Apa itu Staycation? Stop Staycation Jadi Syarat Kontrak Kerja Karyawan

Kasus karyawati yang harus staycation dengan bosnya untuk memperpanjang kontrak kerja di sebuah perusahaan di Cikarang sedang menjadi perhatian publik. Tapi sebetulnya, apa yang dimaksud dengan staycation?

Kamu pernah menggunakan atau, minimal, mendengar kata staycation dalam percakapan sehari-hari? Apalagi belakangan ini, terungkap bahwa staycation dengan bos rupanya digunakan sebagai ‘syarat’ perpanjangan kontrak kerja karyawati di Cikarang.

Selama beberapa hari terakhir, istilah staycation ramai dibincangkan akibat mencuatnya kabar miris dari seorang karyawati di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Menurut laporan, bos perusahaan tempat karyawati tersebut bekerja memberikan syarat untuk staycation berdua saja dengannya apabila hendak memperpanjang kontrak. Karyawati tersebut menolak, sehingga ia diberhentikan secara sepihak.

Jangan salah paham! Biasanya staycation identik dengan kegembiraan dan keseruan berlibur di suatu tempat yang tidak begitu jauh dari rumah, entah dilakukan seorang diri maupun ramai-ramai dengan orang terdekat. Yang jelas, tidak seharusnya jadi alibi tindak pelecehan seksual di tempat kerja. Ini dia hal-hal yang perlu kamu tahu tentang staycation

Staycation: Nggak Perlu ke Mana-mana, yang Penting Liburan

Staycation adalah istilah yang telah cukup lama populer untuk menyebut waktu liburan yang dihabiskan di rumah atau suatu tempat tinggal. Jadi, saat staycation, kamu tidak harus jalan-jalan ke tempat wisata atau daerah lain dengan jarak yang terlalu jauh dari kediaman atau wilayah domisili. Yang penting waktu libur bisa dinikmati dengan suasana yang agak berbeda, meski hanya di sekitar tempat tinggal.

Staycation merupakan perpaduan dua kata dalam Bahasa Inggris, yaitu ‘stay (tinggal)’ dan ‘vacation (liburan)’. Istilah ini merujuk pada situasi ketika seseorang menghabiskan waktu luang atau liburan di tempat tinggalnya sendiri atau di penginapan yang jaraknya tidak begitu jauh dari lokasi kediamannya. 

Menurut Cambridge Dictionary, staycation adalah liburan yang dilakukan di rumah atau dekat rumah alih-alih berwisata ke tempat lain. Seiring berjalannya waktu, istilah staycation kerap merujuk pula pada kunjungan wisata domestik, ketika seseorang berlibur di negara atau daerahnya sendiri alih-alih bepergian jauh ke luar kota atau luar negeri.

BACA JUGA: Pasca Liburan, Ini yang Harus Kamu Lakukan Agar Nggak Bilang “I Hate Monday”

Kesulitan Ekonomi hingga Pandemi

Staycation juga dikenal sebagai holistay, yang merupakan perpaduan dua kata ‘holiday (liburan)’ dan ‘stay (tinggal)’. Tapi kenapa istilah staycation sendiri bisa muncul, ya?

Nah, istilah staycation pertama kali dicetuskan oleh komedian Kanada, Brent Brutt, dalam acara televisi Corner Gas di tahun 2005. Kata tersebut pun jadi digunakan secara luas di Amerika Serikat pada tahun 2008, ketika liburan musim panas tiba di tengah situasi ekonomi yang sulit. Kala itu, harga gas meroket sehingga banyak orang harus memangkas biaya untuk berbagai keperluan, termasuk untuk berwisata. Makanya, liburan pun dihabiskan di rumah atau tempat-tempat terdekat dari rumah saja.

Kemudian di tahun 2020, staycation makin sering disebut-sebut dan dilakukan akibat pandemi Covid-19 yang melanda dunia. Larangan bepergian dan pembatasan perjalanan membuat orang-orang tidak bisa berwisata keluar dari daerah domisili sebebas biasanya. Hal ini membuat staycation menjadi tren, khususnya bagi masyarakat yang suntuk dengan rutinitas terbatas di tengah pandemi dan tidak bisa berlibur ke tempat yang jauh untuk mengatasinya.

Kenapa Pilih Staycation?

Akhir-akhir ini, staycation bukan hanya tentang menghabiskan waktu liburan di rumah saja. Staycation juga dimaknai sebagai aktivitas liburan berupa menghabiskan waktu, misalnya satu atau beberapa malam, di tempat selain rumah sendiri. Tidak perlu pergi jauh, yang penting merasakan suasana liburan yang tidak suntuk dan lepas sejenak dari rutinitas harian di kediamanmu.

Banyak orang lebih memilih staycation karena lebih mudah direncanakan dan biayanya cenderung lebih terjangkau. Selain itu, staycation bisa dilakukan di tengah kesibukan, misalnya saat akhir pekan atau tanggal ‘merah’. Bukan cuma itu, staycation bisa dilakukan seorang diri atau dengan orang-orang terdekat untuk sekadar menghabiskan waktu bersama. 

Aktivitas liburan ini pun sering disebut-sebut sebagai sarana ‘healing’ bagi masyarakat yang jenuh dengan rutinitas sehari-hari, tapi enggan bepergian terlalu jauh atau tidak punya budget yang memadai untuk hal tersebut.

BACA JUGA: Pemerintah Harus Serius Hapus Kekerasan Seksual Di Tempat Kerja

Staycation Bukan untuk Melecehkan Karyawan

Sayangnya, istilah staycation selama beberapa waktu terakhir malah identik dengan ajakan ‘ngamar’ atau ‘tidur bareng bos’, yang menjadi kedok relasi kuasa atasan terhadap pekerja, khususnya pekerja perempuan.

Hal ini berawal dari laporan seorang karyawati sebuah perusahaan kosmetik di Cikarang, Jawa Barat, tentang atasannya yang kerap mengajaknya berkencan hingga staycation bersama dirinya jika ingin memperpanjang kontrak kerja di sana. Jika tidak menuruti permintaan tersebut, sang manajer mengancam akan memutus kontrak kerjanya. Risih, karyawan perempuan itu akhirnya menolak ajakan tersebut sehingga bosnya marah dan menghentikan kontraknya secara sepihak. Kejadian tersebut membuat karyawati itu trauma dan memutuskan untuk melaporkannya ke polisi.

Kasus tersebut harus diingat sebagai tanda serius bahwa lingkungan kerja masih belum bisa menjadi tempat yang aman bagi pekerjanya. 

Staycation, sih, memang menyenangkan dan dapat jadi solusi pilihan untuk mengisi waktu luang di tengah kesibukan sehari-hari. Tapi hati-hati dengan atasan atau rekan kerja yang menggunakan ‘staycation’ untuk menindas dan melecehkan karyawan. Mari sama-sama menghentikan budaya pelecehan seksual di dunia kerja!

(Artikel ini merupakan bagian dari Program “Suara Pekerja” stop kekerasan dan pelecehan di dunia kerja yang mendapat dukungan dari VOICE)

Salsabila Putri Pertiwi

Redaktur Konde.co

Let's share!

video

MORE THAN WORK

Mari Menulis

Konde mengundang Anda untuk berbagi wawasan dan opini seputar isu-isu perempuan dan kelompok minoritas

latest news

popular