Curhat PRT: Frustasi Tak Bisa Berorganisasi Selama Pandemi

Saya sempat ‘cuti’ dari kegiatan organisasi, dan ini membuat saya sangat merindukan bertemu dengan teman-teman sesama PRT. Setelah aktif lagi di organisasi, ternyata ada Pandemi Covid19 yang membuat aktivitas kami jadi terbatas. Saya sempat kecewa dan frustasi, karena ini mengganggu perjuangan kami.

Saya Ananda Ratih Amanda dan sudah hampir 10 tahun ini saya bekerja menjadi pekerja rumah tangga atau PRT di kota Medan, Sumatera Utara.  Tetapi saya baru mulai ikut berorganisasi di Serikat Pekerja Rumah Tangga (SPRT) pada tahun 2017.

Saya bergabung di SPRT Sumut yang bermarkas di Medan,  karena setelah  saya pikir saya harus ikut organisasi untuk meningkatkan kapasitas saya. Saya berharap dengan bergabung di SPRT saya akan mendapatkan ilmu baru dan ada yang membimbing kami para PRT.

Sebelum bergabung dengan SPRT, bisa dikatakan saya tak tahu apa-apa. Yang saya tahu hanya bekerja dan bekerja. Saya juga hanya bisa diam, ketika mendapat perlakuan buruk atau mendapat upah rendah. Bahkan, tidak jarang  majikan memperlakukan saya secara semena mena.

Setelah bergabung dengan SPRT saya jadi tahu hak-hak saya. Di sana saya juga bertemu dengan banyak teman baru sehingga bisa saling berbagi cerita dan pengalaman selama bekerja sebagai PRT.

Tak hanya itu, kami para PRT juga mendapat berbagai pelatihan untuk meningkatkan kemampuan kami dalam mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Kondisi ini membuat saya selalu semangat dan tak pernah absen mengikuti sekolah PRT yang digelar secara rutin.  

Namun demikian, saya sempat hampir 1 tahun vakum dari kegiatan organisasi. Saya benar-benar off dan sama sekali tidak pernah mengikuti kegiatan apapun. Hal ini dikarenakan saya baru saja melahirkan. Saya kerepotan membagi waktu antara kesibukan saya sebagai ibu rumah tangga yang harus mengasuh anak dengan pekerjaan saya sebagai PRT serta kegiatan di organisasi.

Saat itu, saya memutuskan untuk sementara keluar dari pekerjaan. Baru setelah anak saya tidak menyusu lagi, saya kembali bekerja dan aktif berorganisasi. Terus terang, saat harus tinggal di rumah, saya sangat rindu dengan teman teman sesama PRT. Saya juga rindu mendapatkan ilmu baru dan semua pelajaran yang diberikan oleh pembimbing kami.

Belum lama kembali masuk organisasi, tiba tiba terjadi pandemi Covid19 yang mendorong pemerintah menerapkan kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat. Kondisi ini  membuat  hampir semua kegiatan kami, termasuk kegiatan saya berorganisasi.

Saya sempat merasa kecewa dan frustasi dengan keadaan ini. Pasalnya, kami tidak bisa menjalankan kegiatan seperti biasa, membatasi kegiatan di luar rumah dan harus menjaga jarak apabila ada pertemuan.

Saya juga sempat merasa sangat kesusahan mengikuti aturan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah. Ini karena waktu itu saya belum terbiasa untuk selalu memakai masker saat bepergian ke mana-mana. Alasan lainnya, membeli masker menjadi tambahan pengeluaran bagi kami yang pendapatannya tidak terlalu besar.

Tapi saya paham, apa yang dianjurkan pemerintah saat itu untuk mencegah penularan Covid-19 tidak semakin meluas. Dan, meski mengalami masa-masa sulit saya bersyukur kami sekeluarga sama sekali tidak terpapar Covid-19. Pun, saya tak harus kehilangan pekerjaan seperti yang banyak dialami teman-teman PRT di kota Medan.     

Saat ini, sudah lebih 2 tahun pandemi Covid-19 melanda negeri ini. Jadi sekarang kami mulai terbiasa dengan keadaan yang mengharuskan mengikuti protokol kesehatan. Kami juga sudah mendapatkan vaksin lengkap sehingga kami tidak terlalu khawatir lagi.

Meski demikian, masih ada yang menggantung di kepala saya, karena sampai saat inipun hampir semua kegiatan belum sepenuhnya kembali normal. Kami para PRT belum bisa mengikuti sekolah PRT seperti dulu. Padahal saya dan mungkin teman-teman PRT yang lain sudah sangat merindukan kebiasaan seperti dulu. Di mana, saat mengikuti sekolah PRT, kami bisa ketemuan dengan teman teman. Bisa bercanda, berkumpul dan berbagi cerita tanpa ada batasan seperti sekarang.

Saya sangat berharap kondisi bisa segera kembali normal seperti sediakala, mengingat masih ada yang harus kami perjuangkan yaitu disahkannya Rancangan Undang-undang Perlindungan PRT (RUU Perlindungan PRT). Pembahasan aturan yang akan melindungi para PRT ini sekarang mandek di DPR. Kampanye memang bisa kami lakukan secara online, tapi kami tak bisa leluasa melakukan kampanye tatap muka.

Menurut saya, perjuangan untuk menggolkan pengesahan RUU Perlindungan PRT ini akan berjalan lebih mudah jika tidak ada pembatasan aktivitas lagi. Itulah yang bisa saya sampaikan. Saya berharap pandemi Covid19 segera berakhir dan Indonesia bisa kembali normal seperti sediakala sehingga kita rakyatnya bisa hidup dengan lebih aman dan damai.

KEDIP atau Konde Literasi Digital Perempuan”, adalah program untuk mengajak perempuan dan kelompok minoritas menuangkan gagasan melalui pendidikan literasi digital dan tulisanTulisan para Pekerja Rumah Tangga (PRT) merupakan kerjasama www.Konde.co yang mendapat dukungan dari Jaringan Nasional Advokasi Pekerja Rumah Tangga (JALA PRT).

Ananda Ratih Amanda

Pekerja rumah tangga, aktif di SPRT Sumut
Republikasi artikel ini, klik tombol di bawah

Creative Commons License

1. Silakan lakukan republikasi namun tidak boleh mengedit artikel ini, cantumkan nama penulis, dan sebut bahwa artikel ini sumbernya dari konde.co, tautkan URL dari artikel asli di kata “konde.co”. Anda bebas menerbitkan ulang artikel ini baik online maupun cetak di bawah lisensi Creative Commons.

2. Artikel kami juga tidak boleh dijual secara terpisah atau menyebarkannya ke pihak lain demi mendapatkan keuntungan material.

Let's share!