Cyberbullying banyak menimpa perempuan, kali ini menimpa Kekeyi atau Rachmawati Kekeyi Putri Cantika, salah satu youtuber yang selalu diejek penampilannya dengan kata-kata: wajah jelek, badan cebol, tak punya otak. Ini adalah perlakuan Cyberbulling yang banyak menimpa perempuan, dilecehkan karena wajah dan tubuhnya
Luviana- www.Konde.co
Di youtube, banyak sekali komentar melecehkan Kekeyi.
Lihat saja komentar dalam Podcast Deddy Corbuzier yang diposting pada 10 Desember 2019, ada sejumlah komentar dari netizen seperti menyebut wajah Kekeyi seperti Jenglot, tak punya kecerdasan (IQ), agak gila, dll:
Akun #Alif Jabbar
Kekeyi: klo ada cowo ganteng, kekar,berotot dll oke.
Deddy:ohh gua
Kekeyi:mon maap gk botak
Dlam hati deddy:muka kaya jenglot blagu lu:v
Atau komentar ini:
Dwi akun #Sekti1 minggu lalu
Nonton ini penasaran om ded mancing nya bisa bgt , nurunin IQ om ded tiap pertanyaan om deddy keliatan bgt “iyain ajalah nih halu” smart!
# Yudha Elyta5 bulan lalu
Ngomong dikit ketawa ngomong sedikit ketawa padahal yg diomong g lucu…..coba dibawa ke psikolog
Komentar ini kian banyak setelah akun Deddy Cobuzier menyatakan ini dalam podcast tersebut:
Diberi pin oleh Deddy Corbuzier
Deddy Corbuzier
Deddy Corbuzier
6 bulan lalu
Kalo gw kasih part 2.. Bisa pada Gila loe pada….
Walaupun ada beberapa komentar positif seperti jangan menghujatlah, tapi kebanyakan komentar selalu bernada hujatan, melecehkan wajah dan tubuh Kekeyi.
Dalam beberapa wawancara di Youtube, Kekeyi mengatakan bahwa dirinya sudah sering mendapat bully ini seperti diejek karena wajahnya jelek, namun Kekeyi tetap saja percaya diri.
Dalam sebuah wawancara yang lain Kekeyi juga mengatakan bahwa bully seperti ini sudah banyak diterimanya, maka dia memilih diam, tak mau menanggapi,
Awalnya, Kekeyi adalah beauty blogger yang dengan alat make up murah dan sederhana dengan menggunakan balon untuk pengganti beauty blender. Ia bisa menjadi beauty blogger terkenal seperti sekarang karena banyak dihujat, dianggap teralu percaya diri,dll.
Sepertinya Kekeyi memang terkenal karena banyak yang menghujat. Inilah yang cukup inspiratif yang dilakukan Kekeyi, ia tak menghiraukan bully dan tetap saja melakukan aktivitas seperti biasa. Banyak korban yang sulit melakukan ini.
Walaupun mesti hati-hati karena menjadi beauty blogger di youtube merupakan ruang jebakan baru, yaitu agar terlihat cantik di dunia online, ini merupakan sebuah kepanjangan agar perempuan menjadi cantik di luar dunia offline.
Agar terlihat cantik ini adalah ruang jebakan agar perempuan menjadi berbeda karena keinginan orang lain atau dipilihkan oleh orang lain, bukan dipilih oleh dirinya sendiri.
Perilaku bully dari netizen ini memang banyak dialami, jika ini dialami perempuan maka ini disebut sebagai kekerasan berbasis gender online, yaitu ketika yang dibully hanya perempuan padahal laki-laki juga memposting hal yang sama, namun tidak kena bully
Nenden Sekar Arum, Digital Rights Defender dari Southeast Asia Freedom of Expression Network SAFEnet dalam diskusi Speak up Against Cyberbullying via Instagram @Waikiproduction pada 13 Juni 2020 mengatakan serba salah memang menanggapi perilaku bullying karena jika ditanggapi makin banyak yang senang, tapi jika tak ditanggapi bikin sakit mental kita.
Namun diam juga bukan jawaban, karena korban yang kena bully harus mulai aktif berbicara dan melaporkan, dan netizen yang tahu bahwa sedang ada bully harus aktif bicara dan membela korban. Karena jika korban dan netizen lain sama sama diam maka pelaku tak akan berubah perilakunya di internet, apalagi jika netizen sama-sama melakukan pelecehan dan membully
Dalam Instagram @Waikiproduction disebutkan macam-macam jenis bullying di media sosial antaralain:
1.Hinaan fisik
2.Merendahkan ras
3.Merendahkan hobi
4.Merendahkan orientasi seksual
5.Seksisme
Sikap ini membuat para perempuan korban menjadi rendah diri dan tak percaya diri, bahkan banyak yang mengurung diri karena stress
Apa yang seharusnya dilakukan korban? Nenden mengatakan bahwa korban harus merepost isi pesan bully ini dan melaporkannya, dengan begitu maka akan ada tindakan dari yang mendampingi korban, seperti secara terbuka mengatakan akun ini sudah membully, mengumumkan akun ini bernada melecehkan, dll bahkan bisa dijerat hukum
“Komentar lain dari netizen juga seharusnya tidak melakukan bully yang sama, mestinya jika ada korban bully, netizen harus membantu dengan komentar positif yang mendukung korban, karena jika komentarnya juga negatif maka ini seperti jadi trend bahwa membully menjadi perilaku yang biasa karena banyak orang lain yang juga melakukannya.”
Nenden Sekar Arum mengajak para netizen untuk berkomentar postif dan mendukung korban, karena selama ini banyak korban yang tidak berani untuk speak up, memilih diam apalagi jika ia tidak didukung oleh lingkungannya
Yang dilakukan Kekeyi memang lain, ia memilih untuk tak mempedulikan dan tetap membuat konten youtube, karena banyak korban yang ketika dibully menjadi stress dan bingung.
Nenden mengatakan bahwa selama ini memang banyak korban yang bingung akan melaporkan kemana karena perlakuan buruk di internet ini memang perlakuan baru. Organisasi seperti SAFEnet bisa menjadi lembaga rujukan untuk melaporkan ini
Lalu apa saja hal yang bisa dilakukan untuk menghindari bullying?:
1. Hindari postingan konten yang aneh
2.Tidak posting terlalu sering atau terlalu banyak
3.Pintar-pintar memilih teman di media sosial
Dunia internet memang dunia yang kita tak bisa mengenalnya apakah yang menghujat ini menggunakan nama asli atau nama palsu, tapi bullying di internet ini memang bully cara baru di zaman sekarang.
Internet yang seharusnya menjadi cara publik untuk bersuara, kini menjadi ruang pelecehan baru
(Foto: Youtube)
Luviana, setelah menjadi jurnalis di media mainstream selama 20 tahun, kini menjadi chief editor www.Konde.co dan menjadi dosen pengajar ilmu komunikasi di sejumlah universitas di Jakarta. Pedagoginya dalam penulisan isu media, perempuan dan minoritas