Greta Thunberg Kandidat Terkuat Peraih Nobel 2020


Penghargaan Nobel Perdamaian tahun ini mungkin dapat diberikan kepada aktivis lingkungan muda asal Swedia, Greta Thunberg, dan gerakan “Fridays for Future” nya yang selama ini banyak menyoroti hubungan antara kerusakan lingkungan dan ancaman terhadap perdamaian dan keamanan, demikian pendapat sejumlah pakar

Gerakan “Fridays for Future” dimulai pada 2018 ketika Thunberg mogok sekolah di Swedia setiap hari Jumat untuk mendorong pemerintah serius dalam menangani masalah peruabahan iklim. Gerakan tersebut kemudian diikuti oleh remaja-remaja lain di berbagai negara.

Pemenang nobel akan mendapatkan hadiah sebesar $ 1 juta (Rp 14,85 miliar), yang bisa dibilang sebagai penghargaan tertinggi dunia. Pengumuman pemenangnya akan diumumkan di Oslo pada 9 Oktober.

Thurnberg yang berusia 17 tahun itu dinominasikan oleh tiga anggota parlemen Norwegia, dan dua anggota parlemen Swedia. 

Jika ia menang, maka Thurnberg akan menerimanya pada usia yang sama dengan Malala Yousafzai dari Pakistan, peraih Nobel termuda sejauh ini.

Asle Sveen, sejarawan dan penulis beberapa buku tentang hadiah tersebut, mengatakan Thunberg akan menjadi kandidat kuat untuk penghargaan tahun ini, dengan kebakaran hutan di Pantai Barat AS dan peningkatan suhu di Kutub Utara “membuat orang-orang tidak meragukan lagi ” tentang pemanasan global.

“Tidak ada seorang pun yang berbuat lebih banyak untuk membuat dunia fokus pada perubahan iklim selain dia,” kata Sveen kepada Reuters.

Panitia telah memberikan penghargaan kepada para pencinta lingkungan sebelumnya, dimulai dengan Wangari Maathai dari Kenya pada tahun 2004 atas kampanyenya untuk menanam 30 juta pohon di seluruh Afrika, dan pada tahun 2007 untuk Al Gore.

Direktur Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm, Dan Smith, mengatakan panitia juga dapat menyoroti ancaman pandemi terhadap perdamaian dan keamanan di tengah krisis Covid-19.

“Ada hubungan antara kerusakan lingkungan dan meningkatnya masalah kita dengan pandemi, dan saya bertanya-tanya apakah Komite Hadiah Nobel Perdamaian mungkin ingin menyoroti itu,” katanya kepada Reuters.

Banyak yang skeptis ketika Thurnberg menjadi favorit pemenang hadiah Nobel Perdamaian pada tahun lalu karena faktor usianya, namun kini ia kembali dinominasikan.

“Greta dicalonkan kembali, seperti kasus Malala. Saya mengatakan Malala masih muda ketika dia dinominasikan pertama kali, dan saya mengatakan Greta masih muda saat pertama kali dia dinominasikan,” kata Sveen.

Kandidat terkenal lain yang masuk dalam nominasi adalah termasuk “rakyat Hong Kong”, NATO, Julian Assange, Chelsea Manning dan Edward Snowden dan aktivis Saudi Loujain al-Hathloul yang dipenjara.

Selain itu juga, pakar juga memperkirakan Reporters Without Borders, Angela Merkel dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga berpotensi untuk masuk dalam calon penerima Nobel. [ah/au]

(Foto: Unicef)

(Sumber: Voice of America/ VOA)

Tim Konde.co

Konde.co lahir pada 8 Maret 2016 untuk mengelola ruang publik dari sudut pandang perempuan dan minoritas sebagai bagian dari kesadaran dan daya kritis, menghadirkan penerbitan artikel di website, produksi video/ film, dan informasi/ pengetahuan publik.Kini dikelola oleh individu-individu yang mempunyai kesamaan dalam memandang perempuan dan minoritas.
Republikasi artikel ini, klik tombol di bawah

Creative Commons License

1. Silakan lakukan republikasi namun tidak boleh mengedit artikel ini, cantumkan nama penulis, dan sebut bahwa artikel ini sumbernya dari konde.co, tautkan URL dari artikel asli di kata “konde.co”. Anda bebas menerbitkan ulang artikel ini baik online maupun cetak di bawah lisensi Creative Commons.

2. Artikel kami juga tidak boleh dijual secara terpisah atau menyebarkannya ke pihak lain demi mendapatkan keuntungan material.

Let's share!