Arti Seorang Teman

Melly Setyawati-www.konde.co

Beberapa hari lalu, seorang bapak ojek pangkalan di ujung kampung curhat ke saya kalau dompetnnya hilang di pangkalan. Saat itu hanya ada seorang teman di pangkalan yang mengetahuinya.

Bapak tukang ojek mengatakan kalau teman pun bisa tega mengambil dompet, yang isinya uang hasil ngojek 300 ribuan dan beberapa surat penting.

 “Itu bisa saja uangnya diambil terus dompetnya dibuang bu” kata tukang ojek itu.

Bicara tega dan tidak tega yang dilakukan oleh seorang teman membuat saya berpikir, mengapa seorang teman bisa demikian? 

Sebab sebelumnya, saya juga mendapatkan cerita dari seorang pekerja perempuan yang menceritakan suaminya berselingkuh dengan teman sepermainan masa kecil yang juga menjadi tetangganya. Sekarang ini perbuatan demikian sering disebut dengan pelakor, istilah yang lagi ngetrend. Wow… cerita ini membuat saya sempat menahan napas sejenak hingga membuat saya mengernyitkan dahi dan berkomentar dalam hati “Sadis level 5”.

Perpecahan hubungan pertemanan seringkali kita dengar, seperti saling unfriend karena perbedaan pilihan calon gubernur, saling menyalahkan seperti hubungan pertemanan antara Nazaruddin dan Anas Urbaningrum dalam kasus korupsi wisma atlet hambalang, Andika Peter Pan dan Ariel Noah dalam kasus penggunaan nama group band, bahkan setingkat superhero-pun bisa bermusuhan. 

Masih ingat dengan film Civil War tahun lalu? Iron Man dan Kapten Amerika bisa berkelahi hingga babak belur meskipun mereka cukup berteman lama. Bahkan kisah-kisah perkelahian di tingkat remaja itu juga terjadi di dalam hubungan pertemanan seperti kasus-kasus bullying yang marak di media sosial.

Sebenarnya apa sih arti teman? Saya menelusuri di Kamus Besar Bahasa Indonesia, teman itu kata benda yang bisa berarti kawan; sahabat; orang yang bersama-sama bekerja (berbuat, berjalan); lawan (bercakap-cakap);dan yang menjadi pelengkap (pasangan) atau yang dipakai (dimakan dan sebagainya) bersama-sama. Sedangkan sahabat itu artinya orang yang sudah lama dikenal dan sering berhubungan dalam hal tertentu (dalam bermain, belajar, bekerja, dan sebagainya); teman; sahabat; sekutu.

Dalam bacaan pelatihan kader sebuah organisasi eksternal kampus yang saya ikuti, memang membedakan arti kata teman dan kawan. Kalau teman itu hanya mempunyai kesamaan tujuan namun ada perbedaan kepentingan. Sedangkan kawan itu mempunyai kesamaan tujuan dan kepentingan dalam melakukan sesuatu. Ini memang terkait dengan aktifitas strategi politik

Teman dalam bahasa inggris sering menggunakan kata friend, sedangkan sahabat seringkali menggunakan kata best friend. Makna dari friend sebagai kata benda yaitu a person whom one knows and with whom one has a bond of mutual affection, typically exclusive of sexual or family relations; a member of the Religious Society of Friends; a Quaker. 

Cakupan friend memang sangat detail yakni ada hubungan afeksi, atau hubungan hati. Saya lebih suka dengan makna ini karena memang pertemanan itu memang soal kenyamanan hati untuk saling berbagi cerita maka kekuatan mendengarkan itu memang menjadi syarat utama.

Walaupun seringkali kita menemukan perbedaan-perbedaan yang bisa signifikan seperti ideologi partai, keyakinan dan sebagainya. Mungkin ini yang dinamakan perbedaan itu rahmat. Sebab saya seringkali mendengarkan cerita dari sisi yang berbeda sehingga menambah pengetahuan-pengetahuan baru, tanpa harus menundukkan apa yang menjadi pilihan hati saya. 

