Para buruh harus bekerja selama 19-20 jam dalam sehari. Jam kerja yang sangat panjang inilah yang mengawali lahirnya gerakan buruh di Amerika, Eropa dan kemudian menyebar di seluruh dunia. Gerakan keberhasilan mengubah dari 19-20 menjadi 8 jam kerja perhari. Inilah yang sekarang kita kenal sebagai Hari Buruh atau May Day.
1.Hari Buruh 1 Mei
Hari buruh atau May Day yang diperingati setiap tanggal 1 Mei diawali dengan masifnya perjuangan para buruh di Amerika dan Eropa untuk mendapatkan 8 jam kerja.
Hari buruh juga lahir di tengah kondisi ekonomi politik yang begitu buruk bagi buruh, kapitalisme industri yang terjadi di Amerika dan Eropa, buruknya kondisi kerja, jam kerja yang sangat panjang serta minimnya upah bagi buruh.
Eksploitasi kerja sangat dirasakan para pekerja-pekerja mesin di Amerika kala itu yang harus bekerja selama 19-20 jam per hari. Hal ini tak hanya terjadi di Amerika, tetapi juga di Eropa. 19-20 jam kerja merupakan waktu yang sangat panjang untuk bekerja. Para buruh menganggap ini sebagai eksploitasi atau penghisapan tenaga mereka.
Keresahan, kemarahan akan panjangnya jam kerja ini ternyata menjadi titik awal perjuangan buruh di tempat lain secara serempak.
2.Hari Marsinah 8 Mei
Apa yang sudah kamu lakukan di umurmu yang ke 24 tahun? Kalimat ini berseliweran terus ketika kita tahu bahwa Marsinah meninggal setelah berjuang di umurnya yang ke-24 tahun.
Pertanyaan ini dilakukan untuk mengenang kematian buruh perempuan asal Sidoarjo, Jawa Timur Marsinah. Marsinah mati dibunuh di umur 24 tahun.
Sebagai perempuan, sebelum ditemukan meninggal Marsinah tak hanya memperjuangkan nasib para buruh, tetapi juga berjuang untuk maternitas dan kesehatan reproduksi yang menjadi problem khas buruh perempuan Indonesia.
BACA JUGA: Sudah 24 Tahun Reformasi: Negara Tak Juga Mengakui Kasus Marsinah dan Perkosaan Mei Sebagai Pelanggaran HAM
Bagi para buruh perempuan di Indonesia, tanggal 8 Mei adalah hari yang sangat penting dimana di tanggal ini telah terjadi kematian Marsinah pada 8 Mei 1993.
Hingga sekarang siapa pembunuh Marsinah, masih menjadi misteri. Di usianya yang ke- 24 tahun, Marsinah seorang buruh pabrik di Sidoarjo, Jawa Timur, memperjuangkan kenaikan upah di pabrik tempatnya bekerja, namun ia kemudian hilang dan ditemukan dalam kondisi terbunuh.
Jejaknya tenggelam dalam hiruk-pikuk kepentingan, politik, pergantian presiden yang silih berganti. Namun hingga kini, tak pernah ditemukan siapakah pembunuh Marsinah sebenarnya?
3. Hari Kanker Ovarium Sedunia 8 Mei
Didirikan pada tahun 2013 oleh sekelompok pemimpin dari organisasi advokasi kanker ovarium di seluruh dunia, 8 Mei – Hari Kanker Ovarium Sedunia, adalah satu hari dalam setahun kita secara global mengangkat suara kita dalam solidaritas dalam perang melawan kanker ovarium.
Data dari worldovariumcoalition.org menyebut, Koalisi Kanker Ovarium Sedunia bekerja di banyak bidang. Hari Kanker Ovarium Sedunia adalah inisiatif peningkatan kesadaran utama. Selain itu, juga merupakan tanggal penting dalam kalender.
BACA JUGA: Sulitnya Jadi Perempuan
‘Kanker ovarium’ bukanlah diagnosis tunggal. Melainkan, istilah umum untuk berbagai jenis kanker yang memengaruhi ovarium, saluran tuba, dan rongga peritoneum primer. Diperkirakan ada lebih dari 30 jenis kanker ovarium. Selain itu, ada variasi yang sangat luas dalam kejadian dan pandangan dalam hal jenis yang berbeda.
4.Hari Lupus Sedunia 10 Mei
Hari Lupus sedunia diperingati setiap tanggal 10 Mei. Dari data kita dapatkan bahwa sebagian besar yang menjadi Lupus adalah perempuan.
Lupus adalah penyakit radang / penyakit autoimun dimana kondisi sistem imunitas atau kekebalan tubuh seseorang kehilangan kemampuan untuk membedakan substansi asing (non-self) dengan sel dan jaringan tubuh sendiri (self). Kondisi ini membuat sistem kekebalan tubuh menyerang sel, jaringan, dan organ tubuh sendiri yang sehat. Peradangan akibat hal ini dapat mempengaruhi berbagai organ tubuh termasuk kulit, ginjal, otak, sel darah, paru-paru, jantung dan persendian.
