Udah malam minggu aja nih, siapa yang lagi berencana buat nge-date sama gebetan? Duh, deg-degan pasti karena ini momen pertama kali.
Nyiapin outfit paling kece udah. Nyiapin topik pembicaraan kencan juga udah.
Setelah bertemu, kamu menyadari kalau ternyata dia menarik banget, pinter, lucu, pendengar yang baik, wangi lagi! Ah ini dia yang aku cari-cari.
Tapi, saat makan malam selesai dan tiba saat pembayaran di kasir, terjadi momen yang tak terduga. Dia mengatakan, “Kita bayar makanan masing-masing ya.”
Kamu kaget, kasir pun kaget karena harus ganti nota terpisah. Dengan tetap senyum kamu pun setuju untuk membayar masing-masing makanan kalian alias split bill.
Eits, jangan buru-buru ngeblokir kontaknya dan malah curhat di medsos, tenangkan diri dan baca artikel ini dulu ya.
Ekspektasi bahwa perempuan harus ditraktir saat kencan pertama memang telah menjadi bagian dari budaya dan penggambaran media.
Fenomena ini bisa jadi berasal dari pandangan lama tentang peran gender dalam hubungan. Laki-laki dianggap sebagai “provider” yang bertanggung jawab atas kenyamanan finansial pasangan. Media juga sering kali menggambarkan laki-laki sebagai sosok yang bertanggung jawab untuk membayar semua tagihan saat kencan.
Ini makanya, sering kan kita melihat adegan di film yang menunjukkan laki-laki membayar tagihan makan saat kencan di restoran?
Tidak dimungkiri, masyarakat patriarki masih melanggengkan distribusi kekuasaan yang tak setara. Dalam konteks ini, laki-laki dipandang memiliki keunggulan (ekonomi) dibandingkan perempuan. Kultur ini secara turun menurun bisa membentuk perbedaan perilaku, status sampai otoritas yang menjadikan laki-laki ‘lebih berhak’.
Baca Juga: Kekerasan, Relasi Kuasa yang Menjerat Perempuan
Dampaknya? Bisa saja, pengukuhan norma-norma seperti itu membatasi gerak perempuan. Bahkan, perampasan kebebasan perempuan. Bayangin aja, kalau sedari awal kedaulatan perempuan dibatasi, kekerasan bisa jadi salah satu bentuk dampak yang ditimbulkan.
Kalimat seperti “Kan kamu udah aku kasih ini itu. Traktir ini selama pacaran, dan lain-lain” bisa saja menjadi penghambat suara saat munculnya kekerasan dalam hubungan.
Maka dari itu, ekspektasi bahwa laki-laki harus membayar semua tagihan di kencan pertama ini dapat menciptakan ketidakseimbangan lho dan merugikan baik perempuan maupun laki-laki. Mengapa begitu?
Beban Finansial Untuk Laki-laki
Jika laki-laki harus terus-menerus membayar semua tagihan saat kencan pertama, ini dapat memberikan beban finansial yang tidak adil. Menjadi asumsi bahwa laki-laki harus memiliki sumber daya finansial yang cukup untuk membiayai kencan secara terus-menerus dapat menekan secara ekonomi.
Seperti contoh di salah satu video TikTok, seorang perempuan membagikan ceritanya yang kesal karena pasangan kencannya menagih biaya makan mereka dan merincinya secara detail. Sambil marah, ia pun mengirimkan uang dan langsung memblokir kontak laki-laki tersebut. Sadar telah diblokir, laki-laki itu pun kemudian mengirim pesan menggunakan nomor lain dan berkata,”Hai kamu blokir aku ya karena split bill? Aku beda dari kebanyakan cowok lain yang kamu temui. Jujur aku juga belum ada penghasilan, masih koas. Aku jujur sama keuanganku itu aja. Maaf kalau kamu ngerasa aku cowok yang nggak royal. Thank you senang bisa berkenalan dengan kamu.”
