PBB Didesak Hentikan Serbuan Pasukan Israel ke Al-Aqsa

Indonesia mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa dan dunia internasional untuk segera mengambil langkah nyata guna menghentikan dan mengakhiri berbagai pelanggaran yang dilakukan Israel di Al-Aqsa.

Puluhan orang yang sedang sholat dan berdoa di dalam Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur luka-luka ketika pasukan keamanan menyerbu kompleks masjid itu, Rabu dini hari (5/4) dan memukuli mereka dengan pentungan dan popor senapan. Sekitar 200 pemuda Palestina juga ditangkap.

Kantor berita resmi Palestina, Wafa, melaporkan ketika insiden itu terjadi, salah satu masjid paling suci dalam agama Islam itu dipadati ratusan warga yang sedang menjalankan ibadah di bulan suci Ramadan. Belum jelas apa yang memicu insiden tersebut.

Pasukan Israel mengatakan mereka terpaksa menggunakan kekerasan untuk mengevakuasi mereka yang bersembunyi di dalam masjid itu dan membawa petasan, batu dan pentungan. Kantor berita Associated Press melaporkan puluhan “perusuh” ditangkap oleh polisi Israel.

Tokoh-tokoh Palestina mengutuk serangan itu. Juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Nabil Abu Rudeineh, mengingatkan Israel bahwa “langkah semacam itu melampaui semua batas yang ada dan akan memicu ledakan besar.”

Sementara kelompok militan di Gaza, yaitu Hamas dan Islamic Jihad, menyerukan warga Palestina yang berada di Yerusalem, Tepi Barat dan Israel untuk berkumpul di Al Aqsa dan menghadapi pasukan Israel secara bersama-sama. Hamas juga melontarkan sejumlah roket ke arah Israel, yang memicu suara sirene di seantero wilayah itu, namun tidak ada laporan soal jatuhnya korban.

Pejabat Hamas, Ismail Radwan, mengatakan “tembakan roket ini merupakan pesan yang jelas untuk pendudukan Israel, bahwa jika agresi ini berlanjut, akan ada perang besar tanpa akhir dengan pendudukan Zionis.”

Kemlu: Tindakan Israel Merupakan Pelanggaran Nyata terhadap Kesucian Al Aqsa

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri pada Rabu (5/4) mengutuk serbuan pasukan Israel ke dalam kompleks Masjid Al-Aqsa itu. Kementerian Luar Negeri Indonesia menegaskan bahwa “tindakan (Israel) itu sungguh menyakiti perasaan umat Muslim dunia, pelanggaran nyata terhadap kesucian Al Aqsa dan akan memicu eskalasi konflik dan kekerasan.”

Oleh karena itu Indonesia mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa dan dunia internasional untuk segera mengambil langkah nyata guna menghentikan dan mengakhiri berbagai pelanggaran yang dilakukan Israel di Al-Aqsa.

Kecaman sengit juga pemerintah Arab Saudi, Mesir, Yordania, Maroko, dan Palestina. Yordania, Mesir, dan Palestina telah mendesak dilangsungkannya pertemuan darurat Liga Arab di Kairo hari Rabu ini.

Pengamat : Israel Memang Tak Pernah Hormati Ramadan

Pengamat Timur Tengah dari Universitas Indonesia Yon Machmudi kepada VOA mengatakan penyerbuan itu menunjukkan bahwa pasukan Israel memang tidak dapat menghormati Ramadan, yang merupakan bulan yang sangat penting bagi umat Islam. Meskipun ia mengakui insiden itu biasa terjadi ketika begitu banyak jemaah memadati Al Aqsa. Pihak keamanan Israel, ujarnya, menganggap berjubelnya jamaah di Al-Aqsa sebagai ancaman keamanan, bukan sebagai kegiatan ibadah yang harus dihormati.

“Ini juga karena tidak ada tindakan atau tekanan yang membuat Israel tidak mengulangi. Serangan tempat ibadah itu sesuatu yang melanggar hak asasi manusia. Kemudian itu tidak hanya tempat ibadah tapi (serangan dilakukan) pada saat peaksanaan ibadah,” ujar Yon.

Menurut Yon, serbuan pasukan israel ke Al-Aqsa itu merupakan pelanggaran yang sangat besar, dan akan terus berulang karena tidak pernah ada sanksi serius yang dijatuhkan terhadap Israel.

Padahal provokasi semacam ini akan memancing serangan balasan dari warga Palestina, yang kemudian seperti lingkaran setan karena akan digunakan kelompok garis keras Israel untuk memperkuat retorika mereka bahwa “Palestina adalah ancaman.”

Yang mengkhawatirkan, lanjut Yon, adalah serangan balasan dari kelompok Hamas yang berada di jalur Gaza dan milisi Palestina lainnya; yang menilai Al-Aqsa merupakan garis merah atau batas yang tidak boleh dilanggar.

Jika tidak ada upaya masyarakat internasional untuk menghentikan atau mencegah Israel menyerbu Al-Aqsa, Yon khawatir Hamas dan milisi Palestina lainnya akan mengambil tindakan sendiri.

Serbuan ke Al-Aqsa itu berlangsung sehari menjelang perayaan Pesakh (Paskah Yahudi) dan di tengah gelombang bentrokan antara pasukan Israel dengan warga Palestina di seantero Tepi Barat sejak awal tahun ini. Sejak 1 Januari lalu, seratus warga Palestina tewas oleh tentara dan pemukim Israel. [fw/em]

Artikel ini pertama kali diterbitkan di VOA Indonesia

Sumber gambar: VOA Indonesia (AP/Mahmoud Illean)

Fathiyah Wardah

Jurnalis Voice of America (VOA)
Republikasi artikel ini, klik tombol di bawah

Creative Commons License

1. Silakan lakukan republikasi namun tidak boleh mengedit artikel ini, cantumkan nama penulis, dan sebut bahwa artikel ini sumbernya dari konde.co, tautkan URL dari artikel asli di kata “konde.co”. Anda bebas menerbitkan ulang artikel ini baik online maupun cetak di bawah lisensi Creative Commons.

2. Artikel kami juga tidak boleh dijual secara terpisah atau menyebarkannya ke pihak lain demi mendapatkan keuntungan material.

Let's share!