Pacaran Toxic? Jangan Mau

*Hasna Safira – www.Konde.co

Apakah Toxic Relationship? Mengapa para perempuan harus menjauhi toxic relationship? Toxic Relationship merupakan sebuah situasi dimana sebuah hubungan personal yang dimulai dengan berlandaskan cinta, namun malah membawa energi negatif dalam kehidupan kedua pihak yang terlibat.

Hubungan ini bisa disebut sebagai hubungan yang bersifat racun atau toxic. Hal ini pasti akan sangat mempengaruhi cara kedua pihak menghargai hubungan tersebut dan juga dirinya sendiri serta kebahagiaan yang dirasakan oleh mereka.

Situasi tersebut biasanya melibatkan rasa melelahkan, sebuah hubungan seharusnya menciptakan rasa bahagia dan produktif namun hubungan yang beracun selalu menguras tenaga dalam bentuk mental, emosi dan psikis korban.

Tidak adanya rasa menghargai, padahal rasa menghargai adalah salah satu fondasi untuk membangun hubungan yang sehat. Adanya pihak yang mendominasi pihak lainnya, hubungan semacam ini sangat membahayakan bagi perempuan karena dapat memberi pengaruh terhadap emosi negatif yang beresiko pada tindakan yang kasar hingga kekerasan seksual.

Apa yang Harus Kita Lakukan?

Apabila ternyata kamu berada didalam sebuah toxic relationship, segera pergi dari situasi tersebut, melangkah keluar, lepaskan dan melangkah maju ke dalam lingkungan yang dapat menciptakan energi yang positif.

Jika hubungan tersebut tidak pernah menghadirkan suasana dan energi yang positif, maka hal itu harus di pertanyakan apakah hubungan tersebut masih memiliki potensi untuk diperbaiki untuk menciptakan atmospher yang positif dan iklim yang sehat, kamu yang harus menentukan hal itu.

Pilihlah mana yang baik – baik saja dan mana yang tidak, karena terkadang semua bentuk racun yang ada dapat membutakan kamu dan kamu tidak dapat menentukan dengan jelas apa yang harus kamu lakukan.

Karena segala bentuk racun yang ada dalam sebuah hubungan bukanlah hal yang dapat di toleransi. Dengan berusaha menoleransi hal tersebut, mungkin kamu malah berubah menjadi orang yang menyalahkan masa lalu yang dialami oleh pelaku (pasangan) sehingga hal itu menimbulkan rasa tanggung jawab untuk mengubah pasangan kamu atau membantu pasanganmu untuk berdamai dengan masalalunya, padahal itu sama sekali bukan tanggung jawabmu.

Berjuang untuk sesuatu yang memang tidak dituliskan untuk kita hanya akan menghancurkan diri sendiri. Karena terkadang melepaskan dan berjalan maju adalah satu – satunya hal yang dapat dilakukan.

Saat ini kasus kekerasan pada perempuan yang terjadi dalam hubungan pacaran sudah mencapai angka yang sangat tinggi, hal tersebut terjadi karena adanya situasi yang biasa di sebut toxic relationship.

Karena ternyata masih banyak sekali perempuan di luar sana yang terjebak dalam situasi tersebut namun mereka tidak menyadari hal tersebut padahal mereka sangat dirugikan.

Berangkat dari fakta di atas, saya hadir dengan kampanye berjudul Love Me with Respect yang bertujuan untuk mengajak para perempuan untuk menjalani sebuah hubungan pacaran yang sehat.

Sebagai salah satu strategi untuk memberi pemahaman tentang isu tersebut, maka penting bagi kita untuk secara sadar mengetahui, mengenali toxic relationship kemudian menolaknya jika ini berakibat negative, menguras energi bahkan mengubah kita menjadi orang lain yang tidak kenal.

Yang paling penting adalah menyadari bahwa ini persoalan dan kita berhak menolaknya dan keluar dari sana.

(Foto/ Ilustrasi)

*Hasna Safira, penulis dan aktivis sosial

Tim Konde.co

Konde.co lahir pada 8 Maret 2016 untuk mengelola ruang publik dari sudut pandang perempuan dan minoritas sebagai bagian dari kesadaran dan daya kritis, menghadirkan penerbitan artikel di website, produksi video/ film, dan informasi/ pengetahuan publik.Kini dikelola oleh individu-individu yang mempunyai kesamaan dalam memandang perempuan dan minoritas.
Republikasi artikel ini, klik tombol di bawah

Creative Commons License

1. Silakan lakukan republikasi namun tidak boleh mengedit artikel ini, cantumkan nama penulis, dan sebut bahwa artikel ini sumbernya dari konde.co, tautkan URL dari artikel asli di kata “konde.co”. Anda bebas menerbitkan ulang artikel ini baik online maupun cetak di bawah lisensi Creative Commons.

2. Artikel kami juga tidak boleh dijual secara terpisah atau menyebarkannya ke pihak lain demi mendapatkan keuntungan material.

Let's share!