Fanbase K-Pop BTS ARMY Donasi Untuk Perempuan Korban Kekerasan

Para penggemar grup musik Korea BTS, ARMY Indonesia, menyalurkan dana jutaan rupiah untuk “rumah aman” yang melindungi perempuan korban kekerasan. Para fans mengakui BTS menjadi inspirasi untuk peduli terhadap isu-isu sosial.

BTS ARMY Indonesia menyalurkan Rp 4.011.898 kepada “rumah aman” yang dikelola Lembaga Bantuan Hukum (LBH) APIK Jakarta, Selasa (1/9/ 2020). Nisha Afrini, yang mengelola donasi tersebut, menyatakan inisiatif ini berawal dari kepedulian sejumlah fans kepada perempuan korban kekerasan. Amal pun digalang sekaligus memperingati hari ulang tahun personil BTS, Jungkook, 1 September.

“Mereka bilang ‘kak coba buka donasi dong untuk korban kekerasan khususnya wanita. Ok, kita rencanain dulu ya, kebetulan itu pas bulan Agustus kita berpikir kenapa nggak sekalian dilaksanakan sama ulang tahun salah satu member,” jelasnya ketika dihubungi VOA.

Nisha, yang jadi salah satu pengelola ‘Army the Grace’, menyatakan terdorong untuk mengikuti langkah grup idolanya. Kata Nisha, grup beranggotakan tujuh orang itu memang memiliki kepedulian pada isu-isu sosial.

 “Jadi setiap hal baik yang mereka lakuin, kita berharap kita bisa lakuin hal yang sama. Meskipun jumlahnya berbeda tapi niatnya sama,” terangnya yang mengoleksi 9 album BTS ini.

Perempuan yang jadi fans berat sejak akhir 2018 ini mengatakan ia belajar banyak hal dari musik-musik BTS. “Musik yang bikin kita belajar banyak hal baik, musik yang bikin kita bertahan, dan dari BTS saya dapetin itu. Musik BTS itu adalah perkataan atau pelukan yang saya harap ada di orang di sekitar saya, dan saya nemuin itu malah dari musiknya BTS,” tandasnya yang berdomisili di Medan, Sumatera Utara ini.

Terinspirasi Kiprah Idola

BTS merupakan duta Lembaga Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF). Grup ini bekerja sama dengan UNICEF dalam kampanye ‘Love Myself’ untuk melawan kekerasan terhadap anak-anak dan berhasil menggalang dana lebih dari $ 1 juta. Pada September 2018, BTS berpidato di Sidang Majelis Umum PBB mengenai anak, menjadikannya grup musik Korea pertama yang mendapatkan kesempatan tersebut.

Baru-baru ini, BTS menyumbang $ 1 juta untuk kampanye Black Lives Matter di Amerika Serikat, yang disusul donasi tambahan $ 1 juta dari ARMY seluruh dunia.

Berbagai kiprah itulah yang menggerakkan para penggemar, menurut Diah, Pengelola ‘Army the Grace’ lainnya. “BTS merupakan duta UNICEF, dan mereka aktif melakukan amal. Dan kami terinspirasi melakukan hal yang sama. Mungkin jumlahnya tidak seberapa besar, tapi mengutip perkataan member BTS, Jin, ‘Good influence can be bigger if it shared’,” terangnya yang jadi penggemar BTS sejak grup itu menyabet Billboard Music Awards.

Diah mengatakan, ARMY Indonesia berupaya menyalurkan amal dalam berbagai kesempatan. Pihaknya menyalurkan donasi rutin kepada Yayasan Rumah Rachel Indonesia dan Yayasan Honai Cinta Anak Papua. Selain itu, jika ada personil BTS yang berulang tahun, ARMY akan menggalang dana untuk disalurkan atas nama idolanya.

“Kami rasa karena komunitas Army sangat besar, dan kegiatan sosial tersebut dilihat banyak orang, maka besar kemungkinan menarik orang-orang untuk melakukan hal yang sama,” tandasnya yang tinggal di Bandung, Jawa Barat.

