Protes Perempuan dalam Secangkir Teh

Febriana Sinta, www.konde.co

Konde.co – Mungkin kita tidak pernah membayangkan bahwa secangkir teh dapat membuat perbedaan. Namun hal ini dibuktikan oleh perempuan – perempuan di Pakistan.

Kejadian ini pernah terjadi di tahun 2015. Saat itu seorang jurnalis perempuan yang bernama Sadia Khatri memposting sebuah foto selfie dengan latar belakang Dhabas atau sebutan untuk kedai teh kecil di pinggir jalan.

Foto yang diunggah di instagram dengan hashtag #GirlsAtDhabas, memperlihatkan warung atau tempat minum teh di tepi jalan yang dipenuhi dengan laki – laki, namun tidak ada satupun perempuan yang berada di tempat itu.

Di Pakistan terdapat ribuan dhabas atau warung teh yang banyak ditemukan di pinggir jalan. Biasanya dhabas digunakan sebagai tempat berkumpulnya laki-laki sambil minum teh dan berbincang – bincang.

Dalam kebiasaan tersebut, laki – laki tidak mengijinkan perempuan untuk duduk minum teh bersama mereka, karena menurut mereka perempuan tidak memerlukan tempat di luar rumah.

Laki – laki di Pakistan kala itu menyakini bahwa jika perempuan akan minum teh, maka perempuan harus meminum teh di dalam rumah, agar para perempuan dapat menjaga anak dan menyelesaikan pekerjaan rumah lainnya.

Dalam masyarakat Pakistan yang konservatif dan sangat religius, sangat sulit bagi beberapa perempuan untuk bebas seperti yang mereka inginkan. Begitu perempuan menikah, mereka akan tinggal bersama keluarga suaminya.

Dalam banyak kasus, banyak perempuan kemudian mendapatkan kehidupan yang tidak menyenangkan.

Tidak disangka foto dhabas yang diunggah Khatri mengundang banyak tanggapan. Bahkan mereka membentuk grup diskusi yang membahas perlunya ruang publik seperti dhabas bagi perempuan.

Setahun kemudian diskusi itupun berkembang. Tidak hanya diskusi tentang Dhabas , perempuan – perempuan di Pakistan dan negara di Asia Selatan dalam diskusi tersebut kemudian menginginkan adanya ruang publik yang lebih luas dan menyenangkan untuk perempuan agar mereka bisa berkumpul di luar rumah.

Beberapa saat kemudian, keinginan mereka untuk memiliki ruang publik dengan cara bersantai seperti minum teh di Dhabas akhirnya terwujud.

Sebuah kedai teh kecil khusus untuk perempuan akhirnya berdiri di sebuah gang sempit, di kota Karachi. Sebuah spanduk dengan tulisan “Selamat Datang di Kedai Teh Khusus Perempuan”, diletakkan di depan kedai teh.

Aktivis perempuan Sabiha Shah adalah orang yang berada di balik pembangunan kedai teh khusus perempuan ini. Menurut Sabiha Shah, tempat itu lebih dari sekedar kedai teh, perempuan boleh melakukan hal – hal yang sebelumnya dilarang. Misalnya mengadakan acara ulang tahun, diskusi, atau sekedar bersantai dan minum bersama. Selain itu ia kemudian juga membuat perpustakaan kecil dan warung internet disana agar perempuan bisa mengakses pengetahuan dan teknologi.

Setelah mendirikan kedai teh di Karachi, Sabiha berharap mendapatkan banyak dukungan dan bantuan agar dapat mendirikan dhabas khusus untuk perempuan di tempat lain.

Sumber tulisan :

1. http://www.womensmediacenter.com/feature/entry/tea-and-selfies-driving-a-revolution-in-pakistan

2. http://kbr.id/berita/04-2017/a_space_of_one_s_own__pakistan_s_ladies_dhaba/89659.html

(Foto/ Ilustrasi : www.pixabay.com)

Tim Konde.co

Konde.co lahir pada 8 Maret 2016 untuk mengelola ruang publik dari sudut pandang perempuan dan minoritas sebagai bagian dari kesadaran dan daya kritis, menghadirkan penerbitan artikel di website, produksi video/ film, dan informasi/ pengetahuan publik. Kini dikelola oleh individu-individu yang mempunyai kesamaan dalam memandang perempuan dan minoritas.
Republikasi artikel ini, klik tombol di bawah

Creative Commons License

1. Silakan lakukan republikasi namun tidak boleh mengedit artikel ini, cantumkan nama penulis, dan sebut bahwa artikel ini sumbernya dari konde.co, tautkan URL dari artikel asli di kata “konde.co”. Anda bebas menerbitkan ulang artikel ini baik online maupun cetak di bawah lisensi Creative Commons.

2. Artikel kami juga tidak boleh dijual secara terpisah atau menyebarkannya ke pihak lain demi mendapatkan keuntungan material.

Let's share!