Payudara Besar, Payudara Kecil: Stop Jadikan Perempuan Sebagai Ajang Kompetisi

Satu anggota tubuh yang sering diseret jadi bahan pergunjingan adalah payudara. Seperti pernyataan berikut ini: semakin besar ukuran payudara, maka semakin dianggap menarik, tapi sebaliknya, perempuan berpayudara kecil dianggap tidak menarik. Kapan ya, orang lain berhenti menjadikan tubuh perempuan sebagai bahan pergunjingan?

Payudara kecil, payudara besar, apa yang salah? Toh, sejak kita lahir brojol di dunia ini, kita tidak pernah tahu berapa besar ukuran payudara kita nanti. Tapi, kenapa banyak laki-laki yang malah menjadikan payudara sebagai penilaian atas menarik atau tidak menariknya tubuh perempuan?

Padahal kita semua dilahirkan dengan bentuk yang berbeda-beda dan justru itu yang membuat manusia menjadi beragam dan unik. Bayangkan, bagaimana jika manusia dilahirkan dengan bentuk dan rupa yang sama. Benar-benar semuanya identik.

Dengan perbedaan ini, anehnya ini kemudian malah dijadikan sebagai bahan pembanding. Perempuan misalnya, kerap dinilai dan dibandingkan dari bentuk tubuhnya, berdasarkan apa yang dianggap menyenangkan laki-laki hingga menjadi nilai-nilai yang mereka inginkan soal kecantikan perempuan.

Satu anggota tubuh yang sering diseret jadi bahan pergunjingan ini adalah payudara, ini melengkapi pergunjingan tubuh perempuan yang telah ada sebelumnya, seperti: wajah perempuan, rambut perempuan, semua body perempuan. Sebagai organ seksual sekunder, payudara sering jadi fokus perhatian laki-laki. Bagi segelintir laki-laki, semakin besar ukuran payudara, maka semakin menarik tampaknya. Tapi sebaliknya, perempuan berpayudara kecil tidak, selalu dianggap tidak menarik, tidak ada nilai plusnya.

Perbincangan lain misalnya: perempuan dengan payudara besar biasanya dianggap suka cari perhatian terhadap laki-laki atau menandakan mereka pernah ‘disentuh’ laki-laki. Payudara kecil pun diejek sebagai: dada rata. Begitu rata-rata penilaiannya

Kita sudah terlalu banyak disuguhi iklan atau anggapan lingkungan sekitar bahwa tubuh yang ideal adalah yang begini dan begitu. Siapa-siapa saja yang tidak memenuhi standar berarti kurang cantik dan harus berusaha lebih untuk memasuki standar. Kita dipaksa melakukan hal-hal yang belum tentu membuat kita nyaman hanya demi dianggap cantik oleh orang lain, demi memuaskan mata orang lain.

Bagi perempuan, punya payudara besar juga salah, dan punya payudara kecilpun dianggap tidak indah. Kenapa harus dibeda-bedakan jika payudara bisa indah dengan bentuknya masing-masing dan memenuhi fungsinya sebagai organ tubuh? Payudara bisa besar, kecil, kencang, kendur, tapi tidak ada istilahnya payudara jelek. Seperti apapun bentuknya, toh tidak membuatmu lebih menarik atau kurang menarik. Setiap perempuan harus dihargai bagaimanapun bentuk tubuhnya.

Satu hal lagi yang perlu kita ingat: orang lain tidak mempunyai hak apapun atas tubuh kita, termasuk mengomentarinya. Kita sebagai pemilik tubuh kita sendiri berhak menentukan bagaimana cara kita merawatnya.

Orang lain terus-terusan menilai kita, menganggap kita berbeda dari yang kita kira. Selalu saja ada asumsi berlebihan yang, yah, belum tentu ada benarnya. Apakah bentuk payudara dianggap sebagai kompetisi? Percayalah, payudara kecil tidak akan mengurangi nilaimu sebagai manusia kok. Payudara besar juga tidak selalu membuat kita bahagia. Jadi enjoy saja dengan bentuk tubuh kita.

Walaupun benar, payudara merupakan salah satu bagian tubuh yang perlu diberikan perhatian lebih. Namun bukan semata untuk bentuk dan estetikanya, tapi untuk kesehatannya. Daripada menghabiskan waktu untuk menilai dan menghakimi bentuk payudara orang lain, akan lebih baik jika kita bisa saling mengingatkan tentang pentingnya menjaga kesehatan payudara. Apalagi menurut data World Cancer Research Fund, kanker payudara adalah jenis kanker yang paling umum ditemui pada perempuan. 

Tidak perlu panik, satu hal yang bisa kamu lakukan adalah cek payudaramu secara reguler untuk memastikan jika ada tumbuh benjolan, perubahan bentuk dan warna, dan tanda-tanda lainnya. Gejala tidak lazim tak selalu berarti ada masalah pada payudaramu. Jika kamu merasa ada yang aneh, jangan takut untuk mengkonsultasikannya dengan dokter. 

Selain rutin melakukan cek pada payudara sendiri, kamu juga bisa mempraktekkan gaya hidup sehat dengan memperhatikan pola makan dan melakukan olahraga secara rutin. Oh ya, jangan lupa pakai bra yang sesuai dengan ukuranmu, ya dan kalau kamu merasa kurang nyaman memakai bra seharian di rumah, kamu boleh saja melepasnya.

Dan stop memagari perempuan dengan standar-standar kecantikan yang inkonsisten dan membuat perempuan merasa serba salah.

Ingat, cantik lahir dalam dirimu sendiri ketika kamu mulai mencintai apa yang kamu miliki, meski tidak semua orang mampu melihatnya.

(Foto/ ilustrasi: Pixabay)

(Tulisan ini merupakan program “Literasi Digital Perempuan” www.konde.co bekerjasama dengan www.plainmovement.id, program berbagi pandangan personal dan perjuangan perempuan dalam berliterasi melalui media digital)

Firza Aliya A.

Penulis Plain Movement
Republikasi artikel ini, klik tombol di bawah

Creative Commons License

1. Silakan lakukan republikasi namun tidak boleh mengedit artikel ini, cantumkan nama penulis, dan sebut bahwa artikel ini sumbernya dari konde.co, tautkan URL dari artikel asli di kata “konde.co”. Anda bebas menerbitkan ulang artikel ini baik online maupun cetak di bawah lisensi Creative Commons.

2. Artikel kami juga tidak boleh dijual secara terpisah atau menyebarkannya ke pihak lain demi mendapatkan keuntungan material.

Let's share!