Ilustrasi Piala Dunia Perempuan

Piala Dunia Perempuan 2023, FIFA Pakai Medsos untuk Lindungi Pemain dari Pelecehan

Jelang Piala Dunia Perempuan 2023, FIFA menawarkan layanan media sosial SMPS. Piranti yang dikembangkan bersama serikat pemain FIFPRO itu berfungsi melindungi pemain perempuan dari pelecehan.

FIFA hari Minggu (18/6) mengatakan akan menawarkan penggunaan paket piranti media sosial yang dirancang untuk melindungi para pemain dari pelecehan di dunia maya kepada seluruh pemain di Piala Dunia Perempuan 2023.

Layanan Perlindungan Media Sosial SMPS, yang dikembangkan oleh FIFA dan serikat pemain FIFPRO, memonitor dan memoderasi ujaran kebencian di media sosial, menyembunyikan konten-konten berbahaya dari para pemain.

Presiden FIFA Gianni Infantino mengatakan “diskriminasi adalah tindakan kriminal. Dengan bantuan piranti ini kami dapat mengidentifikasi para pelaku dan melaporkan mereka ke pihak berwajib agar dihukum atas perbuatannya.”

Sebagian personil tim Piala Dunia Perempuan 2023 telah setuju untuk segera menerapkan elemen layanan moderasi agar secara otomatis membatasi visibilitas penyalahgunaan di dunia maya, tambah pernyataan FIFA.

Baca Juga: Perempuan Rentan Dilecehkan Saat Main Game Online, Gimana Mengatasinya?

Piranti ini juga ditawarkan kepada para pemain di Piala Dunia 2022 di Qatar di mana terjadi lonjakan pelecehan terbesar saat perempat final antara tim Inggris melawan Prancis. FIFA mengatakan “ada 38% penyalahgunaan yang dapat diidentifikasi, yang berasal dari akun-akun yang berbasis di Eropa. Sementara 36% lainnya berasal dari Amerika Selatan.”

Selamat turnamen Piala Dunia 2022 di Qatar, SMPS memindai lebih dari 20 juta postingan dan komentar di Facebook, Instagram, TikTok, Twitter dan YouTube.

Berkat kecerdasan buatan, SMPS dapat menandai komentar-komentar kasar; sementara dua lapis analisis manusia memungkinkan memindai – dalam hitungan menit – 20.000 postingan bersifat kasar, diskriminatif atau mengancam.

Piala Dunia Perempuan 2023 akan berlangsung mulai 20 Juli – 20 Agustus dan diselenggarakan bersama oleh Australia dan Selandia Baru. [em/jm]

Artikel ini terbit pertama kali di VOA Indonesia. Baca artikel sumber.

Voice of America

Republikasi artikel ini, klik tombol di bawah

Creative Commons License

1. Silakan lakukan republikasi namun tidak boleh mengedit artikel ini, cantumkan nama penulis, dan sebut bahwa artikel ini sumbernya dari konde.co, tautkan URL dari artikel asli di kata “konde.co”. Anda bebas menerbitkan ulang artikel ini baik online maupun cetak di bawah lisensi Creative Commons.

2. Artikel kami juga tidak boleh dijual secara terpisah atau menyebarkannya ke pihak lain demi mendapatkan keuntungan material.

Let's share!