Pesan Keragaman ‘Spider-Man: No Way Home’: Tak Semua Berambut Pirang dan Berkulit Putih

Film Spider-Man: No Way Home banyak menampilkan wajah keberagaman: tak semua orang berambut pirang dan berkulit putih. Kehadiran tokoh perempuan ditampilkan signifikan dan punya peran penting dalam aksi heroisme laki-laki di film superhero ini.

Para penulis skenario film Spider Man: No Way Home memang menyatakan bahwa keberagaman bukan merupakan plot penting dalam film mereka, namun apa yang tampil di layar sedikit berbeda. Beragam wajah hadir di edisi terbaru kisah manusia laba-laba ini. Wajah-wajah yang muncul di layar tak melulu mereka yang berkulit putih dan berambut pirang. Keberagaman itu bisa dilihat dari orang terdekat Spider-Man

Los Angeles Times menulis, Spider-Man menawarkan dunia yang beragam secara realistis, dengan cerita perempuan di tingkat kompleksitas dan signifikansi yang sama untuk dimainkan bersama laki-laki putih yang sebenarnya bisa mengemudikan dan mendominasi cerita-cerita ini.

Lingkungan multikultural Peter Parker Spider-Man (Tom Holland) yang beragam adalah cerita hidup yang ditampilkan Spider-Man sebagai superhero laki-laki hari ini. Teman-teman Spider-Man yang tinggal di kota metropolitan juga datang dari berbagai latar belakang, ada anak-anak muda yang kutu buku, senang bermain game. Pokoknya sangat beragam.

Dengan menggagas soal keberagaman sekaligus identitas, sutradara Jon Watts seolah ingin melihat kehidupan bukan dari kaca mata tunggal, dari dari beragam sudut pandang. Dan, yang paling penting adalah munculnya identitas Spider-Man sebagai manusia dan peran perempuan yang signifikan di dalam film laki-laki superhero yang biasanya hanya memperlihatkan keheroikan, tapi menafikan peran perempuan

Ketika identitas sang superhero dibuka

Sebenarnya apa sih yang bikin film ini sampai digilai penonton? Salah satunya adalah karena sang tokoh utama Peter Parker akhirnya jujur kepada Mary Jane (MJ) pacarnya, bahwa dia adalah Spider-Man. Pengakuan itu disampaikan saat melakukan panggilan video dengan MJ.

“Kamu merasa lega sekarang?,” tanya MJ setelah mendengar pengakuan itu.

Peter pun balik bertanya “Apa maksudmu?”

“Sekarang semua orang sudah tahu [kamu adalah Spider-Man], kamu tak perlu menyembunyikannya atau berbohong lagi,” jawab MJ

“Sebenarnya, aku tidak pernah ingin berbohong pada kamu. Tapi bagaimana cara kamu memberitahu seseorang bahwa kamu adalah Spider-Man?” kata Peter.

Selain sejoli Peter-MJ, Spider-Man: No Way Home juga menghadirkan superhero Marvel lainnya yaitu Doctor Strange (Benedict Cumberbatch). Film Spider-Man: No Way Home tak hanya menyuguhkan perjuangan Peter Parker untuk menjaga bumi, tetapi juga perjalanan pencarian makna identitas dan kehidupannya sebagai Spider-Man.

Spider-Man masih tetap harus bertarung melawan sejumlah kejahatan yang lebih ikonik. Di film ini, Tom Holland harus mengulangi perannya dalam fim animasi Spider-Man: Across the Spider-Verse.

Setelah rahasianya sebagai Spider-Man terungkap, Peter meminta bantuan Doctor Strange untuk menghapus ingatan semua orang bahwa Peter Parker adalah Spider-Man.

Namun, upaya Peter Parker dan Doctor Strange untuk menghapus ingatan penduduk planet Bumi ini justru mengundang para penjahat yang selama ini dilawan Spider-Man. Salah satunya adalah Dr. Otto Octavius atau Doc Ock (Alfred Molina) yang merupakan salah satu musuh Spider-Man yang paling berbahaya.

