Poedjiati Tan – www.konde.co
Pada tanggal 17 desember 2016, Gerakan #SaveOurSisters menyelenggarakan acara nonton bareng
film Born in Flames dan talkshow bertajuk “Interseksionalitas dalam Gerakan
Perempuan” di Jakarta. Tujuan acara ini adalah untuk menyikapi kekerasan
terhadap perempuan yang terus terjadi di berbagai sektor dan untuk membuka ruang
diskusi untuk menggalang solidaritas dan menyatukan gerak semua perempuan dari
berbagai sektor,
Talkshow yang diwakili oleh perempuan buruh, perempuan PRT, perempuan
dengan disability, perempuan dan sumber daya alam, perempuan dari kelompok
minoritas keturunan Tionghoa, perempuan dengan postif HIV. Talkshow ini
bertujuan untuk melihat kembali gerakan perempuan di Indonesia dengan melihat
interseksionalistas semua penindasan terhadap perempuan di semua sektor dan
gerakan melawan penindasan tersebut.
Menurut Lini Zulia, moderator pada talkshow ini, Gerakan ini dimaksudkan untuk membangun percakapan interseksionalistas
sektor dalam isu perempuan. Sisterhood harus direbut maknanya sebagai sebuah
solidaritas bukan hanya berdasarkan pada kesamaan identitas sebagai perempuan
yg mengalami opresi, melainkan solidaritas politis bahwa kekerasan yang dialami
oleh perempuan dengan identitas berlapis lain juga adalah kekerasan yang harus
kita lawan bersama.
Bahwa kekerasan bukan hanya tersentral pada tubuh yang berdaging, bertulang dan
berotot tapi juga Bodies of movement, Bodies of Identity, Bodies of Gender
&Sexuality, Economic of Body, Bodies of conflict and other minorities.
Selain nonton bareng dan talkshow, Acara ini meluncurkan gerakan
#BunyikanTandaBahaya dengan ditandai pembagian kalung peluit yang disertai
dengan komitmen untuk bersama-sama mengatakan TIDAK pada kekerasan dan penindasan terhadap perempuan. dan membacakan Pledge #BunyikanTandaBahaya secara bersama-sama lalu meniupkan peluit
#SOS #BunyikanTandaBahaya.
Peluit #SOS #BunyikanTandaBahaya ini
merupakan simbol perlawanan ataskekerasan
terhadap perempuan dan solidaritas kepada perempuan korbankekerasan.
Peluit #SOS saya pakai untuk menunjukkan bahwa saya adalah bagian darigerakan #BunyikanTandaBahaya.
Dengan ini, maka saya adalah kawan dari perempuan korban kekerasan dankaum tertindas, berkomitmen untuk menghentikan
segala bentukpenindasan.
Mari bersama bangkitkan solidaritas #GerakanBersama dan katakan TIDAKpada kekerasan terhadap perempuan, untuk indonesia
yang aman darikekerasan.