Melly Setyawati- www.Konde.co
Jakarta, Konde.co- Rabu, 22 Mei 2019 lalu, Kota Jakarta nampak sepi. Ini sangat terlihat di sepanjang jalan-jalan utama. Kerusuhan yang terjadi di depan Gedung Bawaslu Jakarta membuat banyak kantor kemudian memutuskan untuk libur atau menutup kantornya.
Namun Give Back Sale tetap dibuka. Pembukaan penjualan barang-barang pre-loved tetap dilakukan walaupun dengan resiko akan sepi pengunjung.
Namun hari itu, Give Back Sale tetap buka sampai jam 3 sore. Alasan keamanan yang membuat Give Back Sale harus ditutup lebih awal. Dari dibukanya Give Back Sale, pengunjung tetap banyak yang datang.
Indonesia untuk Kemanusiaan (IKa) dan Komnas Perempuan bersama Blibli.com, dan Ke: Kini memang bekerja sama untuk mengadakan Give Back Sale (GBS) pada 22-24 Mei 2019. GBS adalah sebuah acara galang dana melalui penjualan barang-barang pre-loved yang telah diselenggarakan sejak tahun 2016.
Dana yang digalang melalui Give Back Sale akan didonasikan untuk para perempuan korban melalui program Pundi Perempuan yang dikelola oleh Indonesia untuk Kemanusiaan (IKa) bersama Komnas Perempuan. Pundi Perempuan kemudian akan menyalurkan dana ke Women’s Crisis Center (WCC), sebuah kumpulan individu, komunitas, dan lembaga pengada layanan yang membantu perempuan korban kekerasan, perempuan pekerja kemanusiaan, dan komunitas atau organisasi perempuan di Indonesia.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, Give Back Sale terus mengumpulkan barang-barang pre-loved yang berasal dari donasi publik. Namun kali ini, GBS juga menjalin kerja sama perdana dengan perusahaan mal online Blibli.com yang telah mendonasikan produk-produk fashion untuk dijual di GBS.
Direktur Indonesia untuk Kemanusiaan (IKa), Anik Wusari mengatakan selain mendukung kerja-kerja perempuan dan kemanusiaan, Indonesia untuk Kemanusiaan dan Komnas Perempuan selama ini juga mengajak banyak pihak termasuk perusahaan untuk mendukung para perempuan korban kekerasan.
“Kami mendorong semua pihak untuk bergerak bersama dalam berdonasi untuk mendukung perempuan korban kekerasan,” ujar Anik Wusari.
Pengumpulan barang donasi dari publik telah dilakukan hingga tanggal 10 Mei 2019. Macam-macam barang yang dijual antaralain pakaian, sepatu, aksesoris, mainan anak, buku, dan masih banyak lagi. Masyarakat yang datang mendonasikan barangnya tidak hanya berasal dari Jakarta namun juga dari kota-kota lain.
Anik Wusari menambahkan bahwa Give Back Sale ini juga menjadi penanda bahwa masyarakat memiliki antusiasme yang tinggi terhadap persoalan yang dialami perempuan. Hal ini juga menunjukkan bagaimana banyak perempuan dan masyarakat umum kemudian bersolidaritas untuk perempuan lain yang menjadi korban.
Mal online Blibli.com turut berpartisipasi di GBS di tahun 2019 ini karena menyadari pentingnya untuk mendukung inisiatif-inisiatif positif untuk perempuan. Kali ini, Blibli.com menyumbangkan ratusan produk fashion untuk dijual di GBS, di mana dana yang dihasilkan akan diberikan pada Pundi Perempuan untuk disalurkan kepada Women’s Crisis Center.
Lisa Widodo, SVP Operations and Product Management menjelaskan inisiatif untuk mendukung pemberdayaan perempuan merupakan salah satu fokus yang menjadi perhatian di Blibli.com.
“Kami melihat bahwa perempuan adalah pilar penting dan bagian integral dari masyarakat dan kami percaya bahwa semakin sejahtera perempuan, semakin sehat pula masyarakat secara umum. Kami juga secara aktif melakukan program-program edukasi untuk perempuan, salah satunya melalui Komunitas Ibu Pintar. Selain itu kami juga menyediakan kesempatan yang sama dalam bekerja dan berkarir di Blibli.com. Hal ini tercermin dari komposisi yang hampir sama besar antara laki-laki dan perempuan di level manajemen. Kami berharap partisipasi kami melalui donasi pakaian dalam Give Back Sale ini akan bermanfaat bagi para pembelanja yang datang ke GBS dan hasilnya dapat membantu program perempuan dan women’s crisis center,” ditambahkan oleh Lisa Widodo.
Data dari Komnas Perempuan menyebutkan bahwa di tahun 2013 terdapat 279.688 kasus kekerasan terhadap perempuan, di tahun 2016 terdapat 321.725 kasus dan 348.446 kasus terjadi selama tahun 2017 dan di tahun 2018 mengalami kenaikan sebesar 14% atau berjumlah 406.178 kasus.
Kekerasan yang terjadi selama ini antaralain mencakup kekerasan di ranah privat yang terjadi dalam lingkup rumah tangga, pelaporan kasus marital rape (perkosaan dalam perkawinan), incest (perkosaan oleh orang yang memiliki hubungan darah), selain di luar rumah tangga. Perempuan juga mengalami kekerasan dalam pacaran, penggunaan teknologi untuk menyebarkan konten-konten yang merusak reputasi korban, kekerasan yang terjadi pada perempuan atau anak dengan kebutuhan khusus dan kelompok minoritas, serta kekerasan akibat pemberlakuan kebijakan diskriminatif, kebijakan tata ruang dan eksploitasi sumber daya alam.
Pundi Perempuan merupakan women’s fund (dana hibah perempuan) pertama di Indonesia yang hadir dalam konteks persoalan kekerasan terhadap perempuan di Indonesia. Indonesia untuk Kemanusiaan (IKa) dan Komnas Perempuan akan menyalurkan donasi di Pundi Perempuan melalui sistem hibah terbuka untuk women’s crisis center yang selama ini mengelola rumah aman dan mendampingi para perempuan korban kekerasan. Kasus kekerasan yang makin banyak jumlahnya, membuat women’s crisis center di Indonesia masih berjuang keras untuk keberlanjutannya. Hal ini yang membuat women’s crisis center membutuhkan dukungan dari banyak pihak.
Selama ini sebanyak 90 organisasi/ individu sudah menerima dana hibah Pundi Perempuan yang terdiri dari: 78 organisasi layanan, 3 organisasi korban, 5 individu pekerja kemanusiaan dan 4 dana bergulir bagi pengembangan ekonomi perempuan.
Digagas oleh Komnas Perempuan pada tahun 2001, dan mulai tahun 2003 dikelola bersama Indonesia untuk Kemanusiaan (IKa), Pundi Perempuan menghadirkan model hibah yang memberdayakan sesuai dengan nilai-nilai perubahan sosial yang diharapkan.