Selain itu, ada juga Norman Osborn atau Green Goblin (Willem Dafoe). Tokoh-tokoh antagonis seperti Electro, Sandman dan Lizard juga masih menjadi bagian dari film ini.

“Peter, kamu berjuang untuk mendapatkan semua yang kamu inginkan sementara dunia mencoba membuatmu memilih,” ucap Green Goblin

Green Goblin menjadi penjahat utama di Spider-Man: No Way Home. Ia mencoba meyakinkan Peter untuk menghentikan Doctor Strange dan menyadarkan mereka kembali ke realita. Ia mencuri sebuah kunci dari Doctor Strange untuk membebaskan para penjahat yang lama dikurung oleh Doctor Strange. Para penjahat itu kemudian mengacau kota New York.

Ada lebih banyak poin dalam plot yang menarik antara hubungan Spider-Man dan Doctor Strange yang oleh Peter Parker diminta untuk membantu mempertahankan identitas rahasianya sebagai Spider Man.

Spider-Man mulai muncul ke publik dengan identitas aslinya sebagai Peter Parker. Sehingga ia tidak dapat lagi memisahkan kehidupannya dengan menjadi pahlawan super. Peter meminta bantuan dari Doctor Strange untuk menemukan arti menjadi Spider-Man.

“Ketika kamu merusak mantra itu, yang mana kamu ingin semua orang lupa bahwa Peter Parker adalah Spider-Man, kita mulai kedatangan beberapa pengunjung dari dunia lain,” ucap Doctor Strange ke Peter Parker.

Peter Parker pun harus menghadapi masa sulit dengan semua kabar yang menyebut dirinya telah membunuh Mysterio (Spider-Man: Far from Home). Dampak dari ending Spider-Man: Far from Home dibahas di film ini.

J. Jonah Jameson (JK Simmons) kemudian muncul untuk mengungkap identitas rahasia Spider Man sebenarnya adalah Peter Parker. Spider-Man dituduh sebagai teroris pengendali drone oleh Mysterio sehingga Peter pun harus menyadari bahwa dirinya akan diajukan ke pengadilan karena tuduhan ini.

Peter berpikir ia akan dinyatakan tidak bersalah jika meminta bantuan pada Matt Murdock. Namun, pengungkapan identitas rahasianya menjadi langkah pertama dan syarat utama dalam membersihkan namanya.

Dalam versi komik Civil War, Peter Parker juga pernah mengungkap identitasnya dan Bibi May (Marissa Tomei) ditembak sebagai konsekuensi dari keputusannya. Dalam upaya untuk menghentikannya dari kematian, Peter dan Mary Jane (yang menikah pada saat itu) Mephisto untuk menyelamatkan hidup Bibi May.

Sebagai gantinya, Peter dan Mary Jane sepakat menyerahkan pernikahan mereka, yang disetujui Mephisto. Menggunakan sihirnya yang kuat, Mephisto mengubah jalannya sejarah untuk mencerminkan perubahan ini.

Film Paling Laris di Masa Pandemi

Ternyata film ini mendapat sambutan hangat dari penonton. Secara global, Spider-Man: No Way Home menjadi film pertama di era pandemi Covid-19 yang meraup pendapatan tembus 1 miliar dolar AS atau belasan triliun rupiah. Di Indonesia, jumlah penonton sudah tembus angka 75 juta orang, dengan kondisi kapastitas bioskop belum dibuka 100 persen.

Rekor ini dimulai dari trailer yang berisi cuplikan pengakuan Peter Parker (Tom Holland) kepada Mary Jane (Zendaya) bahwa dirinyalah Spider-Man. Trailler film Spider-Man: No Way Home yang dirilis di kanal YouTube yang pada saat pertama-tama kemunculannya langsung menyita perhatian publik. Dalam waktu kurang dari 24 jam, trailer film ini langsung memecahkan rekor sebagai trailer yang paling banyak ditonton sepanjang sejarah.

