“Hidupku Semakin Berarti” Libur Sehari Aku Gunakan untuk Berorganisasi

Seminggu sekali saya mendapatkan libur sehari. Hari itu hampir selalu saya manfaatkan untuk melakukan aktifitas di SPRT SAPULIDI. Tak terkecuali pada Minggu 21 Agustus lalu. Dengan berorganisasi saya merasa lebih berarti.

Hari Sabtu atau Minggu adalah hari yang selalu saya tunggu-tunggu, karena pada hari itu biasanya saya mendapatkan jatah libur. Dalam satu minggu, saya memang libur selama 24 jam atau satu hari penuh. Tapi harinya saja yang tak tentu. Kadang hari Sabtu, terkadang hari Minggu.

Termasuk saat hari Minggu, 21 Agustus 2022 lalu. Kala itu, tibalah giliran libur saya dan di hari bersamaan itu juga ada agenda pertemuan pengurus dan anggota SKCA (Sub Kompera Cilandak Ampera).

SKCA adalah salah satu dari beberapa Sub Kompera (SK) yang berada di bawah naungan Sekolah Pekerja Rumah Tangga (SPRT) SAPULIDI, Jakarta. Sudah lebih lima tahun ini saya bergabung di SKCA ini. Dan, harus saya akui saya bangga menjadi salah satu anggota yang aktif di SKCA SPRT SAPULIDI ini. Dengan berorganisasi saya merasakan hidup saya jadi jauh lebih berarti.

Selama bergabung dengan SPRT SAPULIDI, banyak manfaat yang saya rasakan. Selain tambahan pengetahuan dan wawasan, berorganisasi juga membuat saya lebih percaya diri dengan profesi saya sebagai pekerja rumah tangga (PRT). Sehingga setiap ada kesempatan, selalu saya upayakan untuk bisa datang ke pertemuan. Pun ketika diadakan kelas atau pertemuan secara online, saya selalu upayakan untuk bergabung.

Pertemuan di minggu ketiga bulan Agustus itu, membahas dan merencanakan kegiatan-kegiatan organisasi. Bagaimana mengaktifkan kembali pertemuan secara tatap muka setelah selama hampir dua tahun ini aktivitas dilakukan secara virtual karena pandemi Covid 19. Bagaimana merayakan Hari Kemerdekaan dengan cara yang lebih memberi arti.  

Pertemuan ini juga membahas rencana perjuangan kami untuk menggolkan RUU Perlindungan PRT. Sudah belasan tahun RUU Perlindungan PRT kami perjuangkan, tapi hasilnya belum memuaskan sementara pelaksanaan pemilu semakin dekat. Kami khawatir, jika tahun ini RUU Perlindungan PRT ini tidak gol maka kami harus menunggu lebih lama lagi.

Padahal RUU Perlindungan PRT ini sangat kami butuhkan sebagai perlindungan. Pasalnya, dengan RUU ini kami akan diakui sebagai pekerja sebagaimana pekerja lainnya. Untuk itu kami akan mengerahkan segala kekuatan kami untuk lebih gencar mengkampanyekan pembahasan RUU Perlindungan PRT ini.

Namun demikian, di tengah semua kekhawatiran ini tetap terselip kegembiraan dalam pertemuan yang berlangsung di akhir Agustus itu. Rasanya seru banget bisa kembali berkumpul di tempat terbuka. Setelah lama tidak bertemu, kami para pekerja rumah tangga yang bergabung dalam satu SK bisa melepas kangen dan saling berbagi cerita tentang pengalaman dan suasana di tempat kerja.

Dan tak kalah seru lagi, momen pertemuan itu berbarengan dengan diadakannya berbagai lomba merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-77.  

Kegembiraan itu makin lengkap. 

Dari pertemuan tersebut, ada pula beberapa anggota baru yang bergabung menjadi anggota SPRT. Harus diakui, pandemi Covid-19 membuat rekruitmen anggota baru menjadi agak seret. Ini karena kami tidak bisa leluasa keluar rumah. Selain itu tidak sedikit juga pekerja rumah tangga yang kehilangan pekerjaan. Pembatasan juga membuat kami tak bisa beraktivitas sehingga ada beberapa teman PRT yang kemudian tak aktif di organisasi.     

Meredanya pandemi Covid-19 menumbuhkan semangat baru bagi kami untuk meneruskan perjuangan kami dalam merekrut anggota baru, sekaligus memperkuat barisan untuk memperjuangkan disahkannya RUU Perlindungan PRT. Semoga ke depannya SPRT SAPULIDI tambah solid dan berjaya.

KEDIP atau Konde Literasi Digital Perempuan”, adalah program untuk mengajak perempuan dan kelompok minoritas menuangkan gagasan melalui pendidikan literasi digital dan tulisanTulisan para Pekerja Rumah Tangga (PRT) merupakan kerjasama www.Konde.co yang mendapat dukungan dari Jaringan Nasional Advokasi Pekerja Rumah Tangga (JALA PRT).

Kudung Maiti

Aktif di SPRT Sapulidi
Republikasi artikel ini, klik tombol di bawah

Creative Commons License

1. Silakan lakukan republikasi namun tidak boleh mengedit artikel ini, cantumkan nama penulis, dan sebut bahwa artikel ini sumbernya dari konde.co, tautkan URL dari artikel asli di kata “konde.co”. Anda bebas menerbitkan ulang artikel ini baik online maupun cetak di bawah lisensi Creative Commons.

2. Artikel kami juga tidak boleh dijual secara terpisah atau menyebarkannya ke pihak lain demi mendapatkan keuntungan material.

Let's share!