Film Bebas, Tentang Persahabatan dan Pengalaman Personal yang Tak Terlupakan

*Sari Mentari- www.Konde.co

Bagaimana perasaanmu jika menonton film yang mengingatkanmu pada semaraknya persahabatanmu saat SMA? Jika kamu ingin merasakan sensasi ini, tontonlah film “Bebas.”

Film “Bebas” mampu membius penonton untuk tertawa, menyanyi bahkan menari di sepanjang film. Sesekali ada perasaan sedih, tapi justru disitulah kekuatannya.

Di sepanjang film “Bebas” kita juga akan diberikan perenungan soal pelecehan terhadap perempuan, pertanyaan tentang mengapa perempuan harus mandiri, juga bagaimana perempuan yang menjadi sulit untuk mengekspresikan keinginannya. Di film “Bebas” kamu juga akan mendapatkan gemuruh perlawanan pada pemerintahan orde baru yang dilakukan anak-anak muda.

Teman saya yang aktivis 98 di sosial medianya menuliskan ingatannya ketika pertamakali melakukan demonstrasi setelah menonton film ini. Atau teman perempuan saya yang lain ingat bagaimana perjuangannya saat dibully ketika SMA. Nostalgia bahkan keinginanmu yang belum bisa terwujud waktu itu, bisa kamu ekspresikan lewat film ini.

Keluar dari bioskop dan ingin melakukan sesuatu yang berarti juga dirasakan kawan saya yang lain. Banyak perasaan yang muncul setelah menonton film garapan Riri Reza dan Mira Lesmana ini.

Merasakan sakit dan akan meninggal 2 bulan lagi, Kris Dayanti (Susan Bachtiar) lalu secara tak sengaja bertemu dengan Vina Panduwinata (Marsha Timothy) yang merupakan sahabatnya ketika SMA. Mereka adalah anggota gang bebas, gang anak SMA yang bersahabat, menyelesaikan persoalan bersama dan mengalami problem khas remaja tahun 90-an.

Walaupun ada pertengkaran antar geng cewek yang khas anak SMA, namun film ini menyelipkan banyak pesan seperti mengajak untuk stop pelecehan yang dilakukan siswa laki-laki SMA terhadap Vina Panduwinata yang mengakibatkan imbas, gang Bebas harus dikeluarkan dari sekolah. Film ini juga menitipkan pesan soal keresahan dalam rumah tangga yang menimpa perempuan.

Atas permintaan Kris Dayanti yang sebentar lagi akan meninggal, maka Vina Panduwinata kemudian mengumpulkan semua anggota gang bebas yang semuanya telah menjadi dewasa, beberapa diantaranya sudah menjadi orangtua.

Film ini merupakan adaptasi dari film “Sunny” yang merupakan film Korea, namun beberapa penonton berkomentar bahwa film ini lebih seru dan kocak, banyak penonton dibuat tak mau beranjak dari tempat duduknya hingga film ini selesai. Musik yang ditampilkanpun merupakan musik yang banyak didengarkan anak-anak 90-an pada masanya. Jadilah film ini diberikan predikat film untuk anak 90-an.

Gang Bebas adalah gang anak SMA yang anggotanya antaralain Kris Dayanti(Sheryl Sheinafia) sebagai pemimpin gang, Jessica (Agatha Pricilla), Gina (Zulfa Maharani), Suci (Luthesha) dan Jojo (Baskara Mahendra).

Vina Panduwinata (Maizura) adalah anak baru pindahan dari Sumedang yang kemudian ke Jakarta dan kemudian diajak bergabung di Gang Bebas.

Ketika dewasa, “Bebas” juga menuliskan sejumlah hal penting lain seperti Vina Panduwinata yang selama ini kurang berekspresi dalam hidupnya, padahal ini bukan sesuatu yang diinginkannya. Vina yang selalu memendam apa yang dirasakannya, sampai jatuh cintapun ia tak sanggup mengatakannya. Ketika menjadi orangtua, akibatnya Vina Panduwinata menjadi orang yang sangat hati-hati dengan hidupnya, terlalu halus karena takut menyakiti sampai ia selalu merasa canggung di depan suami dan anaknya.

Bertemu kembali dengan Kris Dayanti di masa dewasa ternyata bisa membuatnya seperti hidup kembali. Pertemanan, persahabatan, rasa percaya dan hal-hal bahagia yang pernah dirasakan bersama ketika masa SMA ternyata tak pernah mati diantara mereka.

Banyak orang mengatakan bahwa kita bisa kembali di satu titik, ketika titik itu mengantarkan pada hal-hal yang menyenangkan, menyedihkan, menggetarkan. Begitulah gang Bebas yang sudah 23 tahun tak bertemu. Mereka kembali bertemu di titik dimana mereka sedang melakukan pencarian tentang berbagai makna hidup. Jessica (Indy Barends), Jojo (Baim Wong), Gina (Widi Mulia), Kris Dayanti, Vina Panduwinata dan Putri.

Film ini juga bertabur bintang. Oka Antara yang hanya tampil sekilas juga ada Reza Rahadian yang juga tampil hanya beberapa menit di akhir film.

Buat saya, film ini memberikan haru biru tentang perjalanan hidup dan pengalaman-pengalaman personal yang tak terlupakan, Ini merupakan kekuatan “Bebas.”

Saya juga menjadi tahu satu hal bahwa persahabatan itu tak mengenal waktu, sahabat seperti menjadi pengingat tentang hidup yang harus terus diperjuangkan.

(Foto: 21cineplex.com)

*Sari Mentari, penulis dan dosen di Jogjakarta.

Tim Konde.co

Konde.co lahir pada 8 Maret 2016 untuk mengelola ruang publik dari sudut pandang perempuan dan minoritas sebagai bagian dari kesadaran dan daya kritis, menghadirkan penerbitan artikel di website, produksi video/ film, dan informasi/ pengetahuan publik.Kini dikelola oleh individu-individu yang mempunyai kesamaan dalam memandang perempuan dan minoritas.
Republikasi artikel ini, klik tombol di bawah

Creative Commons License

1. Silakan lakukan republikasi namun tidak boleh mengedit artikel ini, cantumkan nama penulis, dan sebut bahwa artikel ini sumbernya dari konde.co, tautkan URL dari artikel asli di kata “konde.co”. Anda bebas menerbitkan ulang artikel ini baik online maupun cetak di bawah lisensi Creative Commons.

2. Artikel kami juga tidak boleh dijual secara terpisah atau menyebarkannya ke pihak lain demi mendapatkan keuntungan material.

Let's share!