Meskipun seringpula saya mendapatkan ceramah-ceramah dari teman saya soal pilihan hati saya tetapi ya cukup didengarkan saja, kalau kelewat batas baru direspon dengan seadanya.


Tak mudah untuk kita
Sadari saling mendengarkan hati
Tak mudah untuk kita
Pahami berbagi rasa di hati

Nidji dalam lirik lagu Arti Sahabat tersebut juga menekankan bahwa hubungan pertemanan itu saling mendengarkan hati dan memahami rasa di hati meskipun sulit. Sekali lagi memang soal hati.

Tanpa teman memang bisa membuat linglung, demikian juga dalam lirikSahabat yang dinyanyikan oleh Peter Pan pada tahun 2003 lalu sebelum BUBAR.


Bayangkan ku melayang
Seluruh nafasku terbang
Bayanganku menghilang
Semua tanpamu teman

Hubungan-hubungan indah pertemanan memang menjadi kebutuhan manusiawi. Apalagi jika hubungan pertemanan itu bisa melahirkan pencerahan duniawi yang melahirkan energi positif seperti hubungan pertemanan Kartini dengan nyonya Abendanon, Kartini dan Stella, Gus Mus dan Quraish Shihab, Bung Hatta dan Bung Karno, Raissa dan Isyana, serta masih banyak lagi. 

Saya banyak mendapatkan energi positif dari pertemanan dengan para perempuan. Pertemanan dengan para perempuan selalu menguatkan. Kami punya kelompok pendamping kekerasan, punya kelompok koperasi yang semua perempuan, dimana kami selalu saling menguatkan. Jika ada yang sakit, ada yang terluka, banyak kami yang kemudian datang, menolong, menguatkan. Energi ini yang terus ada dan berusaha kami bagikan. 

Walaupun di sisi lain, saya juga seringpula mengalami masa naik turun dalam hubungan pertemanan. Kalau pas turun, seorang teman perempuan selalu mengingatkan kalau saya harus lebih serius lagi merawat pertemanan.

Kali ini sayamerasa tertegur, dan saya siap merefleksikan diri dengan mengibaratkannya merawat tanaman. Saya harus sering menyiram sesuai kadar kesukaan tanaman dan memberikan suplemen-suplemen jika dibutuhkan, agar tanaman itu juga bisa memberikan oksigen untuk semesta.

Doktrin lama ilmu sosial juga mengatakan manusia sebagai mahluk sosial memang terbukti, manusia bisa menjadi rapuh tanpa teman. Jadi mau tidak mau memang kita mau bersosial(ita) untuk berbagi. Memang ada pengorbanannya karena waktu dan energi kita harus terbagi untuk saling menguatkan dengan teman. 



Gus Mus sendiri pernah berkata “Masing-masing melihat kawannya itu tetap sebagai manusia dan dia sendiri tetap menjaga kemanusiaan”. 

Saya bersetuju dengan pendapat Gus Mus. Itulah arti teman menurut saya, bagaimana menurutmu?

(Sumber foto: Pixabay)

Tim Konde.co

Konde.co lahir pada 8 Maret 2016 untuk mengelola ruang publik dari sudut pandang perempuan dan minoritas sebagai bagian dari kesadaran dan daya kritis, menghadirkan penerbitan artikel di website, produksi video/ film, dan informasi/ pengetahuan publik. Kini dikelola oleh individu-individu yang mempunyai kesamaan dalam memandang perempuan dan minoritas.
Republikasi artikel ini, klik tombol di bawah

Creative Commons License

1. Silakan lakukan republikasi namun tidak boleh mengedit artikel ini, cantumkan nama penulis, dan sebut bahwa artikel ini sumbernya dari konde.co, tautkan URL dari artikel asli di kata “konde.co”. Anda bebas menerbitkan ulang artikel ini baik online maupun cetak di bawah lisensi Creative Commons.

2. Artikel kami juga tidak boleh dijual secara terpisah atau menyebarkannya ke pihak lain demi mendapatkan keuntungan material.

Let's share!