Kearifan Lokal: Suwuk, Pawang Hujan dan Mantra yang Tak Boleh Hilang

Suwuk adalah metode pengobatan tradisional di Indonesia yang mengandalkan rapalan doa-doa serta mantra dari dukun melalui media air maupun ramuan dari tumbuh-tumbuhan. Ini semua merupakan bagian dari obat, Menjadi tugas kita untuk menjaga kearifan lokal ini agar tak hilang.

Mbak Nem, demikian nama pekerja rumah tangga (PRT) kami. Ia sudah bertahun-tahun bekerja di rumah dan kami sangat terbantu dengan kerja-kerjanya. Namun, dalam kesempatan ini aku tak ingin menceritakan tentang pekerjaannya. Aku ingin membagi cerita unik yang dibawanya.

Kemarin ia kembali membawa Nur, anaknya saat bekerja di rumahku. Nur, adalah anak laki-laki berumur 6 tahun. Hari ini dia anteng, tenang dan asyik bermain Handphone (HP) sendirian di garasi belakang. 

Ini ajaib, karena dua hari lalu, Nur sukses membuat berantakan seisi rumah kami yang terletak di Nganjuk, Jawa Timur. Beberapa tegel atau ubin rumah kami rusak karena barbel seberat 2 kilo gram ia jatuhkan dari ketinggian. Meja kaca di teras depan dibuat buram karena stok bahan malam yang digunakan untuk menambal pintu saat banjir, ia sebar di seluruh meja.

Tuts piano kami digebuki, kulkas dibuka dan pintunya ditutup dengan keras hingga dalamnya berantakan. Dia juga lari-lari di dalam rumah sambil teriak-teriak. Pokoknya sepanjang hari Kamis (1/4/2022) itu rumah kami penuh kehebohan dan kekacauan. 

bahkan sebelum mereka pulang pada sore harinya, Nur sempat membuka kran yang ada di taman depan. Sehingga airnya menggenang seperti kolam dan pot-pot bunga bergelimpangan. 

Kejadian ini terjadi setelah suami mbak Nem, mas Bambang mencoba peruntungan dengan bekerja lagi. Saat ini ia sedang kerja jadi kuli di proyek waduk Timanto, Rejoso di Nganjuk utara yang menurut Mbak Nem konon bakal jadi waduk terbesar se Jawa Timur (Jatim).

Mas Bambang ingin menambah penghasilan keluarga. Biasanya mas Bambang jualanl sayur di Pasar Wage yang hasilnya tidak banyak. Selepas jam 09.00 pagi suaminya biasa sudah di rumah dan menjaga anak sehingga mbak Nem bisa bekerja di rumahku.

Mbak Nem sendiri menolak berhenti menjadi PRT di rumahku karena butuh penghasilan rutin untuk membayar cicilan motor. Penghasilan suaminya dari kuli proyek bangunan tidak bisa diandalkan untuk jangka panjang. Plus, dia tidak yakin ketahanan fisik suami karena penyakit asam uratnya sering kumat. 

Sambil menangis Mbak Nem lalu minta izin membawa anak sambil kerja di rumah. Setelah malu karena anaknya bikin rumah kacau, esoknya dia izin tidak masuk kerja, tapi siangnya dia kirim pesan pendek melalui WharsApp: 

“Bu saya sudah kerasan kerja di situ. Tapi anak saya bikin berantakan rumah. Lalu bagaimana saya membayar cicilan motor?.”

Sore harinya dia datang ke rumah dan kami membuat kesepakatan. Dia minta waktu untuk “menjinakkan” anaknya. Jika bisa berhasil, maka akan dia akan lanjut kerja bulanan. Jika tidak, ia akan beralih kerja harian. Seminggu tiga kali. Semua proposal yang diajukannya, aku setujui. 

Hari itu, Minggu (3/4/2022) atau hari pertama puasa adalah hari percobaan untuk proyek menertibkan anaknya. Hari Minggu biasanya libur, tetapi mbak Nem minta masuk lembur sekalian untuk mengangsur utangnya padaku. Ajaib, Nur begitu tenang bermain telepon genggam di garasi dan tidak berulah seperti dua hari sebelumnya. Aku penasaran.

“Kamu apain si Nur mbak, kok bisa anteng?”

“Saya mintakan suwuk ke dukun bayi dan mbah Joko Tua.”

“Joko Tua?”

“Tidak menikah. Mujarab suwuknya. Kapan dulu si Nur sakit gigi disuwuk juga sembuh.”

Mantra dan Kearifan lokal

Hingga sore hari saat mereka balik pulang, si Nur bersikap manis. Aku tergelitik campur penasaran, apakah suwuk ini serupa pawang hujan di Mandalika yang oleh banyak orang disebut dengan local wisdom alias kearifan lokal? 

Sepanjang hari itu, saat perut kosong, kuping dan mata tampaknya menjadi lebih tajam untuk membaca fenomena semesta.

Setelah browsing dari sana-sini, aku akhirnya menemukan arti kata suwuk, yaitu metode pengobatan tradisional di Indonesia yang mengandalkan rapalan doa-doa serta mantra dari dukun melalui media air maupun ramuan dari tumbuh-tumbuhan. 

Adakalanya pengobatan suwuk juga terdiri dari pijatan atau sentuhan dan unen-unen. Metode pengobatan ini, hingga kini masih banyak dipraktekkan di sejumlah wilayah di Pulau Jawa, terutama di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Suwuk memiliki arti bahasa berupa sumingkir wujud kangkolo, atau menyingkirkan penyakit ataupun kendala hidup lainnya. Jadi, metode ini tak hanya digunakan untuk mengobati penyakit tapi juga dipercaya untuk membantu pasien menyelesaikan masalah yang dihadapinya. 

Bertindak sebagai juru sembuh dalam metode pengobatan ini adalah kyai maupun dukun. 

Di Jawa, suwuk masih dikenal luas dalam masyarakat Islam tradisional dan kalangan pesantren. Suwuk yang tidak memperlihatkan unsur syirik banyak dipraktikkan oleh kyai dengan penyembuhan berupa doa-doa dan bacaan ayat Al-Quran, serta ramuan dari tumbuhan. 

Selain penyakit jasmani, suwuk dipercaya juga dapat menyembuhkan penyakit rohani. Proses penyembuhan dalam metode suwuk ini tak jarang disertai dengan pijatan-pijatan di daerah kaki dan tangan. Tak jarang, dalam proses pengobatannya dukun suwuk berkomunikasi dengan ‘penunggu’ desa tempat pasien berasal untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi pasien.

Aku takjub, di era modern seperti sekarang metode ini masih berjalan. Tapi aku juga berharap ada yang mau merawat metode ini, sehingga kearifan lokal yang terbukti manjur dan telah membantu orang banyak seperti ini tak hilang begitu saja karena ditelan kemajuan zaman. 

Eva Kusuma Sundari

Direktur Eksekutif Sarinah Institute.
Republikasi artikel ini, klik tombol di bawah

Creative Commons License

1. Silakan lakukan republikasi namun tidak boleh mengedit artikel ini, cantumkan nama penulis, dan sebut bahwa artikel ini sumbernya dari konde.co, tautkan URL dari artikel asli di kata “konde.co”. Anda bebas menerbitkan ulang artikel ini baik online maupun cetak di bawah lisensi Creative Commons.

2. Artikel kami juga tidak boleh dijual secara terpisah atau menyebarkannya ke pihak lain demi mendapatkan keuntungan material.

Let's share!