Novel Jane Austen Tak Pernah Mati, Kini Diadaptasi di Film ‘Persuasion’

Walau diterbitkan di tahun 1811, namun karya novelis Jane Austen tak pernah mati. Setelah Film berjudul 'Love and Friendship' yang didasarkan pada novel komedi percintaan Jane Austen, kini novelnya kembali diadaptasi film di Netflix

“Persuasion”, film baru berdasarkan novel awal abad ke-19 karya Jane Austen, kini masuk dalam 10 besar film teratas di platform streaming Netflix.

Meskipun penggemar berat Austen dan banyak kritikus menyebutnya film ini tidak autentik, namun yang lainnya berpendapat jika versi modern seperti itu dapat menarik penikmat baru buku-buku karya penulis Inggris terkenal itu.

Dalam film Persuasion garapan Carrie Cracknell yang didasarkan pada novel awal abad ke-19 karya Jane Austen, Dakota Johnson memerankan Anne Elliot.

Elliot adalah perempuan muda dari keluarga ningrat yang pernah terbujuk untuk memutuskan pertunangannya dengan seorang perwira Angkatan Laut muda karena rendahnya status dan kekayaannya. Delapan tahun kemudian, Elliot masih merindukannya.

Banyak fans tradisional Austen menyebut film terbaru ini sebagai parodi, menarik bagi kaum milenial yang menurut mereka, tidak pernah membaca

Yang lainnya, seperti Timothy Erwin, pakar Austen di University of Nevada, Las Vegas, mengatakan, adaptasi modern seperti Persuasion edisi terbaru ini memiliki kelebihan, yakni menggabungkan bahasa kontemporer dan kepekaan modern ke novel klasik Austen yang abadi. Ia menyebut para pemeran yang multiras dalam film itu, menggambarkan aristokrasi Inggris pada abad ke-18.

Sementara itu menurut Jillian Davis dari Pemberley Podcast, Austen akan menghargai penafsiran karyanya yang berbeda.

“Dalam banyak hal, Jane Austen adalah novelis roman modern pertama karena buku dan lansekap fiksi sewaktu ia masih hidup ketika itu benar-benar lebih ditujukan pada kaum lelaki dan belum ada banyak buku yang ditulis dari sudut pandang perempuan. Memperlihatkan bagaimana perempuan mengejar kebahagiaannya dan kemudian mendapatkannya seperti itu benar-benar radikal, hal tersebut tidak eksis saat itu.”

Podcaster Molly Burdick dan produser Graham Cook dari Pod and Prejudice mengatakan bahwa selama pandemi, novel Austen lebih dapat diterima daripada sebelumnya.

Burdick melalui Zoom mengatakan, “Kita harus terlebih dulu mulai mengirimkan pesan dan berkencan lewat FaceTime, yang akan setara seperti menulis surat bagi mereka,” timpal Graham Cook.

Menulis surat, berjalan-jalan di taman-taman umum, terpisah dalam jarak enam kaki (1,8 meter) setiap saat, tidak dapat bersentuhan sebelum menikah, semua itu relevan dengan situasi kekinian, kata Burdick dan Cook. Erwin mengatakan film adaptasi juga merupakan warisan Austen.

Adaptasi karya Austen yang terkenal seperti Persuasion produksi BBC tahun 1995 dan Pride and Prejudice garapan sutradara Joe Wright pada tahun 2005 membantu meningkatkan ketenaran Austen ke level baru, meskipun dalam format yang dipadatkan. Adaptasi film-film pada abad ke-21 ini, kata Erwin, bisa membawa kaum milenial ke buku-buku Austen.

Atau, mungkin juga tidak demikian, kata Yolanda Rodriguez dari the Pemberley Podcast melalui Zoom.

“Mungkin mereka tidak membaca buku-bukunya dan mungkin mereka hanya mengeksplorasi adaptasi film lainnya atau acara TV lainnya.”

Bagaimana pun, semua ini memperlihatkan betapa abadinya karya-karya Jane Austen.

Sebelumnya, di tahun 2016 novel Jane Austin juga diadaptasi ke dalam sebuah film. Film berjudul ‘Love and Friendship’ didasarkan pada novel komedi percintaan Jane Austen yang dibintangi oleh aktris Kate Beckinsale.

Film Love and Friendship yang diangkat dari karya pengarang terkenal Jane Austen “Lady Susan” yang pertama kali diterbitkan tahun 1871 di putar perdana di gedung bioskop Los Angeles.

Film ini mengisahkan skandal pribadi tokoh bernama Lady Susan, setelah skandalnya menjadi perbincangan masyarakat ia memutuskan untuk mencari suami bagi dirinya sendiri dan anak perempuannya.

Film Love and Friendship di sutradarai oleh Whit Stillman yang juga menggarap sendiri naskah film ini. Dibintangi oleh aktris kelahiran Inggris, Kate Beckinsale, Chloë Sevigny, Xavier Samuel dan Stephen Fry.

Sebagaimana film yang dibintanginya ini Kate Beckinsale juga menemukan cinta dan persahabatan dengan mantan pasangan dan ayah dari putrinya, Michael Sheen. Beckinsale juga akrab dengan pasangan Sheen komedian Sarah Silverman. Ketiganya menghadiri pemutaran perdana film ini di Los Angeles

Jane Austen yang lahir pada 16 Desember 1775 dan meninggal pada 18 Juli 1817 adalah seorang novelis Inggris, yang gaya realismenya, uraiannya yang tajam tentang kondisi sosial, dan kepiawaiannya meramu gaya narasi bersudut pandang orang ketiga, parodi, dan ironi, telah menjadikannya salah satu penulis di Inggris yang paling disukai dan karyanya dibaca di mana-mana.

Austen berasal dari keluarga kecil yang hidup harmonis dan bertempat tinggal di pinggiran kota di lingkungan bangsawan. Ia dididik oleh ayah dan kakak laki-lakinya, serta belajar sendiri dari buku-buku yang dibacanya.

Selama periode hidupnya, ia bereksperimen dengan berbagai bentuk karya sastra, termasuk novel berbentuk surat yang sempat ditulisnya dan akhirnya diabaikan, tetapi kemudian direvisi secara menyeluruh menjadi tiga novel besarnya. Lalu ia memulai novel yang keempat.

Dari tahun 1811 hingga tahun 1816, ia menerbitkan novel-novel antaralain Sendes and Sensibility, Pride and Prejudice, Mansfield Pard dan Emma. [uh/ab]

(Sumber: Voice of America dan sumber lainnya)

(Foto: Netflix)

Penelope Poulou

Jurnalis Voice of America (VOA)
Republikasi artikel ini, klik tombol di bawah

Creative Commons License

1. Silakan lakukan republikasi namun tidak boleh mengedit artikel ini, cantumkan nama penulis, dan sebut bahwa artikel ini sumbernya dari konde.co, tautkan URL dari artikel asli di kata “konde.co”. Anda bebas menerbitkan ulang artikel ini baik online maupun cetak di bawah lisensi Creative Commons.

2. Artikel kami juga tidak boleh dijual secara terpisah atau menyebarkannya ke pihak lain demi mendapatkan keuntungan material.

Let's share!