Luviana-www.konde.co
Jakarta, Konde.co-Sejumlah aktivis perempuan di Jakarta melakukan aksi pasung di Istana Negara, Senin (20/3/1017). Aksi yang dilakukan sejumlah aktivis perempuan ini sebagai bentuk solidaritas mereka untuk para perempuan petani di Kendeng, Jateng dalam menolak pabrik semen.
Dhyta Caturani, Lini Zurlia, Efi S Handayani, Veronica Iswinahyu, Siti Maemunah, merupakan sejumlah aktivis perempuan yang ikut dalam solidaritas pemasungan kaki tersebut.
Lini Zurlia mengatakan perempuan seringkali dianggap tidak memiliki otoritas atas tubuhnya. Keputusan ibu-ibu petani dari pegunungan Kendeng untuk menyemen dan memasung kakinya sebagai bentuk perlawanan menggunakan tubuh, dituduh oleh sekelompok orang sebagai bentuk dari eksploitasi terhadap perempuan.
” Aksi ini untuk menunjukkan bahwa kita punya otoritas atas tubuh kita dalam melakukan perlawanan. Selain itu juga sebagai bentuk solidaritas untuk ikut merasakan perjuangan para petani Kendeng, meski tak secuil pun sebanding tentunya,” tutur Lini Zurlia.
Guyuran air hjan tidak membuat keinginan mereka surut, justru jumlah mereka bertambah. Sejak aksi pertama kali dilakukan tanggal 13 Maret lalu, saat ini jumlah mereka bertambah menjadi 60 orang.
Para petani Kendeng ini meminta Presiden Jokowi segera mencabut ijin lingkungan PT Semen Indoensia yang dikeluarkan oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Terbitnya ijin baru baru tersebut mengakibatkan penambangan batu kapur yang dilakukan PT Semen Indonesia tetap berjalan.
Foto: Damar Juniarto dan Lini Zurlia