Gemini Suka Menggoda? Virgo Protes Mulu? Stop Stigma Perempuan Berdasar Zodiak!

Gemini dinilai suka plin plan, lelet mengambil keputusan, ataupun suka “bermuka dua” dan menggoda. Sedangkan Virgo distereotipe kan memiliki kepribadian yang tidak menyenangkan seperti cerewet, kritis, dan pilih-pilih. Jangan sampai kesempatan orang lain jadi melayang gegara kita terburu-buru menghakimi seseorang hanya karena zodiaknya

Omong-omong soal diskriminasi, pernah gak sih kamu mengalami perundungan di media sosial atau bahkan ditolak kerja karena bintang atau zodiak kamu? 

Meskipun ini tampak konyol, tapi kondisi ini benar-benar terjadi. Tak hanya terjadi di ruang-ruang kerja secara tatap muka, namun tak sedikit ditemukan di sosial media. 

Di pertengahan tahun lalu, di twitter sempat ramai atas pernyataan sikap sebuah perusahaan di industri media ReadtoTrade, yang memposting permintaan maaf karena karyawannya diduga mengeluarkan ungkapan bernada diskriminasi kepada zodiak Gemini di sosial media. 

Pihak perusahaan mengaku telah melakukan mediasi dengan karyawan tersebut, dan mengatakan bahwa apa yang diucapkan karyawannya bukanlah representasi perusahaan yang katanya, menghargai keberagaman termasuk perbedaan zodiak.

“Kami tidak memiliki kebencian sekalipun dengan orang-orang berzodiak Gemini. Bahkan, CEO kami pun merupakan seorang Gemini yang selalu mengayomi kami dalam bekerja,” cuit akun @readtotrade pada 17 Juni 2021 lalu. 

Postingan yang juga retweet akun populer @hrdbacot dengan jumlah follower nyaris 700 ribuan itu, juga mengatakan bahwa pihaknya akan terus mengevaluasi kinerja dan sikap para pekerjanya agar kejadian serupa tak terulang. 

“Karena kami percaya, etos kerja seseorang, tidak seharusnya dinilai dari label apapun yang menempel pada dirinya, melainkan pada etika dan sikap yang baik di lingkup kerja,” kata dia. 

Riset: Diskriminasi Zodiak Tak Hanya di Indonesia

Sebuah riset di China yang dilakukan oleh Jackson G. Lu berjudul Disentangling stereotypes from social reality: Astrological stereotypes and discrimination in China” pada 2020 mengungkap, diskriminasi di dunia kerja berdasar zodiak sungguh terjadi.

Lu dan para peneliti menguji sebanyak 351 perekrut profesional industri beragam latar belakang di China. Dalam eksperimen itu, mereka diminta untuk memilih satu berkas dari beberapa lamaran kerja milik calon pegawai yang cocok dipekerjakan. 

Lamaran itu, sengaja dibuat dengan mencantumkan keterangan tanggal lahir kandidat yang merujuk zodiaknya. Sebagian kandidat berzodiak Leo dan sebagian lainnya Virgo. Ternyata, para perekrut itu banyak yang lebih memilih tidak mempekerjakan orang-orang dengan zodiak Virgo dibanding Leo. 

Situasi ini, bisa terbilang ada kaitannya dengan kondisi di kawasan China yang memiliki stereotip “kurang baik” terhadap mereka yang berbintang Virgo. Orang-orang yang lahir di antara 23 Agustus hingga 22 September ini, cenderung dihindari untuk menjadi teman, pasangan, ataupun pegawai. Mereka dilabeli berkepribadian yang banyak protes dan suka tidak setuju dengan banyak hal: dan itu yang dihindari para perusahaan penyedia kerja. 

Tak hanya dalam pekerjaan, riset itu juga menemukan “pengucilan” zodiak Virgo di hubungan asmara di China. Para peneliti melakukan survei di aplikasi kencan populer di China yang menunjukkan orang berzodiak Virgo menerima lebih sedikit “suka” dibandingkan zodiak lainnya seperti Leo ataupun Libra. 

Pada Virgo perempuan, stigma “perawan” itu pun, semakin dianggap sebagai orang yang tidak menyenangkan dibandingkan zodiak lainnya. 

“Misalnya kata Virgo secara harfiah diterjemahkan sebagai ‘perawan’ dalam bahasa China, dan virgo distereotipkan memiliki kepribadian yang tidak menyenangkan seperti cerewet, kritis, dan pilih-pilih,” kata peneliti. 