BACA JUGA: Saya Perempuan Odapus, Orang Yang Hidup Dengan Lupus
Lupus merupakan penyakit inflamasi sistemik autoimun kronis yang belum jelas penyebabnya. Penyakit ini terutama menyerang wanita usia produktif (15-50 tahun) dengan angka kematian yang cukup tinggi, meski begitu lupus juga dapat menyerang laki-laki, anak-anak, dan remaja.
World Health Organization mencatat jumlah penderita lupus di dunia hingga saat ini mencapai lebih lima juta orang, dan setiap tahunnya ditemukan lebih dari 100 ribu kasus baru. Kondisi ini mempengaruhi masyarakat global dari semua kebangsaan, etnis, ras, usia dan jenis kelamin. Meskipun kondisi ini tidak memiliki batasan, memahami lupus dapat membantu mengendalikan dampaknya.
Untuk itu penting sekali bersama sama dengan masyarakat global berupaya untuk memastikan bahwa orang dengan Lupus didiagnosis dan diobati secara efektif.
5. Hari Preeklamsia Dunia 22 Mei
Hari Preeklamsia Sedunia diperingati setiap tanggal 22 Mei. Peringatan Ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang preeklamsia dan tanda-tanda bahaya untuk menghindari komplikasi kehamilan yang mengancam jiwa ini.
Preeklamsia merupakan komplikasi kehamilan berpotensi berbahaya yang ditandai dengan tekanan darah tinggi. Kondisi ini biasanya terjadi ketika usia kehamilan mencapai 20 minggu. Oleh karena itu, ibu hamil harus waspada dan tetap menjaga kesehatan tubuh agar tidak terjadi komplikasi.
Kematian Ibu masih menjadi masalah di berbagai dunia, termasuk Indonesia. Berdasarkan data survei terakhir Angka Kematian Ibu (AKI) Indonesia sebesar 305/100.000 Kelahiran Hidup (SUPAS 2015). Penyebab kematian ibu terbanyak di Indonesia terjadi akibat hipertensi/pre eklamsia/ eklamsia, perdarahan, dan infeksi. Hipertensi dalam kehamilan menempati urutan pertama penyebab kematian di Indonesia sebesar 33% (SRS Litbangkes, 2016).
BACA JUGA: Kenyataan mengenai kematian ibu
Secara global preeklamsia juga masih merupakan suatu masalah, 10% ibu hamil diseluruh dunia mengalami preeklamsia. Hal inilah yang menjadi penyebab 76.000 kematian ibu dan 500.000 kematian bayi setiap tahunnya. Berdasarkan penelitian Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) pada tahun 2016, sebanyak 99% kematian ibu hamil berkaitan dengan negara dengan pendapatan ekonomi rendah dan sedang.
6. Hari Lansia Nasional 29 Mei
Tanggal 29 Mei diperingati sebagai Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN). Ini adalah upaya untuk mengapresiasi semangat jiwa raga serta menghargai peran penting dan strategi para lanjut usia di Indonesia. Kaitannya dengan kiprahnya mempertahankan kemerdekaan, mengisi pembangunan dan memajukan bangsa.
HLUN pertama kali dicanangkan secara resmi di Semarang pada tanggal 29 Mei 1996. Peringatan yang dilakukan setiap tahun pada bulan Mei ini terinspirasi dari sejarah masa perjuangan merebut kemerdekaan Negara Republik Indonesia pada tahun 1945 silam. Saat itu 29 Mei 1945, sidang Badan Persiapan untuk Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dipimpin oleh Dr. KRT Radjiman Widyodiningrat. Ia merupakan anggota BPUPKI tertua saat itu. Meskipun dalam kondisi usia yang sudah lanjut, Ia dengan kearifannya mencetuskan gagasan perlunya filosofis Negara Indonesia.
BACA JUGA: Hapus Stigma Pada Kakek dan Nenekmu Yang Lansia, Mereka Harus Hidup Bahagia
Selain memberikan penghargaan kepada lansia akan peran pentingnya dalam perjalanan bangsa, HLUN juga bertujuan untuk meningkatkan kepedulian semua pihak akan hadirnya lansia. Sebagai salah satu kelompok masyarakat yang tergolong “senior”, lansia lebih berisiko mengalami penurunan kapasitas fungsional dan kualitas kesehatan.
Maka para lansia selayaknya juga mendapatkan akses yang lebih baik terhadap layanan publik seperti akses kesehatan, transportasi, pendidikan, pekerjaan, perumahan, domisili dan lain sebagainya.
(Dari berbagai sumber)