Ya, Spider-Man: No Way Home jadi salah satu film paling diantisipasi tahun 2021. Film solo ketiga Spider-Man dalam Marvel Cinematic Universe (MCU) ini pun jadi film dengan rating penonton tertinggi dengan mencapai skor 99% versi Rotten Tomatoes.

Kembalinya para villain Spider-Man dari seri pendahulunya, seperti Green Goblin, Doc Ock, Electro, Sandman, dan Lizard membuat pencinta film superhero ini makin penasaran. Apalagi, Spider-Man: No Way Home juga menghadirkan cuplikan adegan Spider-Man versi Tobey Maguire dan Andrew Garfield. Kehadiran aktor-aktor lama ini, tak dipungkiri mampu mengaduk emosi penggemar setia kisah manusia laba-laba ini.

Ini yang membuat Spider Man: No Way Home mampu mencetak rekor demi rekor sejak penayangan traillernya. Dan kejutan yang dicipta Spider Man: No Way Home berlanjut hingga pekan ketiga pascapenayangan perdananya. Film yang di Amerika Serikat mulai tayang pada 17 Desember 2021 ini masih menguasai box office di sana dan berhasil menambahkan 52,7 juta dolar AS atau sekitar Rp750 miliar lagi selama akhir pekan Tahun Baru.

Dikutip dari The Hollywood Reporter pada Senin (3/1/2021) hingga 2 Januari 2022 secara keseluruhan Spider-Man: No Way Home tercatat telah mengumpulkan 609,9 juta dolar AS atau setara dengan Rp 8,6 triliun selama tayang di AS.

Secara global, Spider-Man: No Way Home menjadi film pertama di era pandemi Covid-19 yang berhasil tembus hingga 1 miliar dolar AS di box office seluruh dunia. Menurut Comscore, film yang dibintangi Tom Holland ini disebut turut menyumbang total pendapatan box office Amerika Serikat yang hingga akhir tahun 2021 dilaporkan naik menjadi 4,5 miliar dolar AS atau Rp 45 triliun.

Di luar Amerika Serikat, Spider-Man: No Way Home berhasil menambahkan 78,3 juta dolar AS atau Rp 1,1 triliun pada akhir pekan ini. Jadi jika digabungkan, pendapatan yang diraup film ini telah menembus sekitar 1,37 miliar dolar AS atau Rp 19,5 triliun di seluruh dunia.

Pencapaian ini membuat Spider-Man: No Way Home sebagai film terlaris ke-12 sepanjang masa, mengalahkan Black Panther yang mencetak 1,35 miliar dolar AS.

Demam Spider-Man: No Way Home juga melanda pencinta film di Indonesia. Sejak diputar perdana pada 15 Desember silam, film ini telah ditonton 75 juta penonton. Padahal gedung bioskop belum memasang kapasitas penuhnya. Dan, banyak orang yang mengeluh kehabisan karcis, sehingga harus bersabar menonton film ini.

(Dari berbagai sumber)

Esti Utami

Selama 20 tahun bekerja sebagai jurnalis di sejumlah media nasional di Indonesia
Republikasi artikel ini, klik tombol di bawah

Creative Commons License

1. Silakan lakukan republikasi namun tidak boleh mengedit artikel ini, cantumkan nama penulis, dan sebut bahwa artikel ini sumbernya dari konde.co, tautkan URL dari artikel asli di kata “konde.co”. Anda bebas menerbitkan ulang artikel ini baik online maupun cetak di bawah lisensi Creative Commons.

2. Artikel kami juga tidak boleh dijual secara terpisah atau menyebarkannya ke pihak lain demi mendapatkan keuntungan material.

Let's share!