Move On Dari Mantan Itu Nggak Mudah, 8 Cara Ini Bisa Kamu Coba!

Saat kamu putus dan bilang, let it go!, kamu mungkin sudah sadar bahwa waktu yang akan menyembuhkan semuanya. Tapi tahukah kamu, ada langkah yang bisa kamu lakukan agar kamu bisa cepat melupakan mantan? Kuncinya, apapun yang kamu lakukan, pusatnya adalah di kamu!

Putus cinta sering jadi hal yang mengguncang jiwa seseorang. Banyak yang mengatakan, setiap orang yang merasakan perpisahan ini pasti diikuti dengan rasa sakit. Banyak orang  pernah berada di situasi ini. 

Kadang rasa sakit yang terasa sedikit, bisa cepat berlalu. Namun, tidak jarang rasa sakit itu sedemikian hebatnya sehingga membuat seseorang bisa jadi  galau berkepanjangan.

Melansir psychologytoday.com, luka yang berkepanjangan akan menjauhkan kamu dari kebahagiaan. Apapun penyebabnya, bagaimanapun situasinya, atau siapa yang benar dan siapa yang salah, memendam luka akibat putus cinta itu menyakitkan dan rasa sakit itu akan mencegahmu bergerak maju.

Orang bilang, let it go! Waktu yang akan menyembuhkan. Tapi ada  langkah yang dapat kamu lakukan agar kamu cepat-cepat move on. Berikut Konde.co merangkumnya dari berbagai sumber. Baca ya, biar kamu bisa cepat-cepat move on, let it go dari mantanmu:

1.Jangan Kontak Dia!

Lakukan ini segera. Nggak mudah memang, tapi makin ditunda kamu akan makin sulit melupakannya. Beri kesempatan bagi dirimu sendiri untuk sendiri dan merenungkan apa yang sudah dan akan kamu lakukan.

Satu-satunya cara untuk memulai kembali adalah dengan mengikhlaskan dan melepaskannya pergi. Kamu nggak harus membiarkan mantan di hidup kamu hanya agar disebut “dewasa”. Kebahagiaan dan kesehatan mental kamu jauh lebih penting.

Mungkin kamu berpendapat kamu bisa bersahabat dengannya karena kamu belum sepenuhnya siap melepaskan dia. Tapi, persahabatan yang tulus hanya mungkin terwujud, kalau kamu sudah bisa menyembuhkan semua rasa sakit kamu. Dan, itu butuh waktu. 

Menjadi sahabat bagi diri sendiri lebih penting, apalagi untuk sebuah perpisahan yang sulit. Saat kamu terluka dan rapuh, melindungi dan merawat diri sendiri adalah pilihan terbaik. Katakan baik-baik padanya, bahwa kamu butuh waktu untuk sendiri.  

Jika kamu tetap harus berhubungan karena alasan tertentu, kamu harus menetapkan perbedaan nyata antara bersikap ramah dan berteman. Persahabatan sejati itu tentang dua orang yang saling peduli kebahagiaan satu sama lain. Pada saat sebuah hubungan berakhir, muncul pertanyaan apakah kedua belah pihak dapat dengan tulus memberikan perhatian dan dukungan satu sama lain?.

Berharap, dia yang telah memperlakukan kamu dengan buruk akan bisa menjadi teman yang baik hanya akan membuatmu terus tersakiti. Lebih baik bersikap ramah, tanpa disertai harapan apapun. Akui cinta yang pernah kamu rasakan sudah tak lagi ada, tapi tetap perlakukan dia dengan baik dan rasa hormat.

2.Jangan stalking di media sosialnya

Dalam proses penyembuhan dan mencoba menemukan jalan baru untuk diri sendiri, putuskan semua hubungan dengan sang mantan. Jangan stalking atau mengintip akun media sosialnya. Kamu mungkin penasaran dan ingin tahu bagaimana kondisi dia. Apakah dia baik-baik saja tanpa kamu. Namun, ingat dia tak lagi pacar kamu dan bukan urusan kamu.

Yang kamu butuhkan saat ini adalah fokus pada bagaimana kamu mendapat semangat hidup dan kembali menjalani hidupmu secara normal seperti dulu lagi.  Move on dari mantan memang tidak mudah. Tidak ada waktu yang ditentukan seberapa cepat harus dicapai. Hal terpenting adalah bahwa rasa sakit itu akan datang secara bergelombang tetapi pada akhirnya akan membaik. Semua hanya masalah waktu.

