Data menunjukkan bahwa perempuan Indonesia mampu melampaui laki-laki dalam hal pencapaian pendidikan dan dalam memperluas ketererampilan mereka dalam bidang pengetahuan, teknologi, engineering dan matematika. Hal ini juga memperlihatkan keterlibatan para perempuan pekerja yang lebih terampil dalam angkatan kerja di bidang teknologi, engineering dan matematika
Tim Konde.co
Namun, kemajuan karier perempuan di tempat kerja ini masih dipengaruhi oleh perilaku dan bias gender perusahaan yang berdampak pada rekrutmen dan promosi, bias gender penugasan kerja dan pada pelatihan dan mobilitas yang tak berpihak pada perempuan
Pernyataan pers tentang kajian terbaru Badan Perburuhan Dunia, International Labour Organization (ILO) yang dipublikasikan 18 Agustus 2020 mengungkapkan pentingnya keragaman gender di tempat kerja. Karena dengan adanya keragaman gender ini maka akan membantu perusahaan-perusahaan Indonesia untuk meningkatkan hasil usaha mereka dan mendorong peningkatan laba dan produktivitas.
Dalam kajian ILO ini terdapat sekitar 77 persen dari 400 perusahaan Indonesia yang mengikuti survei menyatakan menikmati manfaat keragaman gender dalam usaha mereka atau ada keseimbangan keterlibatan antara pekerja perempuan dan pekerja laki-laki dalam bekerja
Laporan penelitian, bertajuk “Melangkah Menuju Keberhasilan: Keberhasilan Bisnis untuk Perempuan dalam Bisnis dan Manajemen di Indonesia” ini mengungkapkan bahwa perusahaan-perusahaan di Indonesia melaporkan hasil bisnis yang lebih baik, yaitu 66 persen melaporkan peningkatan laba dan produktivitas serta kreativitas inovasi dan keterbukaan yang lebih besar.
Sedangkan 61 persen terdapat peningkatan kemampuan untuk menarik dan mempertahankan bakat dan 53 persen terdapat peningkatan reputasi perusahaan dan 46 persen terdapat kemampuan yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhan dan keperluan pelanggan setelah ada keseimbangan perempuan dan laki-laki sebagai pekerja. Ini juga menunjukkan hasil yang positif
Laporan penelitian ini dikembangkan melalui upaya bersama antara ILO, Investing in Women, Koalisi Bisnis untuk Pemberdayaan Perempuan Indonesia (IBCWE) dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), dan pemerintah Australia, J.P. Morgan dan Biro Kegiatan Pengusaha ILO. Laporan juga dikembangkan berdasarkan Survei Global ILO pada 2019, yang menjangkau 13.000 perusahaan di 70 negara, termasuk 400 perusahaan Indonesia.
Kajian ini juga menunjukkan dimana semakin banyak perusahaan yang telah mengkaji strategi dan prioritas bisnis berperspektif gender mereka agar dapat menghadapi berbagai tantangan.
Mempromosikan keragaman gender telah terbukti efektif serta membuka kesempatan bagi bisnis untuk menjadikannya sebagai bagian dari strategi pokok mereka yaitu demi meningkatkan produktivitas dan laba, mempertahankan pekerja, untuk kreativitas yang lebih besar, juga inovasi dan keterbukaan.
Hal lain yaitu memberdayakan perempuan dengan keterampilan yang dibutuhkan oleh industri-industri yang sedang berkembang untuk mengarahkan mereka kepada keberhasilan, baik dalam bisnis maupun manajemen.
(Foto/ Ilustrasi: Pixabay)