#Heforshe

Luviana – www.konde.co

Konde.co, Jakarta – Masih ingat dengan film Harry Potter?. Salah satu pemain
filmnya, Emma Watson sejak tahun 2014 lalu telah dilantik menjadi duta United Nation
(UN) Women untuk program #Heforshe.

Pada Januari 2016 ini kampanye tahap kedua untuk #Heforshe kembali
diluncurkan. Kampanye #Heforshe dilakukan untuk mengajak laki-laki dan anak
laki-laki sebagai agen perubahan untuk pencapaian kesetaraan gender melalui
media sosial.

Dalam website dan tagar #Heforshe, awalnya program ini dilakukan untuk
mengajak 100 ribu laki-laki untuk bersama-sama mempromosikan kesetaraan gender.

Perwakilan UN Women, Elizabeth Nyamanyaro menyatakan bahwa awalnya mereka
mempunyai pertanyaan: apakah ada yang peduli dengan kesetaraan gender di dunia
ini?. Lalu, banyak email dukungan masuk yang ternyata mendukung kesetaraan
gender. Dari sinilah maka ide untuk mengajak laki-laki berkampanye melalui
sosial media diluncurkan.

Hingg Kamis (17/03/206) hari ini melalui website #Heforshe sudah terdapat sekitar 1,3 milyar
orang lebih yang memberikan dukungan pada kampanye ini.

Selain Emma Watson, artis lain Matt Damon misalnya juga mendukung kampanye
ini. Matt Damon menyatakan bahwa ia ingin semua orang bisa mendapatkan air
bersih. Kampanye di sosial media ini juga melibatkan para aktivis, aktris
maupun anak-anak di India, Nepal, Timor Leste dll.

Mulai awal tahun 2016 ini atau dalam tahap kedua kampanye @Heforshe, mereka
mulai mengajak pemerintah untuk melakukan kampanye untuk kesetaraan gender.
Sejumlah negara yang mendukung antaralain: Amerika, India, Ekuador dan
Inggris.

Selain pemerintah dalam tahap kedua ini mereka juga akan melibatkan pihak universitas
dan para pelaku bisnis dalam kampanye. Kampanye ini dilakukan dengan melibatkan
banyak kelompok untuk mengakhiri kekerasan, diskriminasi  yang menyebabkan ketimpangan terhadap
perempuan di dunia.

Di Indonesia sendiri, kekerasan dan diskriminasi ini sebagai
salah satu penyebab ketimpangan pada perempuan.

Berdasar data Bank Dunia 2015, ketimpangan membuat sekitar
205.000.000 jiwa menjadi masyarakat yang tertinggal dan hanya memberikan
keuntungan pada orang-orang terkaya di Indonesia.

Kegagalan-kegagalan pembangunan dialami oleh masyarakat
miskin terutama perempuan dan anak. Angka Kematian Ibu melahirkan (AKI) di
Indonesia masih tinggi. Pada akhir pelaksanaan Millenium Development Goals (MDGs)
di tahun 2015, masih terdapat 359 angka kematian per-100.000 kelahiran.

Selanjutnya ada` persoalan lain yatiu partisipasi politik
perempuan yang tidak pernah mencapai kuota 30%, terjadinya ketimpangan
pendidikan, pelanggaran hak-hak Pekerja Rumah Tangga (PRT ) di dalam dan luar
negeri, perdagangan perempuan dan kejahatan seksual terhadap perempuan dan anak
yang terus terjadi.

Disamping itu, budaya-budaya yang makin mengungkung
perempuan juga terus terjadi, misalnya hampir 50% perkawinan di Indonesia
adalah perkawinan anak. #Heforshe menjadi salah satu alternatif program untuk mengakhiri
ketimpangan yang berujung pada kekerasan dan diskriminasi terhadap perempuan.

(Sumber dan Foto: #Heforshe.org)

Tim Konde.co

Konde.co lahir pada 8 Maret 2016 untuk mengelola ruang publik dari sudut pandang perempuan dan minoritas sebagai bagian dari kesadaran dan daya kritis, menghadirkan penerbitan artikel di website, produksi video/ film, dan informasi/ pengetahuan publik.Kini dikelola oleh individu-individu yang mempunyai kesamaan dalam memandang perempuan dan minoritas.
Republikasi artikel ini, klik tombol di bawah

Creative Commons License

1. Silakan lakukan republikasi namun tidak boleh mengedit artikel ini, cantumkan nama penulis, dan sebut bahwa artikel ini sumbernya dari konde.co, tautkan URL dari artikel asli di kata “konde.co”. Anda bebas menerbitkan ulang artikel ini baik online maupun cetak di bawah lisensi Creative Commons.

2. Artikel kami juga tidak boleh dijual secara terpisah atau menyebarkannya ke pihak lain demi mendapatkan keuntungan material.

Let's share!