Suka Nonton Drakor? 5 Film ini Bisa Bantu Kamu Pelajari Budaya Korea

Suka nonton Drakor? 5 film ini bisa membantumu untuk belajar budaya Korea.

Hampir semua negara dari seluruh belahan dunia menyukai K-pop, K-drama, hingga budaya Korea lain. Popularitas para musisi K-pop telah menuai penghargaan di tingkat dunia. 

Bagi kamu yang tertarik untuk mempelajari budaya Korea lebih lanjut, kamu pun dapat mempelajarinya secara asik melalui film-film Korea. ada beberapa film Korea yang bisa ditonton untuk refreshing sambil memberikan gambaran realitas kehidupan masyarakat Korea Selatan.

Berikut 5 film yang bisa membantumu belajar budaya Korea:

1.The King’s Letter

Film ini menceritakan tentang Raja Sejeong yang berjuang untuk menciptakan sebuah alphabet Korea. Dalam sejarah Korea, Raja Sejeong begitu populer karena jasanya yang luar biasa dalam menciptakan Hangeul, di mana alfabet asli Korea tersebut menggantikan Hanja. 

Dalam film ini diceritakan betapa beratnya usaha Raja Sejeong untuk menciptakan Hangeul. Usaha tersebut kerap kali menemui berbagai halangan seperti pertentangan dengan beberapa pejabat istana, dan lain-lain. Tetapi akhirnya Raja Sejeong berhasil memperkenalkan 28 abjad baru agar seluruh rakyat Korea dapat membaca dan menulis dengan mudah. 

2.Mr. Sunshine

“Mr. Sunshine” menceritakan kisah seorang anak dari keluarga budak bernama Eugine Choi. Melihat kedua orang tuanya dibunuh di depan mata, Eugine kabur ke Amerika dengan membawa dendam. Kembali dari Amerika, Eugine bertugas di Korea sebagai tentara dan bertemu dengan Go Ae Shin yang berasal dari keluarga terpandang di Joseon. Mengetahui rahasia Ae Shin sebagai seorang pasukan rahasia, Eugine berteman baik hingga jatuh cinta padanya. 

Meskipun drama ini terpusat pada kisah percintaan tokoh-tokohnya, kamu bisa belajar mengenai sejarah perjuangan rakyat Korea melawan penjajahan Jepang yang menjadi latar belakang film ini. Selain itu, film ini juga terinspirasi dari kisah nyata. 

3.SKY Castle

Drama Korea berikutnya adalah “SKY Castle”. Drama ini bercerita tentang sekelompok orang tua yang tinggal di kompleks elit bernama SKY Castle. Perumahan tersebut hanya diisi oleh para dokter dan juga profesor lulusan tiga universitas terbaik Korea, yaitu Seoul National University (SNU), Korea University, dan Yonsei University atau disingkat SKY. 

Serial drama ini mendapat ulasan positif karena menyoroti beberapa aspek tersembunyi dan kontroversial dari masyarakat Korea, termasuk alur ceritanya yang berhubungan dengan sistem pendidikan Korea yang sangat kompetitif. 

4.Reply 1994

Sesuai judulnya, “Reply 1994” mengambil latar tahun 1994 tentang sekelompok mahasiswa yang merantau ke kota untuk kuliah. Sung Na Jung tinggal bersama sang ayah Sung Dong Il dan ibunya Lee Il Hwa yang memiliki kos. Kebanyakan mahasiswa di rumah Sung Na Jung berasal dari pedesaan yang pergi ke kota hanya untuk mengenyam pendidikan. 

Berbagai kisah mulai dari bahagia, lucu, sedih, dan pertengkaran mewarnai persahabatan anak-anak yang ngekos di rumah Sung Na Jung. Ada pula kisah cinta lokasi alias cinlok antar anak kos, salah satunya Sung Na Jung. Tontonan ini tepat bagi kamu yang ingin melihat gambaran realita kehidupan mahasiswa perantauan di era tersebut. 

5.A Resistance

Film “A Resistance” adalah sebuah film drama Korea yang diadaptasi dari kisah nyata. “A Resistance” menceritakan tentang masa pendudukan Jepang di Korea di mana sejak saat itu orang-orang Korea memperjuangkan kemerdekaan mereka baik di dalam dan luar negeri. 

Salah satu rakyat Korea yang berjuang pada masa itu adalah Yu Gwan Sun, yang lahir dari keluarga petani yang masuk sekolah perempuan di Seoul dan senang mengajarkan ilmunya pada warga setempat. Kisah Yu Gwan-Sun adalah cerita yang sangat terkenal di semenanjung Korea dan film ini mewakili dirinya, aktivitas, dan ideologinya dengan penuh hormat. 

(Foto: Orami.co.id)
(Sumber: tutor lokal “Zenius Live: Learn! KOREAN with BTS”, Mutia Prita)

Tim Konde.co

Konde.co lahir pada 8 Maret 2016 untuk mengelola ruang publik dari sudut pandang perempuan dan minoritas sebagai bagian dari kesadaran dan daya kritis, menghadirkan penerbitan artikel di website, produksi video/ film, dan informasi/ pengetahuan publik.Kini dikelola oleh individu-individu yang mempunyai kesamaan dalam memandang perempuan dan minoritas.
Republikasi artikel ini, klik tombol di bawah

Creative Commons License

1. Silakan lakukan republikasi namun tidak boleh mengedit artikel ini, cantumkan nama penulis, dan sebut bahwa artikel ini sumbernya dari konde.co, tautkan URL dari artikel asli di kata “konde.co”. Anda bebas menerbitkan ulang artikel ini baik online maupun cetak di bawah lisensi Creative Commons.

2. Artikel kami juga tidak boleh dijual secara terpisah atau menyebarkannya ke pihak lain demi mendapatkan keuntungan material.

Let's share!