Army the Grace juga tengah menggalang donasi terpisah untuk disalurkan saat ulang tahun personil BTS lainnya, Kim Namjoon alias RM, 12 September. Per Selasa (1/9), telah terkumpul dana Rp 4.419.021.

Donasi Jadi Angin Segar

LBH APIK, yang menerima donasi ulang tahun Jungkook, mengapresiasi sikap para fans dan bahwa nilai donasi itu “luar biasa meringankan”. Sebagai tanda terimakasih, akun Twitter lembaga ini memposting sertifikat untuk Jeon Jungkook dan ucapan selamat ulang tahun.

Direktur LBH APIK Jakarta, Siti Mazuma, menyatakan donasi ini menjadi angin segar di tengah meningkatnya kasus kekerasan terhadap perempuan karena wabah Covid-19.

“Kasus kekerasan terhadap perempuan kan meningkat di tengah situasi Covid-19 ini. Nah kebutuhan rumah aman juga (meningkat) untuk merespon perempuan-perempuan khususnya korban KDRT atau korban yang butuh rumah aman,” terang Zuma saat dihubungi terpisah.

Zuma mengatakan, selama Covid-19, lembaganya menyediakan rumah aman bagi seorang anak 15 tahun yang diperkosa pamannya sendiri. Pihaknya juga pernah menyediakan rumah aman bagi seorang ibu korban KDRT yang membawa serta 5 anaknya. Saat ini rumah aman mendampingi empat perempuan korban kekerasan sementara yang lainnya sudah pulang.

“Pelaku kekerasan terhadap perempuan rata-rata kan orang terdekat atau orang yang dekat dengan korban. Apalagi di tengah situasi Covid-19 kayak gini, rentan kalau si korbannya harus tinggal serumah dengan pelaku atau lingkungan yang sama sehingga korbannya ini sangat butuh rumah aman,” terangnya lagi.

Satu korban, ujar Zuma, butuh biaya Rp 2,9 juta per bulan. Dana itu digunakan untuk sewa rumah, makanan, pembalut, dan kebutuhan anak. Saat ini LBH APIK pun menggalang dana lewat menjual pakaian secara daring.

Zuma berharap, donasi ARMY Indonesia bisa menginspirasi banyak pihak untuk berdonasi. “Semakin banyak orang-orang di luar sana yang ikut terlibat atau ikut serta membantu perempuan korban kekerasan yang membutuhkan dukungan. Apapun supportnya kta sangat terima,” harapnya.

Senada, fans BTS Nisha berharap semakin banyak fans yang peduli isu sosial di lingkungan masng-masing, seperti idolanya.

“Menurut saya kita nggak harus jadi feminis, atau jadi aktivis perempuan, atau aktivis lingkungan unuk bisa bantu mereka. Yang kita perlukan cuma hati dan sedikit empati untuk punya kepedulian terhadap apa yang orang lain rasakan,” tutupnya. [rt/em]

(Sumber: Voice of America/ VOA)

(Foto: Wikipedia)

Tim Konde.co

Konde.co lahir pada 8 Maret 2016 untuk mengelola ruang publik dari sudut pandang perempuan dan minoritas sebagai bagian dari kesadaran dan daya kritis, menghadirkan penerbitan artikel di website, produksi video/ film, dan informasi/ pengetahuan publik.Kini dikelola oleh individu-individu yang mempunyai kesamaan dalam memandang perempuan dan minoritas.
Republikasi artikel ini, klik tombol di bawah

Creative Commons License

1. Silakan lakukan republikasi namun tidak boleh mengedit artikel ini, cantumkan nama penulis, dan sebut bahwa artikel ini sumbernya dari konde.co, tautkan URL dari artikel asli di kata “konde.co”. Anda bebas menerbitkan ulang artikel ini baik online maupun cetak di bawah lisensi Creative Commons.

2. Artikel kami juga tidak boleh dijual secara terpisah atau menyebarkannya ke pihak lain demi mendapatkan keuntungan material.

Let's share!