Estu Fanani – www.konde.co, Jakarta. Women’s March Indonesia yang digagas oleh beberapa organisasi dan kelompok perempuan seperti Jakarta Feminist Discussion Grup, berhasil menggugah kepedulian dari masyarakat umum.
Nina, Sifa, Endah dan kawan-kawannya dari MTs Pamulang bergabung di #womensmarchjkt (Estu Fanani) |
Aksi jalan kaki pada Sabtu, 4 Maret 2017 kemarin berlangsung dari pagi jam 09.00 sampai jam 13.00 WIB. Tidak hanya perempuan-perempuan dewasa yang ikut berpartisipasi dalam aksi ini, namun perempuan-perempuan muda dan remaja juga ikut. Tidak hanya perempuan, namun laki-laki pun ikut.
Semangat membangun peradaban yang setara dan adil gender bagi semua rakyat Indonesia juga diwujudkan dalam keterlibatan kelompok transpuan dan transmen serta kelompok disabilitas dalam aksi ini. Bahkan #womensmarchjkt ini merupakan aksi inklusi yang pertama dilakukan, dengan menghadirkan juru terjemah bahasa isyarat Indonesia (Bisindo), yakni Citra -seorang perempuan muda yang mempelajari Bisindo beberapa tahun lalu.
Siswa SMA Santa Ursula membacakan 8 tuntutan #womensmarchjkt (Foto. Estu Fanani) |
Generasi muda yang dengan semangat perubahan yang bergelora mewarnai #womensmarchjkt. Beberapa kelompok remaja usia SMP dan SMA bahkan bergabung dengan konstum seragam sekolahnya. Sifa, Nina, Endah dan kawan-kawannya berjumlah 9 orang merupakan siswa MTs Pamulang, bergabung dengan #womensmarchjkt karena prihatin dengan situasi perempuan di Indonesia yang masih banyak mengalami diskriminasi dan kekerasan. Sifa menyontohkan banyak perempuan ketika di luar (ranah publik, red.) mengalami pelecehan seksual maupun perkosaan.
Siswa SMA Santa Ursula bahkan bergabung dalam #womensmarchjkt di depan Istana Negara masih dengan seragam sekolahnya “putih kotak-kotak hijau”. Mereka bersemangat dan kemudian didaulat untuk membacakan 8 (delapan) tuntutan #womensmarchjkt yang meliputi delapan bidang kehidupan perempuan (baca https://www.konde.co/2017/03/womens-march-8-tuntutan-perempuan.html?m=1).
Women’s March ini merupakan rangkaian kegiatan memperingati Hari Perempuan Internasional 8 Maret 2017. Aksi yang menggerakkan generasi milenial terhadap situasi perempuan Indonesia, dan di sana harapan selalu ada. Harapan untuk terus berusaha mewujudkan peradaban dunia dan peradaban Indonesia untuk lebih setara dan adil gender, lintas generasi, lintas sektor, lintas geografi, lintas sekat-sekat sosial.
Seperti dalam poster yang dibawa Sifa, bahwa “Feminism is concept that women are people”. Ya, feminisme merupakan konsepsi yang menunjukkan bahwa perempuan adalah manusia, yang punya hak asasi sebagaimana laki-laki yang juga mempunyai martabat sebagai seorang manusia. Konsepsi hidup yang perlu terus menerus diwujudkan dan diinternalisasikan dalam kerja-kerja nyata penghormatan terhadap kemanusiaan di segala bidang kehidupan.