Sica Harum- www.Konde.do
Entrepreneur itu mindset. Jadi seorang pegawai pun sah-sah saja dan justru lebih baik jika punya mindset entrepreneur.
Seperti apa?
Ya yang bergerak terus untuk menjajal solusi dari semua peluang -yang umumnya timbul saat krisis- atau malah menawarkan solusi baru.
Saya pernah datang dalam gelaran Startup Lokal beberapa tahun lalu yang menyajikan tema Kartini di Era Digital. Yang bicara, Shinta Dhanuwardoyo, salah satu perintis tech-startup di Indonesia.
Anyway, Shinta termasuk orang lama di jagat tech-startup Indonesia. Tahun 1996, ia sudah mendirikan Bubu.com, sebuah perusahaan yang khusus menyediakan layanan pembuatan website.
Shinta cerita susahnya cari klien saat itu. Pasarya belum terbentuk, lha wong internet juga baru-baru ada. Maka ia harus membuatkan sejumlah website gratis untuk beberapa perusahaan sebagai bagian dari edukasi.
Kepada setiap calon klien yang ia jumpai, ia harus menjelaskan terlebih dahulu apa itu internet dan apa itu website.
Yang sudah ada konsumennya saja, belum tentu bisnis bisa jalan. Apalagi yang belum ada konsumennya?Sebab kita tahu, bisnis itu dimulai bukan pada saat kita berhasil bikin produk, tapi saat ada klien yang beli produk kita. Dan situasi ini, harus terus diuji.
Bagaimana cara mengujinya?
Kalau bidang jasa, langsung saja uji pasar dengan menawarkan jasa yang kita bisa. Kalau ada peminatnya, bisa dibilang ada peluang bisnis. Baru pikirkan bagaimana menduplikasi. Cara Shinta patut dicoba jika jasa kita termasuk masih jarang. Sebab portofolio itu penting, kan?
Dari situlah, peluang bisa terbuka. Kalau sudah ada contoh, dan sudah teruji. Susah di awal, seperti minim modal kerja, itu biasa. Tapi jangan kecil hati dulu.
Intinya, teruslah bergerak. Sekecil apapun langkah yang dibuat, atau sekecil apapun nilai nominal yang didapat, kita sudah lebih jauh dari pencapaian kemarin, atau pemasukan kita sudah bertambah dibandingkan kemarin.
Selamat bergerak perempuan, setuju ya jika kita harus selalu berani untuk mencoba…
(Foto/Ilustrasi: Pixabay.com)