Menghargai Kemandirian Finansial
Perempuan tidak lagi harus bergantung pada laki-laki secara finansial. Split bill memperkuat kemandirian finansial perempuan dan menghormati perannya dalam hubungan. Ini juga mencerminkan realitas zaman sekarang, dimana perempuan memiliki karir dan kehidupan finansial mereka sendiri. Dengan membiarkan perempuan ikut berkontribusi dalam kencan, artinya juga mengakui kemandirian finansialnya.
Terus, ruginya perempuan dimana? Kan tidak mengeluarkan uang?
Ketika laki-laki membayar seluruh tagihan kencan, perempuan mungkin merasa segan atau bahkan tidak memiliki kontrol dalam pengambilan keputusan yang melibatkan uang. Keinginan untuk menentukan tempat atau aktivitas kencan berdasarkan keinginan jadi tidak bisa diungkapkan.
Khawatir akan diberi prasangka gold digger atau mata duitan juga bisa jadi dituduhkan kepada perempuan yang tidak berkontribusi dalam biaya kencan. Atau jangan sampai laki-laki jadi seenaknya karena merasa telah mengeluarkan uang untuk kencan pertama.
Pentingnya Untuk Saling Jujur dan Terbuka
Ketika merencanakan kencan pertama, penting untuk membahas secara terbuka tentang tempat dan biaya yang akan dikeluarkan. Komunikasi yang jelas dan transparan membantu menghindari kebingungan atau ketidaknyamanan. Misal nih kamu inginnya kencan di tempat yang mewah dengan harga yang lumayan pricey, sementara pasangan kencanmu berpikir akan mengajakmu makan di angkringan favoritnya. Bisa menimbulkan kekecewaan kan?
Lebih baik sebelum pergi kencan, semuanya dibicarakan dengan baik. Katakan padanya bahwa kamu adalah orang yang terbuka, dan minta ia juga jujur tentang keinginannya dan tidak mengedepankan gengsi. Bukankah jujur dan terbuka adalah awal yang baik dalam memulai sebuah hubungan yang sehat?
Prinsip Saling Berkontribusi
Split bill adalah konsep dimana kedua belah pihak berkontribusi dalam membayar biaya kencan. Ini menunjukkan bahwa kedua belah pihak memiliki tanggung jawab yang sama dalam hubungan. Kan kamu juga menikmati kencan itu, makanannya, pengalaman yang indah. Jika kalian berdua saling suka dan sepakat untuk berkencan, maka kalian berdua juga harus berkontribusi untuk menciptakan kebahagiaan itu. Dengan saling berkontribusi, hubungan menjadi lebih setara dan adil. Ini juga membantu membangun fondasi yang kuat untuk hubungan yang sehat dan saling menghargai.
Baca Juga: Kecenderungan ‘Men vs Women’ Dalam Kesetaraan Gender Apakah Bisa Disudahi?
Dalam jangka panjang, split bill membantu membangun keseimbangan dan keberlanjutan dalam hubungan. Dengan split bill, tidak ada pihak yang merasa lebih berkuasa atau dominan dalam hubungan. Ketika laki-laki selalu membayar semua tagihan, hal ini bisa saja menciptakan ketidakseimbangan dalam kekuasaan dan merugikan perempuan lho. Dengan split bill, pasangan dapat membagi tanggung jawab secara adil.
Membagi biaya kencan dapat membantu mengurangi beban finansial yang ditanggung oleh satu pihak. Kencan yang berulang kali ditanggung oleh satu orang dapat menjadi beban yang tidak adil dan mungkin menciptakan ketegangan dalam hubungan. Kalian harus memahami kondisi finansial masing-masing. Dengan saling berkontribusi melalui split bill, pasangan belajar untuk bertanggung jawab secara bersama-sama dan menghargai pentingnya partisipasi aktif dalam hubungan. Dalam hubungan yang sehat, kedewasaan dan tanggung jawab bersama adalah kunci.Jadi, ngga usah ragu ya untuk split bill.