3.Cari kelompok dukungan

Temui kawan-kawan kamu. Hubungi kembali teman-teman dekatmu yang sudah lama tidak kamu temui, buat teman baru, atau rencanakan sesuatu yang menyenangkan dengan teman-temanmu.

Ambil upaya untuk berbenah diri. Kamu tidak perlu memaksa untuk segera berkencan lagi. Tapi, setidaknya beri diri Anda kesempatan untuk menemukan malam yang menyenangkan dengan siapa pun itu, asalkan dapat menghabiskan waktu bersama.

4.Aktifitas positif

Banyak cara orang untuk melakukan healing setelah putus cinta, bisa olahraga, melakukan hobi, meditasi, membaca buku dan sebagainya. Dengan aktif berkegiatan akan membuatmu tak terjebak dalam galau berkepanjangan. Kamu juga akan merasa lebih percaya diri dan memandang kehidupan dengan cara yang lebih baik.

Olahraga memiliki manfaat lain selain menjaga kebugaran tubuh, yaitu memperbaiki suasana hati. Saat olahraga tubuh akan melepaskan hormon endorfin dan meningkatkan level energy dan emosi kamu.

Jika kamu merasa nggak punya waktu, kamu bisa menggantinya dengan meditasi. Meditasi akan membuat tenang pikiran kamu sehingga bisa melihat semua dengan lebih jernih. Atau kamu bisa mencurahkan rasa galaumu dengan membaca buku, nonton film atau mengerjakan projek patchwork, bercocok tanam. Apapun kegiatan yang penting bisa mengalihkan ingatanmu pada sang mantan.

5.Tak apa merasa tersesat 

Saat baru putus, banyak orang merasa tersesat atau salah langkah. Semua kenangan, dan rencana masa depan yang telah dibicarakan hanya menyisakan sesak di dada. Jangan terlalu memaksa untuk mencari tahu langkah yang harus dilakukan. Cukup luangkan waktu untuk fokus menyembuhkan diri sendiri. Ingat, kadang semesta punya cara tak terduga untuk menunjukkan jalan selanjutnya. 

Banyak orang nggak sadar, rasa sakit yang mereka alami saat putus hubungan tak ada kaitannya dengan hubungan yang mereka miliki. Selalu ada alasan di balik berakhirnya sebuah hubungan.

Kadang ada daftar panjang tentang apa yang dilakukan atau tidak dilakukan yang memicu pertengkaran dan perasaan terluka. 

Banyak orang tidak ingin mengembalikan hubungan yang sebenarnya mereka miliki. Yang mereka sesali adalah hubungan yang mereka pikir bisa mereka miliki, ternyata tidak pernah ada. Melepaskan mimpi bisa menyakitkan.  

Ketika hubungan dimulai, ada harapan yang ingin diwujudkan. Hampir semua hubungan baik pada awalnya—jika tidak, hubungan itu tidak akan pernah dimulai—tetapi keseluruhan hubungan adalah apa adanya dari awal hingga akhir.  

Yakini, pikiran akan menyembuhkan, kenangan yang menyakitkan seringkali tergeser ke latar belakang dan kita mendapati diri kita mengingat dan merindukan saat-saat indah. Kita lupa siapa orang itu sebenarnya dan mengidealkan siapa yang kita inginkan.

Strategi untuk melewati masa-masa seperti ini adalah dengan menuliskan setiap hal menyakitkan yang kamu rasakan dan membacanya untuk diri sendiri sambil berusaha mengingat dengan jelas kenangan itu, hingga rasa sakit itu hilang dan kamu tahu mengapa hubungan itu berakhir.

Melepaskan peristiwa-peristiwa ini akan menjadi bagian penting dari proses penyembuhan. Tapi untuk melepaskan sesuatu, kamu harus lebih dahulu mengakui dan menerima bahwa itu terjadi.

6.Berdamai dengan masa lalu

Wajar jika kamu marah dan terluka karena diperlakukan dengan buruk. Rasa marah akan membantumu menyadari situasi yang tak sesuai dengan yang kamu inginkan dan membuatmu terbebas dari hubungan yang tak sehat.

Tapi jangan terlalu lama menyimpan rasa marah dan kebencian, apalagi terus menerus membawanya ke masa kini. Menyakitkan memang ketika seseorang yang kamu cintai melakukan sesuatu yang menyebabkan kamu kehilangan kepercayaan. Tapi membiarkan tindakannya menghambatmu untuk move on itu sama artinya dia masih memegang kendali atas hidupmu.

