Cerita ini merupakan bagian dari percakapan-percakapan kecil kami sebagai sesama seniman di sebuah toilet.
Dalam acara Indonesia dance festival, saya berkenalan dengan sejumlah penulis naskah yang kebetulan pemerhati isu perempuan.
Salah satunya adalah, saya berkenalan dengan seorang perempuan seniman, sebut saja namanya Nurul. Nurul begitu cerdas, rapi dan teliti, setiap perkataannya runut dan mudah dimengerti. Nurul menceritakan proyeknya yang terus berkembang mengenai isu perempuan. Ia mengikuti proyek ibu yang saya kembangkan, dan kemudian saya bertanya padanya mengenai kelanjutan proyek seni apalagi yang akan ia kembangkan selanjutnya?.
Nurul lalu bercerita soal depresi perempuan. Perempuan mengalami depresi lebih sering dari laki-laki. Dan terjadinya penganiayaan terhadap diri sendiri, seperti percobaan bunuh diri yang berawal dari depresi, kebanyakan dilakukan didalam kamar mandi atau toilet.
Percakapan dengan Nurul soal percobaan bunuh diri yang dilakukan di kamar mandi ini kemudian memantik saya untuk konsentrasi tentang isu perempuan di kamar mandi atau toilet. Mengapa toilet? Mengapa toilet penting sekali bagi perempuan?
Terlepas dari isu depresi dan bunuh diri yang dilakukan di kamar mandi atau toilet, aku juga tertarik untuk mengamati isu yang terjadi di dalam toilet dan hubungannya dengan perempuan.
Aku mengamati keberadaan tisu toilet misalnya, yang sangat penting bagi perempuan. Tisu untuk toilet publik perempuan sering habis, dan tentu saja ini akan mengganggu kenyamanan ketika di kamar mandi. Seharusnya tisu toilet publik untuk perempuan diperbanyak. Karena sanitasi untuk perempuan juga lebih butuh untuk dijaga dan diperhatikan.
Berbeda dengan toilet laki-laki yang ada tempat pispot untuk berdiri, tempat untuk buang air perempuan kebanyakan berwujud WC duduk. Hal ini tentu saja menjadi persoalan. Kebersihan tiap orang berbeda-beda.
Salah satu trik untuk keamanan dan kenyamanan di kamar mandi umum perempuan yaitu bisa dilakukan dengan melapisi WC duduk dengan tisu agar terhindar dari bakteri. Ini juga akan melindungi perempuan dari berbagai virus dan bakteri. Juga akan menekan berbagai penyakit kelamin dan kulit, serta kanker serviks.
Kebersihan dari kamar mandi umum laki-laki dan perempuan memang terbilang berbeda. Kamar mandi perempuan harus dibersihkan dengan niat membantu kesehatan reproduksi perempuan. Dengan mengecek bau yang tidak sedap di kamar mandi, kemudian diberi pengharum.
Juga intensitas pengecekan kamar mandi oleh housekeeping yang giat. Karena perempuan jika diteliti, akan lebih lama dikamar mandi umum. Ada hal-hal kecil dan printilan yang perlu dicek ulang.
Kebersihan kamar mandi perempuan juga akan membuat perempuan jauh lebih nyaman. Dan hal ini akan menghindari kerentanan perempuan dalam mengalami depresi. Karena di dalam kamar mandi, perempuan bisa merenung, memulas riasan ulang, berfoto selfie, dan menjalin relasi dengan sesama perempuan.
Masih ingat film Ally Mcbeal, film tentang kehidupan para pengacara di kantor mereka? Perbincangan para perempuan dalam film ini selalu dilakukan di toilet, karena toilet bagi perempuan, bisa digunakan sebagai tempat curhat dan saling menjaga rahasia mereka.
Kemudian jika kebersihan kamar mandi perempuan diprioritaskan, maka akan menyelamatkan perempuan dari bakteri yang menyebabkan kanker serviks dan penyakit kulit lainnya.
Tentu saja ini akan menyelamatkan kehidupan. Karena dari perempuanlah bayi manusia lahir.
Tentu saja ini juga harus menjadi perhatian masyarakat bersama. Memang lebih tepatnya kebersihan diri adalah tanggung jawab masing- masing. Namun di ruang publik, tentu saja kamar mandi perempuan butuh lebih banyak perhatian.
Percakapan dengan Nurul dikamar mandi perempuan memunculkan ide soal kebersihan kamar mandi untuk perempuan.
Nurul terlihat bahagia karena isu yang dia bawa diminati oleh pecinta seni. Tentu saja ia memahami dan mengerti persoalan perempuan, bahkan sampai pada toilet/kamar mandi umum.
