Mengapa Valentine yang datang setiap 14 Februari selalu terkesan hanya dirayakan oleh orang yang punya hubungan cinta atau asmara? padahal kasih sayang bisa dilakukan oleh siapapun.
Valentine juga tak identik dengan pesta, harus dirayakan dengan coklat dan bunga yang dibungkus pita-pita.
Salah satu hal yang sering diulas tentang valentine adalah, momen valentine sangat sering dikomersialkan. Valentine tiba-tiba berubah menjadi cara untuk memanipulasi orang ke dalam pengeluaran uang atas nama cinta, seolah menyamakan antara kemampuan untuk membeli dengan kemampuan untuk mencintai.
Ini juga sangat materialistis ketika kita menyamakan daya beli dengan cinta. Masyarakat lebih senang dengan gagasan bahwa pengeluaran uang pada seseorang adalah satu-satunya cara untuk menunjukkan cinta, dan banyak dari kita tahu bahwa itu tidaklah benar.
Tapi kebanyakan dari kita masih menginternalisasi pesan menyakitkan ini: jika kamu tidak menghabiskan uang yang kamu berikan pada seseorang, berarti kamu tidak benar-benar mencintainya. Hari valentine seolah menjadi subversif, mengekang dorongan untuk menghabiskan banyak uang atas nama cinta yang dikomersialisasikan.
Padahal ada banyak valentine yang bisa kita rayakan dengan cara berbeda.
Dan valentine sejatinya tidak hanya diperingati atau dirayakan untuk kelompok heteroseksual saja, namun juga kelompok homoseksual. Tidak hanya ungkapan kasih sayang antara laki-laki dan perempuan, namun untuk semua orang, dari saudara, teman, orangtua.
Sian Ferguson dalam everydayfeminism.com menuliskan pernyataan dan harapan-harapannya tentang valentine yang penting untuk kita baca:
1.Valentine, saatnya merenungkan relasi dengan pasanganmu
Hari valentine bisa dilakukan dengan melakukan refleksi tentang relasi kamu. Apakah ada penindasan di dalam relasi dengan pasanganmu? Apakah ada pemaksaan-pemaksaan yang membuat kamu merasa tidak nyaman? Valentine bisa jadi momen untuk perenunganmu
2.Valentine, Saatnya Kamu Mencintai dan Merawat Dirimu
Ini hal yang sering kita lupakan, yaitu mengurus diri sendiri. Padahal memperhatikan diri sendiri adalah sesuatu yang penting untuk memberikan diri kamu merasa dicintai, karena kamu berhak mendapatkan perawatan yang layak. Kamu bisa mengambil waktu untuk melakukan hal-hal kecil yang membuat kamu merasa baik, seperti mencoba beberapa makanan lezat, membaca, atau praktek membuat kerajinan sendiri Atau kamu bisa mengambil waktu untuk merencanakan dan berkomitmen untuk menciptakan rutinitas perawatan diri jangka panjang.
3.Valentine, Rayakan dengan Assesoriesmu
Jika kamu ingin memberikan hadiah pada hari valentine, kamu bisa membuat hadiah sendiri. Hadiah handmade seperti kartu, rajutan, barang-barang rumah tangga bisa kamu berikan sebagai hadiah yang manis.
4.Valentine, Ajak Komunitasmu untuk Berkumpul
Komunitasmu adalah orang-orang yang selama ini berada di sekelilingmu. Mereka adalah orang-orang yang selalu mendukungmu. Kamu bisa melakukan ini bersama-sama komunitasmu, misalnya menyediakan buku-buku untuk anak-anak secara gratis di hari valentine ini, mengunjungi panti jompo bersama-sama, atau sekedar membersihkan sampah secara bersama-sama. Keterlibatan komunitas selalu harus datang dari tempat cinta yang berpusat pada kebutuhan bersama.
5.Valentine, Luangkan Waktu Untuk Hubungan Spesial dengan Teman atau Saudara yang Selama ini Jauh
Hari valentine bisa menjadi waktu yang tepat untuk merayakan persahabatan, hubungan keluarga dekat, dan hubungan yang penuh kasih. Kirimi saudaramu email atau ucapan untuk mengingatkan mereka betapa kamu sangat menghargai mereka. Pergi keluar untuk makan malam dengan teman-teman terbaikmu, kunjungi kakek-nenekmu untuk minum teh adalah hal yang bisa kamu lakukan. Jika kamu memiliki anak-anak, mungkin kamu bisa membawa mereka ke pantai, taman, atau menonton film. Bisa juga kamu memberikan hadiah kecil untuk rekan kerjamu atau tetanggamu.
Jika di masa pandemi, tentu yang bisa kamu lakukan yaitu melakukan pertemuan online atau mengirimi mereka hadiah ya.
(Disadur dari tulisan Sian Ferguson, is a Contributing Writer at Everyday Feminism and a queer, polyamorous, South African feminist who is currently studying towards a Bachelor of Arts majoring in English and Anthropology. Originally from Cape Town, she now studies at Rhodes University in Grahamstown, where she works as vice-chair of the Gender Action Project dalam http://everydayfeminism.com/2016/02/feminist-valentines-day-ideas/)
(Foto/ ilustrasi: Pixabay)