7.Tak apa kamu masih menyayanginya 

Cinta nggak pernah salah. Ketika seseorang membuatmu jatuh cinta, itu adalah pemberian semesta. Namun kamu kudu mengakui bahwa rasa cinta tak akan cukup untuk membuat sebuah hubungan bertahan. Ada banyak faktor dan kondisi yang membuat hubungan bisa bertahan, seperti waktu, nilai yang tidak sesuai, atau pilihan yang kita buat, punya peran penting apakah sebuah hubungan dapat berkembang.

Tapi lepas dari hubungan yang gagal, tak selalu harus dengan mengakhiri cinta yang kamu rasakan. Kadang, satu-satunya cara untuk melepaskan adalah mencintai seseorang dengan cukup untuk menginginkan yang terbaik untuknya bahkan jika itu berarti tidak bersama.

Ada banyak bentuk cinta, dan cinta memiliki kapasitas untuk beralih, berkembang, dan berubah seiring waktu. Biarkan cinta romantis yang kamu rasakan berkembang menjadi jenis cinta yang berbeda. Cinta yang mencakup kepedulian dan kasih sayang untuk seseorang yang memiliki tempat penting di hidupmu. Ini akan membantu proses penyembuhan.

Rasa sakit yang kita rasakan saat hubungan berakhir berkaitan dengan rasa kehilangan. Memaknai perpisahan sebagai transisi ketimbang kehilangan dapat meringankan rasa sakitmu. Hubungan yang pernah kamu miliki dalam hidup bertahan selamanya dalam ingatanmu, dalam perasaan kamu. Dan, ketika kamu mengenangnya, kamu akan sadar kamu menjadi kamu saat ini karena dia dan dari pelajaran yang kamu ambil dari hubungan dengannya.

8.Cintai diri sendiri

Pada akhirnya, ketika kamu memutuskan untuk pindah ke lain hati lakukan itu karena mencintai diri sendiri. Bagi sebagian orang, ini adalah bagian tersulit. Percayalah, bahwa kamu pantas memiliki hubungan dengan seseorang yang berbagi nilai yang sama dan memperlakukan kamu dengan baik.

Kamu harus memandang positif dirimu sendiri. Ini nggak mudah. Kamu akan dipenuhi rasa ragu, penilai negative, kritik, atau bahkan membenci diri sendiri. Tapi kamu tak dapat mengharapkan orang lain memperlakukanmu dengan baik jika kamu tidak memperlakukan diri sendiri dengan baik juga.

Pengampunan diri adalah bagian penting dari menerima dan mencintai diri sendiri. Terus menyalahkan diri sendiri hanya akan membawa energi negatif dan menunda proses penyembuhan.

Sebaliknya, ubah rasa sakit menjadi hal yang positif. Setiap hubungan, dapat mengajari kita sesuatu tentang diri kita sendiri dan memberi kita kejelasan yang lebih besar tentang apa yang kita butuhkan untuk bahagia. Mengakui peranmu dalam apa yang salah dalam hubungan menjadi bagian penting dari proses pembelajaran.

Ketika kamu bisa memahami peran kamu, maka kamu akan berada dalam posisi untuk melakukan sesuatu yang berbeda. Kamu mungkin akan berpikir untuk membuat perubahan dalam perilakumu, seperti menetapkan batasan yang lebih baik atau meningkatkan keterampilan komunikasi kamu untuk hubungan lain yang lebih sehat.

Kadang orang butuh berhubungan dengan orang lain untuk lebih jelas memahami dirinya. Setiap hubungan yang kita miliki mencerminkan apa yang telah kita lakukan ke dunia. Kamu perlu tahu, berakhirnya sebuah hubungan tak selalu merupakan sebuah kegagalan. 

Esti Utami

Selama 20 tahun bekerja sebagai jurnalis di sejumlah media nasional di Indonesia
Republikasi artikel ini, klik tombol di bawah

Creative Commons License

1. Silakan lakukan republikasi namun tidak boleh mengedit artikel ini, cantumkan nama penulis, dan sebut bahwa artikel ini sumbernya dari konde.co, tautkan URL dari artikel asli di kata “konde.co”. Anda bebas menerbitkan ulang artikel ini baik online maupun cetak di bawah lisensi Creative Commons.

2. Artikel kami juga tidak boleh dijual secara terpisah atau menyebarkannya ke pihak lain demi mendapatkan keuntungan material.

Let's share!