikap kamu layak bertanya apakah kamu perlu mempertahankan hubungan ini. Beberapa orang mungkin nggak terganggu dengan hal ini, tetapi jika kamu nggak nyaman ini akan menggerus kepercayaanmu dan buntutnya akan memengaruhi hubungan kamu.

Posesif

Sinyal red flag lainnya adalah sikap egois, dominan, dan selalu ingin mengontrol. Contohnya adalah si dia mulai mengatur dengan siapa kamu boleh berteman, membatasi temanmu, atau bahkan melarang kamu melakukan ini itu.

Sinyal red flag yang satu ini berkaitan dengan sifat posesif atau ingin menguasai atau memilikimu sepenuhnya. Rasa cemburu yang nggak wajar dan insecure berlebihan. Jadi, kalau pasangan sudah mulai mengatur-atur kehidupanmu dengan siapa kamu berteman, dengan siapa kamu bisa bertemu, ke mana kamu boleh pergi, atau bagaimana kamu membelanjakan uangmu, apa yang bisa kamu makan atau bahkan apa yang kamu kenakan maka nggak salah jika kamu mempertimbangkan untuk putus.

Sering bertengkar

Bertengkar itu wajar dalam sebuah hubungan. Bahkan, hubungan yang sehat membutuhkan pertengkaran yang diakhiri dengan diskusi serta kompromi. Namun, jika pertengkaran itu terlalu sering terjadi dan tidak terselesaikan dengan baik, maka itu bisa jadi sinyal red flag. Apalagi jika pasanganmu mudah tersulut emosi karena hal sepele dan memicu pertengkaran, kamu layak untuk waspada. Karena ini pertanda dia nggak mampu mengendalikan emosinya.

Menjelekkan mantan

Membahas kisah lama adalah hal yang wajar, terutama jika kamu baru mulai berkencan. Perhatikan bahasa yang digunakannya saat mendiskusikan orang-orang yang pernah dikencani nya di masa lalu. Jika menunjukkan kurangnya rasa hormat pada mereka yang pernah dia kencani maka red flag layak dikibarkan.

“Jika calon pasangan menyalahkan mantannya dan menolak menanggung sebagian kesalahan dalam hubungan masa lalu, ada kemungkinan besar kamu akan menjadi ‘mantan’ yang ia salahkan berikutnya.” Terang Amber.

Asosial

Jika pasangan harus berjuang mempertahankan hubungan, maka ini bisa menjadi sinyal kamu juga harus berjuang untuk merawat hubungan dengannya. Coba gali, mengapa si dia harus berjuang untuk membangun koneksi dengan orang lain. Jika kamu menemukan penyimpangan, tidak ada kesalahan pribadi, atau kurangnya dorongan, kemungkinan besar kamu akan mengalami perlakuan yang sama dalam hubunganmu dengannya.

Menyita semua waktumu

Red flag yang satu ini mungkin berada di deret terbawah. Ketika pasangan tak memiliki hubungan, hobi, atau tujuan lain, itu juga sinyal hubungan yang tak sehat. Jika dia sepenuhnya bergantung padamu untuk kebahagiaan dan hiburan mereka, itu dapat menimbulkan perasaan tercekik, dendam, dan ketidak-bahagiaan.

Status hubungan nggak jelas

Pernah mendengar istilah hubungan tanpa status? Situasi ini terjadi saat kamu sudah lama bersama, tetapi ia tidak kunjung “menembak” atau menyatakan kejelasan hubungan tersebut. Ia selalu memiliki alasan untuk menghindari komitmen denganmu, atau dia belum menganggap hubungan yang sudah berlangsung sekian waktu itu cukup serius untuk dijalani. Ini juga bisa menjadi red flag. Ingat! Terlalu lama ‘digantung’ itu nggak enak banget, menguras tenaga, pikiran, dan waktu kamu. Jadi kalau di aterus menerus seperti itu, jangan ragu untuk meninggalkannya.

Nggak ada kedekatan emosional

Salah satu hal terbaik dari hubungan romantis adalah terhubung secara mendalam dan otentik dengan pasangan. Bagi sebagian orang, kedekatan emosional itu menantang tetapi harus selalu menjadi tujuan dalam sebuah hubungan. Seorang pasangan yang tidak menunjukkan minat untuk membuka diri dan keterikatan adalah lonceng kematian bagi sebuah hubungan.

Pada akhirnya, penting bagimu untuk mempercayai naluri dan menjauh dari pasangan yang menunjukkan satu atau lebih sinyal red flag ini. Dalam beberapa kasus, mungkin masuk akal untuk mencoba menyelamatkan hubunganmu, tetapi kalau si dia tidak menunjukkan tanda-tanda berubah, maka putus adalah jalan terbaik.

Manipulatif

Manipulatif atau gaslighting merupakan sinyal red flag yang paling berbahaya. Ini merupakan bentuk pelecehan emosional dalam hubungan yang bisa bikin kamu kehilangan rasa percaya diri, sehingga dia bisa leluasa memanipulasi dan mengendalikan kamu.

Jika si dia suka mempertanyakan kamu atau suka memutar-balikkan fakta, sehingga membuat kamu ragu pada diri sendiri atau bahkan menyalahkan diri sendiri, maka itu adalah salah satu ciri manipulatif.

Esti Utami

Selama 20 tahun bekerja sebagai jurnalis di sejumlah media nasional di Indonesia
Republikasi artikel ini, klik tombol di bawah

Creative Commons License

1. Silakan lakukan republikasi namun tidak boleh mengedit artikel ini, cantumkan nama penulis, dan sebut bahwa artikel ini sumbernya dari konde.co, tautkan URL dari artikel asli di kata “konde.co”. Anda bebas menerbitkan ulang artikel ini baik online maupun cetak di bawah lisensi Creative Commons.

2. Artikel kami juga tidak boleh dijual secara terpisah atau menyebarkannya ke pihak lain demi mendapatkan keuntungan material.

Let's share!