“Tidak seperti ras atau jenis kelamin (memang), tanda-tanda astrologi bukanlah kelas yang dilindungi, namun mereka membentuk dasar untuk diskriminasi yang meluas dalam konteks sosial seperti kencan dan perekrutan. Masyarakat perlu mewaspadai fenomena ini,” ujar Lu. 

Di China ini memang banyak ditemukan adanya diskriminasi berdasarkan zodiak. Studi pada 2017 menemukan bahwa 4,3% mahasiswa yang disurvei melaporkan mengalami diskriminasi dan menderita di dunia kerja karena zodiak mereka.  

Lalu, bagaimana semestinya?

Kamu sebagai sesama pekerja, bisa kok mulai untuk menghentikan diskriminasi berdasarkan zodiak ini. Jika kamu ada di posisi strategis seperti HRD yang merekrut ataupun jabatan manajemen, bisa menciptakan kebijakan dan budaya kerja yang tidak diskriminatif. Terlebih bagi perempuan yang sudah berlapis-lapis tantangannya. 

Seorang astrolog dan penulis Ruling Planets: Your Astrological Guide to Life’s Ups and Downs, Christopher Renstrom astrologi dalam hal ini mencakup juga zodiak tidak bisa serta merta digunakan untuk menilai kepribadian orang secara “mentah-mentah”. 

Tiap zodiak pun, katanya tidak bisa pula hanya sebelah sisi dipandang sebagai kebenaran. Padahal, tiap manusia itu kompleks. Maka dari itu, tetap harus ada pengamatan secara menyeluruh (holistik) terhadap karakter tiap orang. 

“Orang adalah tanda mereka (zodiak), tetapi mereka jauh lebih besar dari tanda mereka (zodiak),” kata Renstrom dilansir dari Mashable.  

Mendiskriminasi atau bahkan menolak seseorang, entah di dunia kerja atau kencan, menurutnya bukan saja tidak etis tapi juga akan membuat hidup begitu membosankan. Tiap orang hanya terpatok pada zodiak ketika bertemu dengan orang, bukan pengalaman uniknya sebagai manusia. 

“Astrologi dapat menjadi panduan untuk menggali kedalaman suatu hubungan, kamu dapat menghargai pengalaman hidup seseorang yang berbeda darimu (tanpa menilainya hanya berdasar zodiak),” pungkasnya. 

Pengalamanku pribadi, sebagai perempuan berzodiak Gemini, sebetulnya aku juga tidak asing dengan berbagai stigma. Baik dalam lingkup rekan kerja maupun pergaulan sosial, yang dikatakan si zodiak Gemini suka “plin plan”, lelet mengambil keputusan, ataupun suka “bermuka dua” ataupun suka menggoda. Di samping sebagian lainnya, ada pula yang memuji baik dalam kemampuan berkomunikasi.

Namun bagaimanapun, tentu tidak nyaman ketika tiba-tiba mendapatkan berbagai stigma dan pandangan itu, padahal orang tersebut tidak benar-benar mengenal kita ataupun tidak ada assessment yang bisa dipertanggung-jawabkan. Ini hal yang tidak sehat dan merugikan. 

Jadi, rugi banget dong kalau belum apa-apa kita sudah melabeli seseorang hanya karena zodiaknya. Bukan saja tidak perilaku yang tak baik, tapi kita juga bisa saja kehilangan kesempatan emas untuk dapat rekan kerja atau pasangan yang berkualitas. Hanya karena kita terburu-buru melakukan penghakiman dari zodiaknya. Tentu, gak mau kan? 

Nurul Nur Azizah

Bertahun-tahun jadi jurnalis ekonomi-bisnis, kini sedang belajar mengikuti panggilan jiwanya terkait isu perempuan dan minoritas. Penyuka story telling dan dengerin suara hujan-kodok-jangkrik saat overthinking malam-malam.
Republikasi artikel ini, klik tombol di bawah

Creative Commons License

1. Silakan lakukan republikasi namun tidak boleh mengedit artikel ini, cantumkan nama penulis, dan sebut bahwa artikel ini sumbernya dari konde.co, tautkan URL dari artikel asli di kata “konde.co”. Anda bebas menerbitkan ulang artikel ini baik online maupun cetak di bawah lisensi Creative Commons.

2. Artikel kami juga tidak boleh dijual secara terpisah atau menyebarkannya ke pihak lain demi mendapatkan keuntungan material.

Let's share!